Jimin selalu mengawasi,
selalu mengingatkan Seokjin tentang kehidupan yang telah dia buang.
"Seokjin hyung,"
katanya suatu hari saat mereka masih terengah menyender dinding aula usai latihan melelahkan di sore hari,
"Apa kau baik-baik saja?"
Park Jimin,
selalu orang yang mengerti.
Itulah yang Seokjin sukai darinya.
Sebelum Seokjin bisa menetapkan balasan, Seokjin tertawa.
Dia tidak bisa menahan air mata lagi.
"Aku―ah, Jimin-a .."
"Tidak masalah."
Kata Jimin.
Seokjin dengan marah menyeka air mata yang mengalir deras di wajahnya―sesekali ia merutuk karena air matanya yang tidak kunjung berhenti namun mengalir semakin banyak.
"Hyung tidak harus menanggungnya jika dia menyakitimu."
"Aku ingin, tapi aku tidak tahu apakah aku bisa."
Seokjin mengatakan di sela isak tangis sesekali.
Beberapa hari ini Namjoon tidak menghubunginya.
Dan entah bagaimana, ketidakhadiran Namjoon selama sepersekian waktu membuat dia bebas.
Jimin diam, menatap aula kosong. Dia menawarkan keheningan yang berarti begitu banyak untuk Seokjin selama beberapa menit―setidaknya sampai Seokjin benar-benar tenang.
"Aku tidak yakin dengan pilihan Hyung, tapi pergi adalah pilihan yang lebih baik."
"Dan apa? Aku pindah dari dia? Lupakan pelecehan itu?"
"Tidak juga,"
kata Jimin.
"Ini akan membuat dia sadar bahwa Seokjin hyung jauh lebih berharga daripada bagaimana dia memperlakukan Hyung."
Selalu tentang Kim Namjoon.
Untuk saat ini, pembalasan adalah sesuatu yang terlalu berlebihan untuk dicoba bagi Seokjin yang pengecut, tapi gagasan itu tampak menggiurkan.
Telepon Seokjin berdering.
Dengan takut, Seokjin melihat nomor pemanggilnya, dan tidak terkejut.
Dia menatap Jimin, yang menampakan wajah mendesaknya untuk menghadapi mimpi buruk Seokjin.Seokjin segera minta maaf dan berlalu pergi, ke apartemen yang sudah terlalu familiar dalam kenangannya.
Things are gotten bad. But he has no reason to hold on anymore, to fix all the things up and going back from the start.
So, he let go of everything he was holding.
[Eveille]
.
.
.―Celestaeal; May 4, 2018 [09.33 pm]
Halooo selamat malam! ♤♤
Jumpa lagi dengan saya hahahahaWell, ada yang familiar dengan cerita di atas?
Bukan, ini bukan Seokjin yang tersakiti dengan Jimin pelakor kok haha
Ini salah satu cerita yang dulu bulan Januari (if I'm not mistaken) sempat aku publish di ffn dan akhirnya di unpublish heheJudulnya eveille
Ceritanya sama-sama Seokjin yang tersakiti cuman Jimin bukan pelakor hahaAnw, saya masih dalam mode istirahat(?)
(Tanggal 8 saya ujian kompre, guys! Semoga dilancarkan dan dimudahkan♡)
KAMU SEDANG MEMBACA
Petite Pièce
Aléatoire[!!!] Random Imagine yang sangat, sangat, singkat. Sebelumnya berada di wall saya, tapi dpindah kesini (Panduan plot untuk celestaeal sebenarnya hehe)