Taehyung menunggu kira-kira tiga menit usai mengetuk pintu sampai pintu itu mengayun terbuka.
Secara otomatis Taehyung tersenyum, saat kepala anak laki-laki terlihat di pandangannya.
"Uh? Paman Tae?"
Pemuda belia di depannya menelengkan kepala, mengerjap polos dengan sebelah tangan masih memegang handle pintu."Halo, selamat malam Jungkook-ie."
Taehyung tersenyum, memamerkan sederetan giginya yang membuat bocah belia di depannya mengerjap salah tingkah.Pemuda belia itu mengangkat tangan, mengusap tengkuknya canggung. Taehyung mengulum senyum, melihat tingkak kikuk bocah di depannya yang tampak luar biasa menggemaskan.
"Malam, Paman."
Balas yang lebih muda, terlampau gugup hingga matanya melirik ke sana kemari kecuali mata Taehyung."Mama ada?"
Taehyung bertanya, sebelah tangannya dia masukkan ke kantung celana. Gestur itu membuat Jungkook mendongak, pemuda itu mengamati baik-baik postur tubuh Taehyung dalam balutan kemeja hitam polos dan celana bahan biru gelapnya, tidak lupa dasi merah bermotif.(Oh ayolah, semua orang tahu bagaimana menawannya sosok Kim Taehyung dalam balutan pakaian kerjanya)
"Jungkook?"
Tanpa sadar Jungkook melongo menatap Taehyung, sampai butuh waktu tiga detik baginya untuk merespon perkataan yang lebih tua.
"Ma―mama?"
Jungkook berujar panik, mendapati bahwa Taehyung menaikkan sebelah alis dengan mata berkilat jahil pasca memergoki dirinya memandang Paman tetangga sebelah tanpa berkedip."Mama―mama pergi."
Jungkook berujar kelabakan, wajahnya menghangat dan dia yakin pipinya sudah bersemu sekarang.
"Baru saja pergi tiga puluh menit yang lalu, entah kemana.""Oh begitu, Jungkook-ie sudah makan?"
Jungkook menggeleng, bocah itu tanpa sadar meremas-remas ujung kausnya gugup.
Tingkahnya itu membuat Taehyung tersenyum gemas, tidak bisa menahan diri untuk tidak menepuk kepala pemuda di depannya.
"Ayo, makan sama Paman?"
Tawar Taehyung.Taehyung kira, Jungkook akan mengangguk ceria.
Tapi nyatanya bocah itu malah memalingkan wajah, menatap Taehyung dan kusen pintu bergantian.
"Uh―"
"Hum? Kenapa?"
Taehyung mengusap poni Jungkook, memajukan badan sedikit guna mensejajarkan wajahnya dengan wajah bocah di depannya.Refleks, Jungkook tersentak mundur. (Meski tidak berpengaruh banyak karena tangan Taehyung menahan kepalanya)
Jarak wajahnya dengan wajah tampan paman tetangga sebelah dekat sekali, hidung mereka hampir bergesakan dan itu membuat Jungkook luar biasa malu sampai telinganya merah padam.
"Anu, mama―mama sudah memberiku uang, itu―makan malam."
Jungkook berujar kacau, pemuda itu gugup sekali dengan jarak minim antara keduanya.
Taehyung mengangguk, ujung bibirnya sedikit terangkat membentuk senyum menggoda dengan mata berbinar jenaka.
"Uang dari mama disimpan saja, Paman yang traktir makan malam Jungkook-ie, hum?"
Tawaran dari pria itu membuat Jungkook terkejut, mata anak itu membola menatap Taehyung.
"Tapi, paman―"
"Sst, paman tidak bilang mama, kok. Rahasia kita berdua, hm?"
Taehyung tersenyum, matanya menyipit.Jungkook bimbang. Makan bersama Paman berarti Jungkook bisa makan sepuasnya, tapi mama sudah memberinya uang untuk membeli makan. Jungkook berpikir keras hingga pemuda itu menggigiti bibir bawahnya kebingungan.
Taehyung yang mengerti kebingungan Jungkook menelengkan kepala, menjulurkan tangan dengan kelingking teracung.
"Ayo?"Jungkook menjilat bibir, matanya melirik-lirik Taehyung ragu.
Namun meski ragu perlahan tangan kanannya terjulur naik, menautkan jari kelingkingnya dengan jari Paman tetangga sebelah.
Pinky promise.
"Janji tidak bilang mama?"
Jungkook menatap Taehyung curiga dengan tangan masih bertaut.Ekspresi penuh curiga Jungkook membuat Taehyung terkekeh.
"Janji, Jungkook-ie."
Balasnya, sebelah tangannya yang bebas mencubit pucuk hidung pemuda di depannya gemas.Jungkook tersentak kaget, pemuda itu mencebik kesal.
"Pamaann."Taehyung tertawa, tak urung mengangkat tangan lagi, kali ini menjawil hidung Jungkook gemas.
"Suruh siapa Jungkook-ie lucu sekali, Paman kan gemas."Perkataan Taehyung membuat Jungkook melepas tautan kelingking mereka.
"Aku tidak menggemaskan."
Gerutunya dengan wajah kesal seperti kertas terlipat-lipat.Alhasil melihatnya Taehyung tertawa keras, puas sekali menggoda anak tetangga itu.
"Iya, iya, Paman minta maaf."
Kata Taehyung. Pria itu tertawa melihat Jungkook yang lucu saat kesal.Tangan bocah itu terlipat di depan dada, wajahnya merengut sehingga Taehyung menjawil dagunya karena gemas berlebihan.
"Yuk, jadi makan tidak?"
Ajakan Taehyung membuat Jungkook luluh, anak itu tidak lagi bersedekap tapi mulutnya masih mencebik lucu.
"Jadi."
Gumamnya.Taehyung tertawa lagi, hapal betul kelemahan Jungkook adalah makanan.
"Nah, ayo. Jungkook-ie yang pilih restorannya, ya?"
"Um!"
.
.
.―Celestaeal; Oct 29, 2018 [09.35 pm]
How to seduce young boy ala Kim Taehyung-ssi.
Hello gaes hehehe
Berjumpa lagi dengan paman Tae.
Shout out to all people yang setia menunggu paman 😭😭
Terima kasih buat yang kirim dm lucu lucu nanyain kabar paman tae dan kawan kawannya ❤
Serius, i love y'all so much!Makasih juga buat semua respon kalian di chap sebelumnya :""
Mood buat nulis udah mulai ada, jadinya celestaeal install wp lagi hehe
(Maaf kalo something off di chap ini, masih ngerasa aneh buat nulis)
KAMU SEDANG MEMBACA
Petite Pièce
Random[!!!] Random Imagine yang sangat, sangat, singkat. Sebelumnya berada di wall saya, tapi dpindah kesini (Panduan plot untuk celestaeal sebenarnya hehe)