May 4, 2018 [2]

3.6K 553 50
                                    















"Light my cigarette?"







Satu kata itu cukup untuk membuat Jeon Jungkook hampir meloncati pagar dan berlari.


Tidak ada yang membuat Jungkook berlari lebih cepat selain dia.


Dia,
Kim Taehyung.


Kim Taehyung yang duduk di atas kap volkswagen merah.


Kim Taehyung yang rambut lilac lembutnya bergoyang seiring angin malam yang berhembus.


Kim Taehyung yang mengenakan jeans hitam dan kemeja flanel merah favoritnya.


Dan Kim Taehyung yang berbau stroberi dan sigaret saat Jungkook mencicipinya.







.





Berantakan.


Ciuman mereka selalu berantakan.


Jungkook tidak tahu apa yang salah.


Semuanya terasa benar saat tangannya mengenggam erat serat kain kemeja flanel Taehyung di dadanya, mempertahankan pemuda itu tetap di dekatnya.


Semuanya terasa amat sangat benar saat tangan Taehyung memegang lengannya, mengusap sikunya lembut dan membuat Jungkook lebih dekat untuk diciumnya kembali.


Bibir Taehyung lembab dan hangat.


Jungkook tidak akan pernah merasa puas untuk mengecap bibir Taehyung.


Jika bukan karena kepalanya yang mulai pening, Jungkook tidak akan pernah mau melepas pagutan mereka.


Jungkook menghirup nafas rakus sementara Taehyung terkekeh.


Pemuda itu tersenyum dengan mata memandang lembut Jungkook sebelum mencuri kecupan dan gigitan di bibir bawah Jungkook yang tebal, menghasilkan erangan kecil dari Jungkook yang terengah.


Tangan Jungkook menyusup ke helai rambut Taehyung, mengusap dan sedikit meremas kecil di pangkal rambut.


Taehyung sendiri menangkup kedua pipi Jungkook lembut, menyatukan dahi mereka berdua agar memudahkannya membubuhkan ciuman dan kecupan kecil di bibir kekasihnya.


Keduanya tersenyum.
Terlalu menikmati waktu yang mereka curi diam-diam.


Kedua tangan Jungkook perlahan bergerak, menyusuri leher Taehyung dan berlabuh di pipi.
Jemarinya bergerak mengusap sepanjang rahang Taehyung.


Wajah keduanya sangat dekat.
Dahi yang saling bertumpu dan tangan yang memenjarakan wajah.


Jungkook menutup mata.
Pemuda itu menghirup rakus aroma Taehyung, seolah berniat mematrinya baik-baik dalam ingatan.


Campuran manis stroberi dan asap rokok.


"Hei."


Suara Taehyung serak dan parau.
Jungkook bergidik dan kesusahan membuka matanya untuk bertemu pandang dengan Taehyung.


Jungkook terkekeh saat menyadari Taehyung harus repot-repot sedikit memiringkan wajah mereka agar hidung mereka tidak bertabrakan.


Tawa Jungkook mengundang Taehyung untuk menciumnya lagi.
Mencicipi bibirnya lagi untuk kesekian kalinya.


Pagutan mereka kembali terlepas beberapa detik kemudian dan Jungkook kepayahan membuka mulut, bersuara dengan parau.


"Ya?"


Taehyung tersenyum.
Kembali mengecup dan memagut pelan lalu dilepasnya kembali.
Ibu jarinya mengusap pipi Jungkook halus sekali.




"Rindu."





"Aku rindu sekali, Jungkook."










[Strawberries & Cigarettes]

.
.
.

―Celestaeal; May 4, 2018 [11.24 pm]

Iya nih, rindu.
Lama ya tidak spam haha 👀

Petite PièceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang