Affair 2.0 - One Fine Day

3.9K 403 53
                                    

Kinal's POV

Minggu pagi kuhabiskan dengan bermalas-malasan di kasur, memanjakan tubuh sejenak setelah bekerja. Hari ini tak ada rencana kemanapun, sebenarnya Melody mengajakku ke Bandung, menghadiri acara pernikahan sepupunya.

Aku tak terlalu suka dengan acara seperti itu, bukan apa-apa. Karena nanti pasti akan muncul pertanyaan 'kamu kapan nyusul ?', itu membuatku sangat muak. Ujung-ujungnya Melody akan mendesakku untuk menikahinya.

Drrtt drrttt

Ku raih hp di nakas, kedua sudut bibirku tertarik membentuk sebuah senyuman, melihat nama yang terpampang di layar. Segera ku tekan tombol hijau

"Hallo ?" Suaranya sangat lembut

"Hai, tumben nelpon pagi-pagi gini"

"Pagi apaan, ini udah jam sebelas. Kamu pasti baru bangun ya?"

"Hehehe kamu tau aja"

"Nay, bisa temenin belanja bulanan nggk?"

"Siap my lady ! " Ia tertawa mendengar perkataan terakhirku sebelum menutup telpon.

Veranda kadang memintaku untuk menemaninya belanja bulanan jika Brandon sedang sibuk. Setauku memang Brandon sedang berada di luar kota sejak dua hari lalu. Jadi tak ku sia-siakan kesempatan untuk menghabiskan waktu bersamanya.

***

Veranda sedang duduk memangku Zayn di kursi teras ketika aku datang, ia sudah hafal kalau aku tidak suka terlalu lama menunggu. Segera ku bukakan pintu mobil untuknya.

Jika sedang jalan bertiga seperti ini, aku kadang merasa kami ini keluarga kecil yang bahagia.

"Nay, kamu alasan apa ke Melody ?"

"Tenang aja, dia lagi di Bandung. Sepupunya lagi nikahan"

"Kenapa nggk ikut ?"

"Aku kurang suka sama acara kayak gitu"
Jawabku masih fokus pada kemudi

"Nay.."

"Hmmm"

"Kemarin Melody curhat sama aku" aku mengerutkan dahi mendengar ucapannya
"Dia cerita soal rencana pernikahan kalian"

"Aku belum kepikiran kesana Ve"

"Kamu harusnya ngertiin Melody, dia cinta banget sama kamu. Kamu juga harus mikirin masa depan Nay, kalian udah lama kan pacaran. Masak mau stuck gini terus"

Aku menghela napas panjang, pembahasan seperti ini sedikit tidak membuat aku merasa bersalah pada Melody. Dia memang sangat mencintaiku

"Kalau aku nikah, gimana dengan hubungan kita ?"

"Dari dulu aku nggk pernah peduli status kamu gimana Nay. Aku bakal tetap di samping kamu" aku tersenyum mendengar jawaban darinya, wanita ini selalu mengerti apa yang kuinginkan.

"Gimana kalau aku yang berubah ?" Veranda mengedikan bahu mendengar ucapanku

"Aku bisa apa, dari awal kita jalanin hubungan ini, aku udah tau resikonya"

"I'll never leave you" ucapku mantap.

***

Aku mendorong trolly yang sudah penuh dengan barang belanjaan, sedang Veranda berjalan di depanku sambil menggendong Zayn, mengambil beberapa susu formula dan menaruhnya ke dalam trolly.

Kinal's One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang