"Ayolah, Jungkook. Sekali ini saja, ya?"
Itu ucapan Jeon Wonwoo, kesulitan memegang pundak Jeon Jungkook yang terus memberontak.
"Tidak mau hyung! Aku normal! Tidak sakit!" Jungkook masih setia memberontak, matanya membulat ngeri melihat gedung bertingkat di hadapannya.
Rumah Sakit.
"Hanya periksa sebentar." Bujuk Wonwoo. Jungkook semakin memberontak―kakinya menendang-nendang brutal.
"Setelah itu kita pulang dan beli eskrim, ya?"
Jungkook melotot ganas. "Aku bukan anak kecil! Hyung tidak bisa menyogokku!" pekiknya.
Wonwoo terpaksa menyeret leher Jungkook memasuki pintu rumah sakit sementara pemuda itu memberontak melepaskan diri.
"Oh―Wonwoo!"
Wonwoo menghela nafas lega saat pria yang memakai snelli berlari mendekatinya.
"Jin hyung!" Wonwoo terdengar lega. Kalungan lengannya ke leher Jungkook mengendur, Jungkook menggeliat dan menggigit lengan kurus Wonwoo keras.
"Aduh! Yak―Jeon Jungkook!"
Jungkook mendengus, kalungan lengan Wonwoo semakin erat bukannya melonggar usai dia gigit. Jeon Wonwoo kuat juga meski badannya kurus seperti itu.
"Bantu aku menyeret bocah ini, hyung." Keluh Wonwoo, dia melepaskan lengannya dari leher Jungkook dan beralih memegang lengan sebelah Jungkook.
Seokjin tertawa geli dan mengangguk, memegang sebelah lengan Jungkook yang tidak bisa diam.
Wonwoo dan Seokjin mengapit Jungkook yang masih memberontak. Kedua pemuda itu menghiraukan pekikan Jungkook dan terus menyeretnya memasuki rumah sakit lebih dalam.
'Aku tidak sakit' , 'Lepaskan aku' dan serentetan kata lainnya keluar dari mulut Jeon Jungkook. Akan tetapi, berontakannya melemah saat mereka semakin dalam memasuki rumah sakit, karena bau disinfektan menyengat menyerang penciumannya yang sensitif, membuat pemuda itu menggigil ketakutan.
Kenyataannya, Jeon Jungkook itu takut rumah sakit. Dia tidak suka bau obat-obatan menyengat khas rumah sakit yang menusuk hidung, juga aura suram yang selalu dia rasakan di rumah sakit.
Pemuda Jeon itu tidak berani menatap sekitarnya, dia terlalu takut sampai menunduk dan perlahan matanya mulai berair dan terasa panas karena ingin menangis. Jungkook hampir meneteskan air mata saat langkah kakinya berhenti.
Pemuda itu mendongak, menatap pintu putih dengan plang bertuliskan "Dokter Kelamin" besar-besar. Seokjin mengelus lengan Jungkook perlahan sebelum melepasnya dan beralih mengetuk pintu.
Sedangkan Jungkook memeluk lengan Wonwoo erat tak mau melepasnya barang sedetik pun. Jungkook ketakutan. Tubuhnya mulai gemetar saat memasuki ruang dokter. Dia berusaha menyembunyikan diri di balik tubuh Wonwoo yang tinggi.
Wonwoo berusaha menenangkan Jungkook. Jika sebelumnya Jungkook sangat brutal dan ganas seperti singa betina, maka sekarang Jungkook mengerut ketakutan persis seperti kucing kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petite Pièce
Random[!!!] Random Imagine yang sangat, sangat, singkat. Sebelumnya berada di wall saya, tapi dpindah kesini (Panduan plot untuk celestaeal sebenarnya hehe)