Dec 28, 2018

2.2K 302 38
                                    






"Jadi?"






Taehyung mengetuk-ngetuk permukaan meja dengan muka bosan.

"Kau tahu kan kalau apapun yang terjadi Yoongi hyung tidak akan marah padamu, Chim?"
kata Taehyung lagi.

Pria di depannya―Jimin menggeleng dengan raut murung.

"Tidak semudah itu, Tae. Aku takut Yoongi hyung marah lalu pergi meninggalkanku..."

Taehyung menaikkan sebelah alis, sanksi dengan perkataan Jimin.

"Oh ayolah, Itu tidak mungkin terjadi. Orang asing pun tahu kalau Yoongi hyung benar-benar cinta mati denganmu. Kau hanya perlu jujur, tahu. Tidak perlu membohongi Yoongi hyung soal identitasmu."

Tidak ada tanggapan dari Jimin, Taehyung mengernyit.

"Dengar, kau perlu bicara dengan Yoongi hyung. Katakan padanya, kalau kau selama ini vampire dan kau butuh spermanya untuk bertahan hidup. Berani taruhan, Yoongi hyung tidak akan menolak saat kau membuka kaki di depannya."
Tambah Taehyung dengan mata mengedip jahil.

Jimin mengerang, menyembunyikan kepalanya di meja dengan telinga merah.

Taehyung itu tidak tahu malu, memang.

"Chill, chim. Apa yang susah, serius."
Taehyung menelengkan kepala bingung.
"Ini tidak seperti vampire itu hanya satu. Kita hidup dengan vampire, ingat? Oh―maksudku aku. Manusia." Taehyung terkekeh mendengar ucapannya sendiri.

"Tapi, Tae. Yoongi hyung selama ini mengira aku manusia. Menurutmu apa respon Yoongi hyung kalau dia tahu aku selama ini membohonginya?"
Jimin merengek dengan kepala di atas meja, matanya berair.

Bayangan Yoongi yang marah lalu meninggalkan Jimin berputar di kepalanya membuat pemuda itu hampir menangis.

Baru dibayangkan saja membuatnya sakit, apalagi kalau sungguhan terjadi.

Jimin bisa mati berdiri.

"Tidak mungkin, Chim. Yoongi hyung tidak akan marah, yakin padaku. Lagipula menurutku seharusnya Yoongi hyung sudah menebak kalau kau bukan manusia."
Ucap Taehyung.

Sedetik setelah Taehyung menutup mulut, Jimin mendongak. Pipinya memerah dengan mata berkaca-kaca.

"Tunggu―apa? Yoongi hyung―?" Jimin terbata berkata dengan muka shock.

Taehyung mengangguk, tangannya disilangkan depan dada dengan raut wajah serius.
"Bukannya sudah jelas? Begini, saat aku berkenalan dengan Jungkook-ie, aku sudah tahu dari awal kalau dia vampire. Apalagi kau? Kau sudah berpacaran dengan Yoongi hyung sejak um―berapa bulan? Enam?"

"Delapan."
Koreksi Jimin.

"Nah."
Taehyung mengangguk.
"Sudah pasti kalau Yoongi hyung tahu. Sekarang, kau hanya perlu berkata jujur kepadanya, merayunya, mengajaknya tidur denganmu, dan kau dapatkan spermanya. Selesai."
Kata Taehyung sambil bertepuk tangan.

Jimin menyibak rambutnya frustasi mendengar saran (tidak) membantu sahabatnya. Andai saja dia bisa mudah melakukan itu semua.

Belum sempat Jimin memberi respon, Taehyung kembali berbicara dengan semangat, matanya berkilat antusias. "Oh! Oh! Atau kau ingin memesan barang-barang kinky untuk merayunya? Kau ingat? Yang kau bilang padaku tempo hari soal 'history laptop Yoongi hyung berisi choker dan bondage strap'?"

Saat mendengarnya Jimin tersedak ludahnya sendiri. Pemuda itu terbatuk-batuk sebelum memandang Taehyung cengo.

"A―apa?!"

"Gimana? Kau mau? Aku bisa memesannya untukmu."
Tambah Taehyung.

Raut bersemangat Taehyung sangat berkebalikan dengan wajah Jimin yang memucat, seolah-olah separuh nyawanya baru saja terbang pergi meninggalkan raganya.

Oh, astaga―

Jimin rasa curhat hal seperti ini ke Taehyung bukannya membuatnya tenang justru membuatnya semakin panik.




Great, Park Jimin.







.

.

.


―Celestaeal; Dec 28, 2018 [02.42 pm]

Yoonmin AU;
Human!Yoongi Vampire!Jimin

Vamp!Jimin bukan vampir peminum darah, doi butuh sperma untuk bertahan hidup ;)

Btw.. Hai, semuanya 🐒

B-bentar, se-setahun petite piece(???)

Petite PièceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang