Your Smell 5.0 - Tamu Tak Diundang ( Naomi x Kinal x Carissa )

4.3K 459 99
                                    

Kinal's POV

Kurenggangkan tubuh yang terasa letih, tiduran di sofa ruangan Daniel memang paling enak. Kupejamkan mata, mencoba tidur sejenak untuk menghilangkan rasa lelah setelah photoshoot pagi tadi.

"Nal, kamera lo mana?"  Kesadaranku kembali karena suara Daniel.

"Duhh, ganggu aja si kampret. Itu ambil aja di tas gue." Rasa kantukku menguap seketika, aku bangun dan duduk sambil bersandar.

"Lagian lo lemes aja dari tadi, baru ditinggal mudik doang sama Carissa."

"Gue capek ya, bukan karena ditinggal mudik."

"Ya kali aja galau gegara kesepian kan. Eh emang dia kapan pulang?"

"Seminggu lagi paling."

Terakhir aku menelpon, Carissa memang mengatakan akan pulang satu minggu lagi. Tak sabar ingin bertemu dengannya. Sudah dua minggu dia di Eropa.

"Boom!!!! Are you fucking kidding me ? It's Sony A7 III!! " Aku mendengus melihat kehebohan Daniel, sangat berlebihan.

"Lebay banget deh."

"Gilaaa Nal, lo beli kamera baru diem-diem aja."

"Ya terus gue harus koar-koar gitu punya kamera baru?"

"Hehehe ya setidaknya lo bilang sama gue lah, kan gue juga pengen nyoba."

"Yaudah cobain aja."

Daniel duduk di sampingku sambil mengotak-atik kameraku. "Ini pasti bonus lo gede banget ya kemaren dari Style Magazine?" Aku mengedikan bahu, tak berniat menjawab pertanyaan Daniel. "Enak banget ya lo Nal, baru kerja sebulan aja udah bisa beli ini," tambahnya.

Mana mungkin aku mampu membeli kamera itu hanya dengan satu bulan bekerja, itu adalah hadiah yang Naomi berikan.

Tok tok tok..

Pintu ruangan terbuka. "Permisi Bos, ada tamu," ucap Rani sopan.

"Tamu? Perasaan gue nggak ada janji sama siapa-siapa deh. Siapa tamunya?" Tanya Daniel.

"Namanya Bu Shinta, dari Style Magazine."

Aku langsung menegakkan tubuh mendengar nama itu. Untuk apa lagi dia ke sini, kontrak satu bulan kami bahkan sudah selesai.

"Haahh bu Shinta ?! Aduhhh, yaudah langsung suruh masuk aja Ran.," panik Daniel.

"Baik Bos."

"Eeh ehh Ran, tolong bikinin minum sekalian. Tamu terhormat nih."

Rani berlalu keluar ruangan, sepertinya aku juga harus segera keluar sebelum bertemu dengannya.

"Yaudah gue keluar dulu ya Bos."

Baru saja aku akan memegang tuas, pintu terbuka dari luar. Naomi berdiri dengan Rani di belakangnya, aku hanya mengangguk memberi hormat padanya.

"Permisi Bu Shinta," ucapku sopan, mencoba mengikuti langkah Rani yang sudah jauh dari pintu ruangan Daniel.

"Kamu tetap di sini."

Langkahku terhenti tepat di sampingnya.

"Ekhhm, selamat datang bu Shinta," sambut Daniel ramah, Naomi berjalan ke arah Daniel kemudian bersalaman.

"Silahkan duduk Bu," ucap Daniel ramah.

"Ssttt, Nal sini." Daniel memanggilku yang masih terdiam di ambang pintu, mau tak mau aku ikut duduk di samping Daniel.

"Jadi ada apa bu?"

"Saya langsung aja ke intinya. Perusahaan saya menawarkan untuk bekerjasama selama tiga bulan ke depan dengan perusahaan Anda. Hasil kerja Kinal kemarin cukup bagus, jadi kami memutuskan untuk menggunakan jasa perusahaan anda lagi."

Kinal's One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang