Sept 20, 2018

3.4K 495 49
                                    






















Jeon Jungkook di pagi hari.





Seperti biasa, bangun untuk duduk di ranjangnya masih dengan gelungan selimut yang di dekap erat dan mata masih terpejam serta alis menukik. Merengut tak sadar, namun tidak berniat untuk membuka kedua matanya. Dan seperti biasanya juga, Kim Taehyung akan bersandar di kusen pintu memandangi kekasihnya yang separuh sadar dengan senyum mengulum di wajahnya.

Memperhatikan Jungkook tiap pemuda itu bangun tidur itu menggemaskan―sebelum Jungkook menengok tanpa sadar, membuka sebelah matanya masih separuh tertutup dan alis terangkat sebelah, bersuara dengan dengung serak.

"―Hyung?"

Dan saat itulah, Kim Taehyung akan beranjak dari sandarannya di dinding, menghampiri kekasih prianya untuk melarikan jemarinya di rambut berantakan pemuda yang lebih muda darinya. Menahan senyum gemas di wajahnya saat pemuda itu semakin menyamankan diri dan memeluk selimutnya kian erat.

"Bangun, Sayang. Sudah pagi." Berbisik lirih kemudian mengusak pucuk hidung kekasihnya dengan miliknya. Total gemas dengan pemuda Jeon tiap bangun tidur.

Jungkook yang masih separuh sadar, mengangguk-angguk tak peduli masih terpejam dan bibir mencebik. Taehyung menahan diri untuk tidak mengecupi bilah bibir merah si Jeon. Memilih menarik selimut abu-abu bergaris putih yang membungkus tubuh kekasihnya dan kemudian tersenyum bangga saat―lagi-lagi―melihat kekasihnya mengenakan piyama miliknya.

Jeon Jungkook mengenakan pakaian Kim Taehyung itu luar biasa menarik dipandang mata.


Taehyung tidak keberatan selalu membawa bajunya ke binatu atau bajunya habis dipakai si pemuda Jeon, karena Jungkook dengan pakaiannya itu : menarik.


"Ayo, pemalas. Bangun."


Taehyung duduk di depan Jungkook, mengusak bahu kekasihnya pelan. Dan sebagai balasannya, Jungkook akan membola, menarik lututnya untuk memangku kepalanya dan merengek kecil untuk kemudian kembali tertidur.



Jungkook Jeon dan sifat pemalasnya.


Jika bukan kekasihnya maka sudah dipastikan Taehyung lebih memilih untuk menendang brutal atau menggulingkan dari ranjang. Tapi ini Jungkook―kekasihnya, dan tidak mungkin Taehyung memperlakukan kekasihnya seperti orang lain.



Apalagi kalau tiap pagi Jungkook sebegini menggemaskannya.


"Begadang untuk display lagi, hm?"



Menggangguk.
Respon Jungkook.
Meski kelihatannya hampir tidur kembali, tapi Jungkook masih sadar untuk merespon pertanyaan Taehyung membuatnya terkekeh. Taehyung masih menyapukan jemari di surai Jungkook saat ia kembali bertanya.


"Mau tidur lagi?"

Menggeleng.
Dengan tambahan alis bertautan di kening.
Taehyun tertawa kecil, mengusap kening Jungkook perlahan membuat rileks alisnya yang berkerut.


"Ayo. Jus Jeruk dan serealnya keburu dingin loh?"

Tidak ada respon dari Jungkook. Taehyung diam, menunggu. Hingga Jungkook bergeser, menopang keningnya di bahu Taehyung.

"Astaga. Bayi besar ini."

Taehyung menggerutu, dibalas dengungan tidak terima dari Jungkook. Meski jelas wajah Taehyung tersenyum lebar dan Jungkook yang masih setia menutup mata tidak akan melihat cengiran lebar Kim Taehyung saat mengalungkan tangan Jungkook di lehernya dan mengangkatnya di depan seperti koala.


"Ayo bangun, kiddo. Sarapan lalu tidur lagi ya, sayang?"


Taehyung bertanya, menepuk-nepuk pantat Jeon muda dalam gendongan selama berjalan menuju dapur.


Well―Rutinitas pagi Kim Taehyung seperti biasa.    





.
.
.

―Celestaeal; Sept 20, 2018 [07.01 pm]

Mm, draft lama yang kutemukan di sempilan ms.word

Holla!

Aku mempunyai sebuah kabar, hehe
Jadi, kemarin aku―secara mendadak―daftar ke salah satu proyek di kampus.
Dan barusan dapat email kalau aku lolos, jadi selama 20 hari ke depan aku akan bekerja dalam tim ini :'>

Mungkin akan agak sibuk, jadi aku tidak bisa banyak spam petite :"(
Padahal petite piece baru bangkit lagi :'>

Tapi nanti aku tetap republish chapter2 yang kemarin di unpub, hehe

Petite PièceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang