May 24, 2018 [4]

2.4K 356 31
                                    











Hari ini adalah siang hari yang panas.

Seokjin bersantai di rumah sementara Namjoon meeting dari pagi-pagi tadi.

Hari kosong tanpa shift jaga adalah hal yang jarang Seokjin dapatkan.

Jadi, hari ini Seokjin menghabiskan waktunya untuk berdiam di dapur. Kembali menekuni hobi memasaknya.

Baru saja Seokjin menyiapkan beberapa bahan untuk membuat kue, bel apartemennya berbunyi.

Seokjin mengerutkan kening.

Siapa yang berkunjung di siang yang panas seperti ini?

Seokjin benar-benar terkejut saat membuka pintu dan mendapati sosok Jung Hoseok di depannya.

"Hoseok?!"
Seokjin berseru dengan mata membola.

Hoseok di depannya tertawa, mengangkat tangannya yang membawa kantung plastik.
"Halo, Seokjin."

Seokjin mengerjap bengong.
Pria itu kemudian sadar dan bergeser dari pintu, memberi jalan bagi Hoseok untuk masuk.

Seokjin mengikuti dari belakang. Menatap Hoseok dengan pandangan bertanya-tanya.

"Apa kau mencari Namjoon?"

Seokjin tidak bisa menahan mulutnya untuk bertanya.

Pria bermarga Jung itu menoleh, menatap Seokjin di belakangnya dengan senyum lebar.

"Aku? Tidak. Aku mencarimu."

Seokjin berkedip bingung.
Tangannya terangkat, menunjuk dirinya sendiri.
"Aku?"
Beonya.

Hoseok mengangguk.

Pria itu melangkah perlahan mendekati Seokjin dengan senyum masih terpatri di bibirnya.

Seokjin perlahan mundur.

Ada yang tidak beres dari senyum Hoseok.

Seokjin tidak sadar dia menahan napas sedari tadi.

Hoseok berjalan semakin cepat.

"Ke―kenapa aku?"
Seokjin meneguk ludah gugup.

Hoseok tersenyum lebar, yang mana membuat Seokjin merasa takut.

"Ini―"

Seokjin membeku di tempat.

"Oleh-oleh!"
Hoseok berseru ceria.

"O―oh?"
Seokjin menghela nafas.
Jujur saja, dia terkejut sekali dan sempat takut tadi.

"Terima kasih, Hoseok."
Seokjin tersenyum.

Dia mengambil kantung plastik dari Hoseok dan sempat melirik isinya.
Kue dan camilan.
Dan isinya banyak sekali.

"Woah? Banyak sekali?"
Seokjin berseru kencang.

Hoseok tertawa, menepuk bahu Seokjin dan sedikit meremasnya pelan.
"Tidak apa-apa, aku sengaja memberi oleh-oleh yang banyak khusus untuk Kim Seokjin."

Seokjin membatu di tempat saat sedetik kemudian merasakan rasa lembab di pipi dan remasan di pinggangnya.










"Nah, aku pergi dulu. Sampai jumpa lagi."
Bisik Hoseok sebelum berlalu.

Seokjin membeku.

Sumpah.

Seokjin harap apa yang barusan terjadi adalah halusinasinya semata.


Hoseok menciumnya?!








.
.
.

―Celestaeal; May 24, 2018 [07.13 pm]

Wkwk gagal fokus nulis ini sambil liat bts comeback show...
Nanti kan kuedit lagi hehe

Petite PièceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang