Another Sweet Talk ( Kinal x Gracia )

1.7K 256 46
                                    

Kinal's POV

Aku masih fokus membaca materi yang akan ku presentasikan. Sebelah tanganku mengusap lembut rambut wanita yang kini tengah bersandar manja di tubuhku. Sedari tadi ia asyik dengan ponselnya, membalas komentar dari teman-temannya di foto yang baru saja ia unggah.

Ia meraba-raba pipiku, lalu memainkannya. Aku masih diam, membiarkannya melakukan apa yang diinginkan.

"Kak, ngadep sini dong" aku menoleh sesaat, ternyata ia tengah membuat instagram story. Merasa gemas, akupun mencubit pipinya hingga ia berteriak.

"Aaakkkk kakak sakiiitt" aku terkekeh, ia bangun lalu menatapku kesal.

"Sini tiduran lagi" ia memberengut, namun mengikuti apa yang ku katakan. Kali ini ia naik ke atas tubuhku, dengan posisi menghadapku. Ia menenggelamkan wajahnya di ceruk leherku.

Lama kami terdiam dengan posisi seperti ini, hingga aku merasakan Gracia menggigit leherku, membuatku geli.

"Gre geli ah" aku menutup buku yang sejak tadi ku baca, meletakannya di nakas.

"Hihihi abis aku gemes, kakak gendut"

Kini ia menggigit pipi kiriku, membuatku terkekeh karena ulahnya.

"Aakkkk aku gemes banget sama kakak, pipinya enak banget ditoel-toel" kedua tangannya masih betah berada di kedua pipiku.

"Aku sayang banget deh"

"Sayang siapa?"

"Sayang kakak. Kakak sayang nggk?"

"Sayang dong"

"Sayang Gre yaa?"

"Sayangnya nggk" ia langsug memukul bahuku mendengar jawaban itu, sedang aku terkekeh melihat ekspresi kesalnya.

"Iihh jahat ! Aku pulang aja deh" ia bangkit dari tubuhku, lalu mengambil jaketnya yang tergantung di belakang pintu. Aku hanya diam memperhatikannya yang ngambek.

"Emang berani pulang jam segini?"

"Ya beranilah, emang aku penakut"

"Trus pulang pake apa?"

"Pake taxilah, aku nggk mau dianterin sama kakak"

"Yee emang siapa juga yang mau nganterin kamu"

"Ngeselin!" Aku terkekeh melihatnya yang semakin kesal.

Baru saja ia membuka gagang pintu, ia berbalik menatapku kesal. Membuatku semakin gemas dengan tingkahnya. Aku tau ia berharap aku mencegahnya pulang.

"Eh Gre, kamu baca berita hari ini nggk? Ada cewe yang dibawa kabur sama taxi bodong" ia memicingkan mata.

"Kamu cuma mau nakutin aku aja kan?" Aku mengedikkan bahu, lalu menarik selimut hingga  dada. Berpura-pura akan tidur.

"Ya aku sih cuma ngasitau aja, terserah kamu mau percaya atau nggk"

Terlihat  gelisah, kuyakin ia sedang ragu saat ini. Melihat ekspresinya, sekuat tenaga aku menahan tawa.

"Setelah diculik, cewe itu disekap. Terus katanya dia diperkosa, setelah diperkosa dia dibunuh. Organ dalamnya..."

"Kakak!!!!" Gracia langsung melompat ke arahku, menindih tubuhku yang terlentang. Dipeluknya aku dengan sangat erat.

"Aku takut kak" ia masih memelukku, malah kini semakin erat. Aku tak kuasa menahan tawa yang sejak tadi kutahan.

"Kenapa ketawa?" Tanyanya bingung.

"Ya abis kamu lucu banget kalo lagi takut gitu" ia menjauh dari tubuhku, membuatku bisa leluasa bergerak karena tak lagi ditindih olehnya.

"Kamu bohongin aku ya?" Aku hanya mengangguk.

"Kak Kinal nyebelinn!!!!" Teriaknya sambil mencubit lenganku. Aku masih tertawa. Ku tarik ia ke dalam dekapanku, membuat aksinya terhenti.

"Maafin kakak ya, kakak cuma becanda. Kakak cuma nggk mau kamu pulang, pengen sama kamu lama-lama. Nginep aja ya, besok kan libur"

"Tapi janji dulu jangan jailin aku"

"Iya kakak janji nggk jailin kamu"

"Bener?"

"Iya"

"Jadi kakak sayang nggk sama Gre?"

"Sayang"

"siapa?"

"Sayang Gre"

"Yang nanyaaa, hahahahaha" ia tertawa terpingkal-pingkal setelah mengerjaiku, membuatku ikut tertawa karenanya.












                           Intermezzo

Kinal's One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang