Your Smell 12 - First Time We Met ( Naomi x Kinal x Carissa )

3.4K 398 59
                                    

Jakarta, 2016

Kinal's POV

"Bos..." Daniel menoleh, menampilkan senyum pepsodent andalannya. Aku menarik kursi di sampingnya, kemudian duduk di hadapannya. Cukup pegal rasanya duduk di atas motor hingga sampai ke sini.

"Kita ngapain sih ke sini? Emang nggak ada tempat lain apa buat ketemu sama calon model lo itu?" Tanyaku sedikit kesal. Terang saja, sekarang kami berada di Dufan. Tempat yang jarang sekali kukunjungi, dan tak masuk akal untuk dijadikan tempat untuk membicarakan pekerjaan.

"Yaa gimana lagi Nal, kita butuh banget dia. Besok siang dia udah berangkat ke Eropa, jadi ya mau nggak mau harus ketemu sekarang. Lagian salah gue juga sih nggak konfirmasi dulu sebelumnya," terangnya. Aku mengembuskan napas berat, lalu meraih sekaleng Coke dingin yang belum di buka.

Semakin sore, semakin banyak pula pengunjung yang datang kesini. Aku tak terlalu suka ke tempat seperti ini, terlalu ramai untukku.

Sekitar tiga puluh menit kami menunggu si calon model itu di kafe ini, namun tak ada tanda-tanda ia datang. Aku mendengus kesal, padahal yang kami butuhkan hanya tanda tangannya saja, tapi mengapa harus menunggu selama ini.

"Ni orang masih lama nggak sih? Masa kita minta tanda tangan doang musti nungguin dia kelar main sih!" Tanyaku pada Daniel, ia malah terlihat santai sambil membalas chat. Kulempar ia dengan kaleng kosong di atas meja, membuatnya tersentak karena kaget.

"Sialan lo Nal, kaget gue."

"Itu model gimana oiiii!!!" Kesalku

"Hehehe ini dia masih main di itu, apa sih namanya permainan yang hewan terus muter-muter gitu." aku mengerutkan dahi mendengar penjelasan Daniel.

"Komidi Putar maksud lo?" Tanyaku memastikan.

"Nah itu maksud gue."

Aku memutar bola mata malas, meraih map yang berisikan kontrak kerja di meja. "Gue aja yang samperin dia."

Jika tidak dengan cara seperti ini, bisa-bisa kami pulang malam hari. Lebih cepat lebih baik.

"Nal, ntar gue balik duluan ya?"

"Hah.. kok gitu?trus gue balik sama siapa dong ntar? Kesini aja gue pake ojek." Daniel malah menampilkan cengiran bodohnya

"Gue udah janji sama Shanna, Nal."

"Siapa lagi tuh Shanna?"

"Dia itu temennya si model yang bakal lo samperin. Nah nanti lo balik sama dia ya, Shanna udah konfirmasi kok."

Belum sempat aku membalas ucapannya, Daniel berjalan cepat, mendahuluiku keluar dari kafe. Sialan memang, untung saja dia Bos.

Tak mau ambil pusing, aku segera mencari keberadaan si model yang tak kuketahui namanya hingga sekarang. Bodohnya aku tak menanyakan namanya pada Daniel. Ku perhatikan map biru di tanganku, ah aku baru ingat. Pasti namanya ada di dalam kontrak.

Carissa, I got her name. But wait ! Umurnya masih tujuh belas tahun?! Jadi daritadi aku menunggu seperti orang bodoh hanya untuk mendapatkan tanda tangan anak kecil ini!

Sekitar sepuluh menit berjalan dari kafe tadi, aku sampai di wahana yang dimaksud oleh Daniel. Mencoba mencari keberadaannya di antara orang-orang yang sedang menaiki wahana itu. Namun semua yang berada di atas wahana itu anak kecil dan orang tua mereka.

Kinal's One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang