Your Smell 11 - It So Damn Hurt ! ( Naomi x Kinal x Carissa )

3.8K 455 132
                                    

Kinal's POV

Kuhisap dalam-dalam sebatang rokok yang terselip di celah bibirku, kemudian membuangnya ke dalam tempat sampah. Merokok memang kurang baik, tapi sedikit tidak bisa membuatku sedikit relax.

Aku berjalan memasuki gedung dan langsung masuk ke dalam lift, tujuanku adalah rooftop.

Sampai di rooftop, aku langsung disambut ramah oleh sang manager restoran. Memang dari kemarin aku beberapa kali chat dengannya untuk merencanakan acara malam ini. "Selamat sore Mbak Kinal, mari saya antar."

Aku hanya mengangguk dan memberi senyum tipis. Ia kemudian mengantarkanku ke lokasi dimana romantic dinner akan diadakan. Masih ada waktu sekitar tiga puluh menit lagi sebelum si pemilik acara datang, aku segera menyiapkan kamera dan tripod, memposisikan diri agak jauh dari meja dimana mereka akan duduk.

Suasana restoran ini benar-benar romantis. Dengan pencahayaan yang tak terlalu banyak. Pemandangan gedung pencakar langit yang menyala di malam hari, dilengkapi dengan suara musik dari pemain biola dan piano. Semua benar-benar dipersiapkan secara sempurna. Dengan warna putih mendominasi dekorasi, semakin memberi kesan mewah. Tempat ini bahkan sengaja dipesan hanya untuk mereka berdua.

Sejak tiga hari lalu aku sudah mempersiapkan diri akan hari ini,l. Sempat aku ingin menolak tawaran dari Pak Andre, namun rasanya tak enak untuk membatalkan.

Sekitar pukul enam tiga puluh, sang pemilik acara datang. Kuperhatikan pasangan suami istri yang nampak serasi itu. Pak Andre mengenakan pakaian serba putih, begitu juga Naomi. Dress putih selutut yang dikenakan membuatnya semakin cantik. Tanpa sadar aku tersenyum tipis memperhatikan penampilannya malam ini.

Jika kalian bertanya kenapa aku di sini, jawabannya adalah karena pak Andre memintaku mengabadikan romantic dinner untuk merayakan ulang tahun pernikahannya yang kedua. Butuh berpikir berulang kali hingga aku menyetujui pekerjaan ini.

Semenjak mereka duduk, aku mulai mengabadikan setiap momen yang terjadi. Beberapa kali pak Andre meraih tangan Naomi, kemudian mengecupnya penuh kasih.

Hingga saat acara makan malam selesai, Pak Andre mengeluarkan sebuah kotak dari saku jasnya. Perlahan ia menyodorkan kotak itu ke hadapan Naomi, entah apa isinya. Pak Andre bangun dan berjalan menuju bagian belakang kursi Naomi, dari sana bisa kuketahui bahwa Pak Andre memberikan sebuah kalung.

Suara jepretan dari kameraku tak berhenti berbunyi, aku terus membidik setiap momen yang tepat dan terlihat bagus untuk diabadikan.

Setelah memasangkan kalung, Pak Andre mengajak Naomi untuk berdansa. Senyum Naomi merekah, meraih tangan suaminya kemudian bangun dari duduknya.

Suara instrumen Lagu you are the reason dari Callum scott langsung mengalun dengan merdu, suara biola dan piano yang dimainkan kedua lelaki itu benar-benar menyatu.

Naomi melingkarkan kedua tangannya di leher suaminya, sedang tangan Pak Andre melingkar posesif di pinggang Naomi. Mereka mulai berdansa mengikuti irama musik.

Aku sempat kehilangan fokus dan mengabaikan kamera di depanku, terpaku melihat keromantisan pasangan itu. Ada sedikit rasa sesak menelusup ke dalam dadaku. Kadang aku bingung dengan diriku, mengapa selalu ada rasa tak suka melihat Naomi dengan suaminya.

Tersadar akan kebodohanku, aku kembali menempelkan sebelah mataku pada viewfinder, lalu mengambil beberapa foto. Tepat di saat lagu berakhir, Pak Andre mendekatkan wajahnya pada Naomi. Tanganku sedikit bergetar, dadaku semakin sesak. Kedua bibir itu menempel sempurna. Mataku mataku terpejam, rasanya tak sanggup melihat hal itu. Untungnya jariku masih sempat menekan shutter di kamera.

Kinal's One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang