"Tae, kau marah."
Jungkook―si transgender cantik, duduk bersila di samping Taehyung.
Pasca menyelesaikan wajib militer selama dua tahun, ini kedua kalinya Jungkook bertemu dengan Taehyung setelah lima minggu keluar dari militer.
Pertemuan pertama mereka di supermarket, 4 hari sebelum hari ini. Jungkook bertemu dengan Taehyung yang mendorong troli berisi berbagai makanan instan dengan kemeja yang lengannya digulung sampai siku dan celana bahan.
Sepertinya pria itu baru saja pulang dari kantor, dan melihat Taehyung plus troli berisi makanan tidak sehatnya membuat Jungkook tidak bisa menahan diri untuk mendekati si pria tampan dan menyapanya, kemudian mulai menggerutu tentang pola hidup tidak sehat Taehyung.
Keduanya berakhir saling bertukar kontak. Dan hari ini; Jungkook sengaja mengundang Taehyung untuk makan siang bersama di apartemennya.
Tapi nyatanya, setelah makan siang dan keduanya memutuskan untuk bermain game bersama Jungkook menyadari; bahwa Taehyung sama sekali tidak mau menatapnya dari tadi.
Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya besar bagi Jungkook.
"Taehyung..."
Jungkook memanggil, dia sudah duduk menyamping, mengabaikan eksistensi joystick kesayangannya dan memilih menghadap Taehyung yang duduk kaku di sofa."Kau marah ya."
Jungkook mengerutkan kening, kedua alisnya bertautan dan mimiknya berubah sendu."Tidak, siapa bilang. Aku tidak marah kok."
Itu Taehyung, dengan kepala menghadap tv. Total mengabaikan Jungkook di sebelahnya.Jungkook merengut.
"Bohong! Kau marah!""Tidak."
Taehyung menggeleng. Kini pria itu menunduk mengutak-atik joystick padahal game yang mereka mainkan sedang di pause, masih tidak mau memandang Jungkook."Lalu kenapa kau tidak mau melihatku? Kenapa?"
Jungkook mengerutkan alis kebingungan dan sedih.Taehyung diam, tidak menjawab apapun.
"Oh, aku tahu."
Jungkook berujar lirih beberapa saat kemudian.
"Kau tidak mau melihatku karena malu punya teman transgender sepertiku."Perkataan Jungkook membuat Taehyung gelagapan.
"Bukan! Bukan! Siapa bilang?!"
Katanya panik sambil menoleh ke arah Jungkook yang mencebik sedih. Namun baru beberapa detik Taehyung menatap Jungkook, pria itu memalingkan muka lagi menolak bertatapan."Tuh kan, benar."
Jungkook menatap bagian belakang kepala Taehyung dengan mata berkaca-kaca siap menangis."Astaga, tidak. Bukan begitu."
Taehyung menggeleng panik."Lalu kenapa?"
Suara Jungkook serak, siap menangis di tempat.Hening beberapa saat, hingga akhirnya Taehyung mengusap wajahnya tampak frustasi dan perlahan pria itu menoleh ke arah Jungkook.
Keduanya berhadapan di sofa, Jungkook menatap Taehyung sedangkan si pria balik menatapnya dengan tangan terangkat menutupi separuh pandangannya.
"Aku tidak marah. Aku hanya malu."
Ucap Taehyung.
Jungkook mengigit bibir bawahnya pelan, benar dugaannya. Taehyung malu memiliki teman transgender sepertinya."Bukannya aku tidak mau melihatmu, aku malu tapi juga bingung harus melihat kemana. Eh―itu, kausmu."
Taehyung menunjuk bagian depan Jungkook dengan jari telunjuk kanannya, sementara tangan kirinya direntangkan di depan muka. Di antara sela jarinya Taehyung mengintip.Jungkook mengerjap, menunduk melihat arah telunjuk Taehyung dan terkesiap. Anak itu langsung mengangkat kerah kausnya dengan kedua tangan.
Jelas saja, kausnya longgar dan sangat turun hingga belahan dadanya terlihat. Apalagi Jungkook tidak memakai bra―sudah terlanjur menjadi kebiasaannya saat di apartemen tidak memakai itu.
Tindakan Jungkook membuat Taehyung melotot, pasalnya kedua tangan Jungkook terangkat sehingga kedua payudaranya terjepit di antara siku. Dadanya membola dan Taehyung menelan ludah melihat nipple yang tercetak jelas di kaus putih khas Jungkook. Taehyung juga tidak bodoh untuk tidak mengetahui Jungkook yang kesana kemari tanpa menggunakan bra dari tadi.
Bagaimana bisa tidak sadar kalau dada besar itu menggantung bebas dan sesekali terguncang saat Jungkook bergerak.
Taehyung gagal fokus melihatnya, tolong!
(Taehyung juga ingin menambahkan, nipple Jungkook terlihat mencuat dan tonjolan kecil itu membuat pikiran Taehyung sedari tadi sibuk menerka-nerka apa warnanya)
Jadi, jangan salahkan Taehyung kalau dia tidak mau melihat Jungkook daripada dia mengambil resiko pulang dengan celana sesak.
Lamunan kotor Taehyung dibuyarkan saat Jungkook mencicit lirih.
"Ma-maaf, Tae. Aku tidak sadar."Taehyung mengangguk refleks, dia memalingkan wajah dengan pipi memerah. Jungkook juga sama, beringsut duduk agak menjauh dengan pipi sama merahnya dengan Taehyung.
Keduanya terdiam, duduk dengan canggung di ujung-ujung sofa meski sesekali melirik satu sama lain dengan pipi merona.
.
.
.―Celestaeal; Apr 7, 2018 [11.15 pm]
Hello~
Masih dengan transgender!Jungkook hehehe🌝🌚
Btw, aku tidak menyangka mendapat respon positif dari tg!jk di chap kemarin, terimakasih! ^^
Aku benar-benar tidak menyangka.
Makasih atas respon positifnya dan ada juga yang berbaik hati menjelaskan padaku sistem wamil Thailand uwu♡♡
Aku benar-benar terharu huhuhu♡(Sepertinya hari ini aku akan spam petite piece karena tidak ada kerjaan, hehe)
KAMU SEDANG MEMBACA
Petite Pièce
Random[!!!] Random Imagine yang sangat, sangat, singkat. Sebelumnya berada di wall saya, tapi dpindah kesini (Panduan plot untuk celestaeal sebenarnya hehe)