Jan 28, 2017

7.7K 859 31
                                    



















"Masih pagi, Tae."




Jungkook mendengus, dia sedang tengkurap di sofa, menikmati minggu paginya yang cerah dengan menonton televisi dan kudapan di sampingnya.

Sempurna.

Yah―setidaknya sebelum Taehyung datang.

"Ish―sana!"
Jungkook merengut, merayap menjauh dari Taehyung yang duduk di dekat kakinya. Pagi-pagi pria itu sudah melakukan tindakan tidak senonoh dengan mengelus-elus bokongnya.

"Oh, ayolah, Jung~"

Jungkook mendengus. Tidak perlu menoleh untuk tahu kalau Taehyung sedang menatapnya dengan separuh horny.

"Sana pergi."

Jungkook mengerutkan kening, mulutnya asik mengunyah. Dia tak sadar, tangan Taehyung yang kembali merayapi pahanya.

"Aah! Taee!!"

Jungkook menengok, memasang wajah galak ke arah Taehyung yang nyengir tanpa dosa, seolah tidak melakukan apapun. Padahal jelas-jelas tangan nakal Taehyung meremas-remas paha Jeon muda.
(Ngomong-ngomong, Jungkook bisa dengan jelas melihat gundukan di bagian tengah kaki Taehyung, duh, dasar otak selangkangan!)

"Ayolah, bokongmu sudah tidak sakit lagi kan?"
Taehyung menaik turunkan alisnya dengan tangan yang senantiasa mengusap-usap bokong Jungkook dan mendapat respon tendangan di bahu.

"Mesum!" Umpat Jungkook keras.

Taehyung mencibir, tidak rela diumpati mesum. (Padahal Jungkook juga menikmati, bahkan meminta lebih saat mereka main, tapi sekarang Taehyung yang disalahkan?! Yang benar saja!)

Jungkook berbalik, kembali fokus dengan televisi sementara Taehyung berdiam.

Otaknya menyusun rencana laknat yang menyangkut tentang miliknya dan milik Jungkook yang beradu dan sofa yang bergoyang.

Sementara otaknya berpikir, pandangannya menelusuri tubuh Jungkook.
Mengamati kekasihnya yang asik menonton televisi dan bokongnya yang menyembul. Duh―Taehyung ingin meremasnya!

Atau kalau tidak, biarkan Taehyung mengusap-usapnyaa!

Atau kalau boleh, menggesek-gesekkan jarinya di tengah bagian pantat Jungkook.

Astaga, Kim!

Otak cabulmu itu!

Tapi ngomong-ngomong itu ide bagus.



Taehyung menyeringai.
Tidak jera, tangannya kembali berulah, kali ini sebelah tangannya menelusup ke paha dalam dan satunya meremas bongkahan montok Jeon Jungkook hingga si empunya kelepasan mendesah―telak menyentuh titik sensitif Jungkook di paha dalamnya.

"Ngh―Tae.."

Jungkook merintih.
Taehyung meringis.
Tapi tangannya tidak berhenti.

Beberapa detik kemudian Jungkook menengok, dengan bibir yang dia gigit dan mata yang mengatup sayu.
Taehyung tersenyum inosen.

"Tae―ukh!"
Jungkook kembali mengerang sebelum merubah posisi, tiduran dengan celana pendeknya melorot turun, mengumpul di pangkal pahanya dengan tangan Taehyung tak berhenti mengusap sensual pahanya.

"Sepertinya kau punya masalah pagi, Jung."
Taehyung berkata, menyentil pelan selangkangan Jungkook yang mulai tegak.

"Akh!"
Jungkook mendongakkan kepala dengan mata terpejam, meremat sofa karena sentilan tiba-tiba Taehyung membuatnya berkedut-kedut.

Taehyung bergeser, mengurung Jungkook di bawahnya, dengan jemari mengait berbahaya di pinggir celana pendek Jungkook.



"Nah, selamat makan?"

.
.
.

―Celestaeal; Jan 28, 2018 [10.54 am] 

(Selamat pagi menjelang siang♡)

Petite PièceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang