"Sinta....akhirnya kau datang. Mama udah nunggu dari tadi."
Teresa berkata sambil membuka pintu.
"Hai Kak Tere, aku ada tugas kelompok...jadi aku belajar dulu."
Teresa memberinya pelukan singkat dan menggandeng tangannya menuju ruang keluarga. Sinta terpesona saat melihat rumah Frans yang besar. Ini adalah kali pertama dia datang ke rumah itu sebagai pacarnya Frans.
"Wah...akhirnya bisa ketemu Sinta....Teresa bercerita padaku...kau hebat Frans."Bram mengacungkan jempolnya ke arah Frans.
"Aku Bram...suaminya Teresa."
"Halo..."sapa Sinta.
"Mama kemana,Kak?"tanya Frans.
"Lagi masak sama Bik Sum. Karena ada Sinta...jadi mama masak yang spesial..jarang jarang kan?"
"Aduh jadi ngrepotin....Sinta bantuin ya."
"Gak usah...ini udah selesai..."
terdengar suara Maria dari arah dapur. Lalu Sinta melihat Maria yang duduk di kursi roda dan seorang laki laki yang mendorongnya. Pasti papanya Frans tebak Sinta. Kesan pertama yang dia rasakan saat pertamakali dia melihatnya adalah seram,sangar...sori Om...
"Sinta...akhirnya bisa ketemu. Aku Josef,papanya Frans."
"Halo,Om....aku dengar banyak hal tentang Om.Aku senang bisa ketemu keluarganya Frans akhirnya."
"Lihat,Frans....kemari."
Frans mendekat ke arah papanya.
"Kau banyak membuat kesalahan...tidak ada yang benar dalam hidupmu....tapi pilihanmu tepat kali ini."ucapnya sambil menepuk punggung Frans.
"Dia luar biasa,Frans."bisiknya.
Frans tertawa kecil."Ini kesukaan,Frans. Tumis udang ini juga.Iya kan ,Frans?"tanya Teresa.
Frans mengangguk.
"Aku akan belajar membuatnya kalo begitu..."sambung Sinta.
"Tentu...kau bisa datang kapan saja. Aku dan mama akan mengajarimu." jawab Teresa.
Kau juga bisa pindah ke sini,jadi aku bisa melihatmu setiap hari,batin Frans."Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."Ucap Frans saat mereka selesai makan malam.
"Apa yang ingin kau tunjukkan?Nilai ulanganmu yang kebakaran semua?" tanya Teresa.
"Apaan sih Kak Tere...nguping aja."
"Apa?"tanya Sinta penasaran.
"Ayo..."Frans menggandeng Sinta menuju kamar orang tuanya."Mama mau ngasih hadiah buat kita." ucap Frans sambil membuka pintu kamar.
Maria tampaknya sudah menunggu mereka. Dia tersenyum menatap keduanya.
"Kemari...ini untuk Sinta dan ini untuk Frans."
"Tante..."
"Jangan menolak. Ambil."
Sinta membuka kotak kecil itu dan terpesona melihat isinya. Sebuah cincin yang cantik dengan angka angka indah yang terukir di cincin itu.
"Itu tanggal saat Frans menyatakan cintanya padamu. Ayo pakai dan Frans juga."
"Terimakasih,Tante."ucap Sinta sambil memeluk Maria.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Untuk Raniya
Ficção AdolescenteKisah Raniya,seorang gadis dari keluarga miskin yang harus survive bersekolah di SMU elit. Dengan kepandaiannya dia berhasil mendapat beasiswa penuh, tapi tak ada yang tahu bahwa dalam hatinya dia menyimpan luka. Semua orang memperlakukannya dengan...