"Sudah....kau ingin naik apalagi?" tanya Frans saat mereka turun dari bom bom car.
" Itu. Aku mau naik bianglala.."
Akhirnya....Frans tersenyum samar dan mengeluarkan ponselnya lalu mengetik sesuatu sebelum mengikuti Sinta menuju bianglala yang tepat berada di tengah tengah pasar malam itu.Sinta merasa heran karena tidak ada antrian orang yang ingin menaikinya. Frans membuka pintu kotak besi tempat penumpang dan membantu Sinta masuk. Lalu hal mengejutkan terjadi.....
Tempat itu telah dihias dengan cantik....dengan bunga dan lampu kelap kelip yang indah. Dan biang lala itu mulai bergerak....membawa mereka berdua menjauh dari tanah." Kau suka?" tanya Frans.
"Kau melakukan semua ini? Frans...ini indah sekali...aku tak percaya..."
Sinta memandang Frans yang juga tengah memandangnya. Sinta tertunduk malu dan merasakan kedua pipinya memanas saat Frans memegang tangannya dan berkata dengan lembut,
"Kau tahu....aku telah jatuh hati padamu sejak pertama kita bertemu....dan setelahnya...ketika kau menolongku malam itu...aku betul betul menyadari kau sengaja dikirim khusus untukku....aku berusaha mengelak...tapi bagaimana bisa? Kau telah membuatku jatuh cinta..." kalimat Frans terhenti.
" Frans...aku."
" Maukah kau jadi kekasihku?"tanyanya lagi dan Sinta merasa seperti terbang keluar dari bianglala yang mereka naiki.
Gadis itu mengangkat wajahnya sedikit dan mengangguk kecil...
" Ya...aku mau..." jawabnya.
Kegembiraan terpancar di wajah Frans. Akhirnya..... sesuatu yang berat terasa lenyap dari pikiran Frans.
"Terimakasih....kau bersedia menjadi bagian dari hidupku" ucap Frans.
Sinta tersenyum dan meletakkan tangannya di kedua pipi Frans.
"Aku juga...semua yang telah kau lakukan hari ini membuatku tak berhenti tersenyum. Thanks...
Lihat....pemandangannya begitu indah dari sini." jawab Sinta sambil memandang ke bawah. Mereka ada di puncak bianglala itu dan segala yang ada dibawah tampak seperti lautan kunang kunang yang cantik."Frans...darimana kau tahu tentang tempat yang kusukai..kebun binatang...pasar malam...." tanya Sinta lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Frans.
"Bobby meninggalkan majalah sekolahnya di mobilku....aku membaca tentang dirimu....dan aku tak bisa melewatkan malamku tanpa melihatnya."
"Aku tak menduga kau begitu sentimentil dan melankolis....tak pernah terbayang olehku."
"Ya....kau akan jadi melankolis jika kau tinggal dengan keluargaku yang fans fanatik drama korea....lihatlah, keadaanku sekarang.... Aku bahkan mulai menulis puisi."
Sinta memandang Frans tak percaya.
"Jangan memandangku seperti itu....guruku bahkan memberi nilai A plus untuk karyaku....pencapaian terbesar selama aku masuk SMU. Papaku bahkan tak percaya aku bisa lulus SMU..."
"Aku ingin sekali membacanya..."
"Lain kali saja....aku tak mau kau memasangnya di mading...."
"Why not? Kau akan dapat honor semangkok mi ayam dariku..."
"Hanya itu? Aku akan menyimpannya untuk Pak Jayadi kalo begitu."
Sinta tertawa, "Pak Fath bahkan melarang jejak kakimu masuk ke dalam pagar sekolah...apalagi puisimu....mading akan kebakaran bila dia tahu aku memasang puisimu di sana."
" Bisa ku bayangkan....well...sudah jam sepuluh kurang sedikit....aku akan mengantarmu pulang."" Jangan memandangku seperti itu....kau membuyarkan konsentrasiku....itu berbahaya." Frans berkata pelan saat mobil itu mulai melaju.
"Jaket ini sangat cocok kau pakai....aku suka sekali....kau terlihat menarik..."
Frans tersenyum kecil,"Benarkah?Lain kali aku akan membawamu berbelanja....mama bilang kau yang menilihkannya...aku juga suka. Thanks."Ponsel Frans berdering.
"Bisa tolong angkat...thanks."
Sinta mengambil ponsel dari saku jaket Frans,"Dari Kak Teresa."ucapnya.
"Tolong jawab."
Sinta menekan tanda loudspeaker,terdengar suara Teresa
"Frans....halo...kau sudah nembak Sinta?Diterima gak? Kita penasaran nih. Sampai gak bisa tidur."
Mata Sinta membulat menatap Frans yang tampak kesal.Jadi....dia cerita ke seluruh keluarganya? Ya.. Tuhan...
"Hai Kak Tere...ini Sinta. Frans sedang menyetir. Kita udah jadian kok ....Kak Teresa udah bisa tidur kan sekarang?'jawab Sinta. Frans ingin sekali melompat keluar dari mobil.
"Wow...Sebentar ya....Ma, iya. Frans udah punya pacar sekarang."terdengar suara berbisik Teresa.
"Selamat ya....besok aku akan kirim hadiah untukmu. Oya, Frans....jangan pulang malem malem dan jangan macem macem sama anak orang. Oke?Bye."
Frans menggelengkan kepalanya....keluarga macam apa mereka?Bikin malu.
"Sori....mereka agak berlebihan memang."
"Gak pa pa, Frans. Aku tak tahu seperti apa keluarga Bahtiar yang sebenarnya. Kukira kalian..."
"Keluarga gangster? Ya....tapi setelah kerabat kami banyak yang kehilangan nyawa atau berakhir di penjara...papa memutuskan untuk pelan pelan melepaskan diri dari segala bisnis kotor turun temurun keluarga kami. Tapi sulit memang melepaskan imej buruk keluargaku. Tapi aku bisa apa? Keluarga Bahtiar mulai terpecah pecah...beberapa membenci papa...beberapa mendukung karena papa menguasai sebagian besar aset keluarga Bahtiar."
"Pasti sulit jadi kau, Frans..."
" Tidak juga....aku menikmati semuanya.Kita sudah sampai di rumahmu. Aku tidak mau masuk black list Om Lukas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Untuk Raniya
Teen FictionKisah Raniya,seorang gadis dari keluarga miskin yang harus survive bersekolah di SMU elit. Dengan kepandaiannya dia berhasil mendapat beasiswa penuh, tapi tak ada yang tahu bahwa dalam hatinya dia menyimpan luka. Semua orang memperlakukannya dengan...