Your Smell 26 - Us (Bonus)

2.1K 308 60
                                    

8 Years later

Senyum wanita itu terus memgembang, sesekali ia tertawa melihat tingkah anak laki-laki berumur empat tahun itu. Berlari di sekitaran taman, seolah tak kehabisan energi sejak tadi.

Sebuah kecupan mendarat di pipi wanita itu. Menoleh, ia tersenyum hangat melihat laki-laki yang baru saja datang dan duduk di sampingnya.

Mereka berdua kini terfokus pada anak kecil yang masih sibuk bermain.

"Kayaknya cepet banget ya Ezra gede, rasanya baru kemarin aku nimang dia"

Wanita itu tersenyum, seolah menyetujui pernyataan laki-laki di sampingnya. Empat tahun memang terasa cepat berlalu. Tak terasa ia telah melewati banyak hal. Dari saat-saat terberat, hingga mencoba untuk bangkit dari keterpurukan.

Menoleh, wanita itu menatap wajah samping si laki-laki.

"Terimakasih ya" ucapnya, membuat laki-laki itu beralih menatapnya.

"Terimakasih karena kamu udah sabar nunggu, selalu nemenin di saat terberat dalam hidupku. Rasanya ucapan terimakasih aja nggk akan cukup untuk bales semua yang kamu lakuin ke aku"

Tak ada kata yang terucap dari mulut laki-laki itu, hanya sebuah senyuman hangat yang bahkan lebih bermakna dari sekedar kata. Ia langsung merengkuh tubuh wanita itu ke dalam dekapan hangat.

"Nunggu kamu bisa buka hati buat aku membuatku lebih menghargai sebuah proses. Terimakasih udah mau belajar mencintai aku. Love you, Naomi"

***

Queenstown, New Zealand

Jejeran kursi putih yang jumlahnya tak lebih dari seratus itu terisi penuh. Semua orang di sana terlihat begitu bahagia, menantikan kehadiran dua wanita yang pastinya lebih berbahagia dari pada mereka yang terlebih dulu hadir di sana.

Tak ada yang lebih membahagiakan dari ini. Ketika orang-orang yang dicintai berkumpul, berbagi kebahagiaan di hari yang telah lama dinanti.

Suara musik mengalun, para undangan berdiri dari duduknya. Semuanya fokus pada wanita yang terlihat sangat cantik dengan gaun pernikahan berwarna putih itu, berjalan menuju altar didampingi oleh sang Ayah. Ayah yang dulunya sangat ia benci, namun kini mulai ia sayangi.

Wanita lain muncul, tak kalah cantik, juga dengan gaun pernikahan yang senada dengan wanita tadi. Ketegangan yang ia rasakan seolah tertutup oleh rasa bahagia. Didampingi sang Ayah, ia berjalan menuju altar, menyusul wanita yang sudah terlebih dulu berdiri di sana. Yang sejak tadi tak lepas menatap wajah cantiknya.

Suasana begitu hikmat, terasa begitu intim. Semua yang hadir fokus pada kedua wanita yang tengah mengikat janji suci. Air mata kebahagiaan tak mampu dibendung.

Kini kedua wanita cantik itu sudah memegang cincin, yang siap disematkan pada jari masing-masing.

"Halo Carissa, manusia setengah bule. Back in 2016, when we first met. I never imagined this day would come, but now that we are here, I couldn't have imagined choosing anyone else but you to go through life's journey with. I love your laugh, your smile, your caring, and how cute your expression when you got confused about something. There have been many things that we went through together, both fun things, even sad. I can't imagine where I would be without you. I promise to honor you and to love you unconditionally, even when we may disagree on something. I love you, more than I love 'Game of Thrones'".

Tersenyum mendengar kalimat itu, kini giliran wanita yang disebut 'setengah bule' itu mengutarakan isi hatinya.

"Kinal, you and I both know how indecisive I can be at times. I simply don't like to make decisions. But if there is one decision in my life that I know is the right one, it's to spend the rest of my life with you. There is an infinite number of things I love about you. I love your thoughtfulness and your ability to keep me grounded. I love the way you look at my eyes. I love the way you weirdly get excited about your favorite tv show 'Game of Thrones'. I promise to be patient with you, to share every tears, laught, and my whole life with you. from now on I'm yours".

Cincin itu tersemat sempurna dan telihat begitu indah di jari manis mereka. Semua yang hadir bertepuk tangan, sekali lagi terharu melihat pasangan yang kini tengah menikmati ciuman pertama mereka sebagai pasangan yang sudah terikat oleh pernikahan.






The end of their story.















Finally, the first ever story I wrote end in part 26

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Finally, the first ever story I wrote end in part 26. Gue nggk pernah nyangka respon kalian bakal seantusias ini sama cerita Your Smell. Yang tadinya gue cuma iseng, jadi keterusan nulis. Once again terimakasih udah mau baca cerita ini. Terimakasih juga untuk dukungan kalian, baik berupa vote atau pun komentar.

Untuk pecinta Kinal-Naomi, atau Kinal-Carissa, jangan khawatir. Kalian bisa tetap nikmatin cerita lain dengan mereka sebagai pemerannya.

Hope you guys have a great day!
See you in another story.

Kinal's One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang