Paid Love 3.5

2.6K 333 82
                                    

"Kak..." aku langsung mengerutkan dahi begitu mendengar suara bergetar dari Bella

"Kamu kenapa?" Tanyaku panik

"Aku berdarah kak... hiks hiks..."  rasanya jantungku langsung berdetak puluhan kali lipat. Aku langsung menyambar kunci motor yang ada di kantong jaket, keluar dari ruang karyawan dengan tergesa.

"Kamu sekarang dimana? Kakak kesana"

Aku melajukan motor dengan kecepatan penuh, pikiranku hanya tertuju pada Bella. Takut sesuatu yang buruk terjadi padanya. Beberapa kali bahkan aku diteriaki karena hampir menabrak kendaraan lain.

Sampai di minimarket seberang sekolah Bella, aku mengedarkan pandangan, mencari keberadaannya. Di sana, di kursi pojok. Bella sedang duduk sendiri, terdiam sambil melamun. Aku memperhatikan sejenak penampilannya, ia mengenakan seragam sekolah, namun roknya berganti dengan celana jeans yang terlihat kebesaran. Akupun segera menghampirinya.

"Bella..."

"Kakak!!" Ia langsung menghambur ke dalam pelukanku, menangis tersedu. Aku yang masih tak tau apa yang terjadi dengannya hanya bisa membalas pelukan dan mengusap rambutnya untuk menenangkan.

"Kamu kenapa sayang? Apa yang luka?" Ia menggeleng, masih dengan mata yang sembab

"Tadi aku..."

"Bella datang bulan" aku langsung menoleh cepat pada suara tadi. Terkejut melihat siapa orang yang kini sudah berdiri di sampingku. Seorang yang selama ini kuhindari, ah bukan menghindarinya. Ia yang pergi dari kehidupanku.

"Kamu minum ini ya Bel, biar nyerinya ilang" ia tersenyum ramah, menyodorkan minuman pada Bella. Aku tak tau persis itu minuman apa. Mungkin semacam pereda nyeri.

"Makasih kak" ucap Bella

Aku langsung menarik tangan Bella pergi dari tempat ini.

"Makasih untuk bantuannya, kami pergi dulu"

"Tapi kak celananya?" Tanya Bella

"Kamu pake aja dulu, nanti kakak ambil ke rumah kamu"  jawabnya, kali ini ia tersenyum ke arahku.

Kembali ku tarik tangan Bella ke arah dimana tadi aku memarkirkan motor. Menjauhi wanita yang masih terpaku di tempatnya.

"Kamu nggk boleh nerima bantuan dari sembarangan orang, apalagi yang nggk dikenal. Ngerti?!"

"Tapi kak, itu kan kak..."

"Ssttt... anggap aja kamu nggk pernah kenal sama dia. Sekarang dia bukan siapa-siapa lagi"

Aku segera melajukan motor, pikiranku kembali tertuju pada wanita tadi. Setelah sekian lama ia menghilang, kini kembali dengan senyuman indah yang dulu selalu kukagumi, seolah tak ada rasa bersalah.

Kinal's One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang