May 11, 2018 [4]

3.6K 497 120
                                    











Putih.


Pantat Jungkook putih sekali.

Taehyung menahan nafas melihatnya, padahal sudah sering melihat tapi tiap kali melihat Taehyung rasanya lupa cara bernafas.

Apalagi kalau pantat itu terpampang di depan mukanya.

Taehyung harus menahan hormonnya untuk tidak lari-lari.

Soalnya, keadaan sekarang tidak memungkinkan, bung!

Jadi, begini.

Taehyung itu tahu sekali kalau kekasihnya paling tidak betah dengan kotor.

Niat awal Taehyung itu membantu Jungkook beberes diri.

Niatnya sih begitu.

Biasanya juga begitu.

Taehyung membantu Jungkook membasuh badan lalu mereka tidur bersama.

Tapi sekarang tidak.

Taehyung tidak tahu Jungkook kerasukan apa sampai-sampai pemuda itu mengijinkannya untuk membantu membersihkan um―lubangnya dari bekas cairan miliknya.

Biasanya Jungkook menolak kalau Taehyung menawarkan diri untuk membantu.

Tapi malam ini sepertinya dewi fortuna sedang berpihak pada Taehyung.

Jungkook tidak menolak waktu Taehyung menawarkan diri, apalagi Jungkook mengiyakan dengan mulut mencebik lucu sambil berkata kalau badan terutama pinggulnya sakit.

Malam ini untuk pertama kalinya Taehyung mendapat kesempatan langka yang selama ini dia idam-idamkan.

Tapi, kok jantung Taehyung jadi berdetak tidak karuan ya?




Sebentar, sebentar,
Taehyung mau menyiapkan mental dulu.




.
.
.

―Celestaeal; May 11, 2018 [08.13 pm]


Saya berharap kalian tau apa yang akan dilakukan Taehyung di chapter berikutnya.

Dan, kalau kalian baca ceritaku, aku harap kalian tahu kalau penggunaan bahasaku deskriptif yang frontal dan vulgar.

Jadi, intinya.

CHAPTER DEPAN ISINYA QOTOR, GUYS.

Udah pake caps loh. Semoga kebaca.

Iya, isi pikiran lagi qotor emang.

Lalu
Buat kalian yang tidak suka, tidak kuat, jijik, nggak doyan, benci sama kekotoran pikiranku
tolong jauh-jauh dari chap berikutnya!

Aku nggak mau baca komentar yang mencela kekotoran pikiran saya,
sakit akutu bacanya ;__;

Petite PièceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang