Dear, readers!Terima kasih atas dukungan kalian selama ini kepada kisah Bhayanaka, dkk. Sebenarnya saya tidak berniat menjadikan MIRUDA ini sebagai kisah yang panjang bahkan sampai habis 40-an bab. Tetapi, tiba-tiba saja sudah sampai ke situ.
Intinya, di sini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua reader atas vote dan komentarnya. Itu semua merupakan apresiasi buat saya.
Tentu saja masih ada kekurangan dalam karya ini sehingga apabila pembaca sekalian berkenan memberitahu/mengoreksi, saya akan sangat senang sekali.
Sebagai penulis pemula di dunia orange ini saya menyadari hal tersebut.Miruda ini awal mulanya mengambil latar sebuah legenda Kerajaan Malwapati dengan raja yang paling terkenal adalah Angling Dharma. Namun dengan adanya revisi, saya menghilangkan bagian Malwapati dan menggantinya dengan sebuah kerajaan fiktif agar karya ini nantinya tidak menyinggung pihak-pihak tertentu dan lebih menyatu dengan sejarah yang ada.
Latar waktu Miruda ini adalah di masa Kerajaan Kadiri yang saat itu dipimpin oleh Sri Maharaja Srenga alias Prabu Kertajaya atau yang lebih dikenal namanya dengan Dandang Gendis. Yang pada akhirnya nanti akan berkonflik dengan Ken Angrok yang saat itu telah menguasai Tumapel.
Serba-serbi Miruda:
1. Pengangkatan putra oleh samya haji Aditya Setaramadijaya kepada Nawala terinspirasi oleh Hadiwijaya (raja Pajang) atau lebih dikenal sebagai Jaka Tingkir, yang mengambil putra bernama Sutawijaya, yang nantinya menjadi pendiri Mataram Islam. Sutawijaya sendiri adalah putra salah satu senapati kebanggaan Hadiwijaya, bernama Ki Gede Pamanahan.2. Sosok setengah siluman Nastiti terinspirasi oleh salah satu anime berjudul Inuyasha.
3. Ikatan antara Nastiti--Bhargawala terinspirasi dari hubungan mate/soulmate yang biasa menghiasi cerita-cerita seputar manusia serigala/wolf dan semacamnya.
4. Saya banyak mendapat pengaruh dari karya-karya almarhum SH Mintardja, sehingga mungkin ada bab-bab yang menggunakan tata bahasa hampir mirip dengan karya-karya beliau, tetapi saya mencoba mencari tata bahasa sendiri agar memiliki ciri khas.
5. Nama-nama lokasi di Miruda ini sebagian besar merupakan fiktif alias tidak benar-benar ada, kalaupun ada kesamaan, itu merupakan ketidaksengajaan. Jika tidak lupa, saya akan menyertakan catatan.
6. Saya bersemangat menulis Miruda setelah membaca salah satu karya penghuni dunia orange juga. Bisa dikatakan, saya juga terinspirasi dari beliau. Jika ingin tahu, karyanya berjudul Prasasti oleh leoviprasetya. Silakan dibaca juga jika berkenan (bukan promo terselubung, ya).
7. Kisah cinta tiga muda-mudi di sini terinspirasi dari film Bollywood "Mohabbatein".
8. Untuk memudahkan pembaca sekalian membayangkan tatanan negara Kursawapati dan negara-negara bawahannya, berikut saya sertakan bagannya.
*Untuk "lain-lain" itu memang belum ada namanya atau karena saya lupa sehingga hanya menuliskan yang saya ingat. Mohon maaf atas hal tersebut.
9. Gunung Kampud= sekarang menjadi Gunung Kelud
Gunung Gora= sekarang menjadi Gunung Welirang
Gunung Pawitra= sekarang menjadi Gunung PenanggunganTerus..., apa lagi, ya?
Mungkin ada yang ingin ditanyakan? Silakan tulis di kolom komentar.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. I love u, all 😘😘
Catatan : bab ini tidak wajib divote. Silakan berkomentar jika memang berkenan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRUDA (SELESAI-dalam masa revisi)
Ficción históricaSebelum sang surya menyentuh ujung bumi, kalasangka akan ditiup kembali. Memanggil para kesatria untuk turun ke medan laga. Perang itu bukan untuk mereka, tetapi mereka akan menjadi bagian darinya. Sebagian menjadi saksi, sebagian akan mengukir seja...