Magic finger

699 106 23
                                    

Hari minggu rupanya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Kinal, Bagas dan Kinan untuk bermalas-malasan. Sejak pagi mereka sudah kumpul di kamar Kinal, melakukan banyak hal. Mulai dari mengajari Kinan bermain gitar sampai nonton yang kini entah sudah film keberapa. Bahkan Kinal dan Bagas sempat ikut berpartisipasi memarahi Rio—pacar Kinan yang lupa membalas chat sejak pagi via telpon. Benar-benar random.

"Aduh!!!"

Kinal merintih saat gitar menimpa tangan kirinya, tak sengaja tersenggol oleh Kinan yang tiduran di atas kasurnya.

"Eh sorry kak sorry. Aku nggak nyadar ada gitar di situ." Kinan langsung beranjak dari kasur, menghampiri Kinal yang mengusap jari-jarinya yang kini memerah.

Bagas yang baru keluar dari kamar mandi kembali duduk di samping Kinal. "Kenapa?"tanyanya, bukannya khawatir ia malah terkekeh melihat sahabatnya merintih.

"Aku nggak sengaja nyenggol gitar di kasur, jatuh trus nimpa tangan kakak."

"Wah bahaya nih," kata bagas, meraih tangan Kinal. "Mana pas jari lagi kenanya."

"Ih kak Bagas jangan lebay deh. Kak Kinal dulu pernah kena pecahan kaca aja dia fine fine aja kok. Ini cuma merah doang ntar juga baikan."

"Mana ntar malem mau nge-date sama Caca," gumam Kinal, Bagas langsung melirik mendengar itu.

"Minta kak Caca aja sih yang nyetir, ribet amat. Kan biasanya juga gitu kalau kakak lagi males nyetir," sahut Kinan.

"Kinan sayang, sini kak Bagas kasitau. Dulu pas kak Kinal luka karena pecahan kaca yang kena kan pergelangan tangan bagian atasnya. Jadi nggak masalah. Ini yang kena jari. JARI. Itu bahaya banget."

"Ih kak Bagas jangan nakut-nakutin dong. Lagian itu yang kena dikit doang kok."

"Mau yang kena banyak atau dikit tetep aja bahaya. Posisinya sekarang kan kak Kinal ada pacar nih, jadi jelas jarinya berharga banget. Itu senjata dia."

Mata Kinal melebar mendengar ucapan Bagas yang tengah menampakkan senyum evil. Ia baru saja akan menutup mulut sahabatnya itu saat Kinan kembali bersuara.

"Emang apa hubungannya jari sakit sama senjata dan pacar? Kak Bagas aneh deh, nggak nyambung!"

Tawa Bagas meledak seketika, menimbulkan efek yang berbeda pada kedua saudara itu. Kinan yang semakin bingung dan Kinal yang merasa lega luar biasa atas kebingungan adiknya itu.






















Kinal, Kinan dan Bagas dalam cerita Sober. Minggu sore di kamar Kinal.

Kinal's One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang