32

44 4 0
                                    

Arga memandang layar laptop di depannya sambil tersenyum. Dia tidak menyadari Sinta sejak tadi berdiri di belakangnya dan terkejut melihat apa yang dilihat Arga.
"Ha....ketahuan...."gadis itu menepuk pundak Arga dengan keras. Arga terlonjak kaget lalu menoleh dan dengan cepat dia menutup laptopnya tapi terlambat...
"Kau diam diam memotretnya ya?" tanya Sinta sambil duduk di sebelah Arga.
"Tidak....aku hanya..."
" Kau menyukai Raniya kan?Iya kan?" tanya Sinta lagi.
Arga tidak menjawab. Tapi dia tahu Sinta dan jiwa reporter gadis itu takkan berhenti sampai dia mendapat jawaban.
"Iya...aku menyukai Raniya. Kenapa? Kau keberatan?"
Sinta merosot dari tempat duduknya.
"Wow...aku tak percaya ini.....apa Raniya sudah tahu?"
Arga menggeleng.
"Well....aku tahu ini tidak akan mudah. Raniya agak sedikit berubah setelah Reval pergi. Kau tahu...pertengkarannya dengan Wina dan Bayu tempo hari. Aku agak sedikit takut melihatnya."
"Ku kira dia merasa insecure....entahlah....kau sudah bertemu dia pagi ini? Dia banyak berubah."
"Lebih cantik....aku suka penampilannya sekarang."ucap Sinta sambil meletakkan pot berisi bunga matahari kecil di depannya.
"Aku menemukannya lagi di lokerku. Sudah tigakali...."sambung Sinta sambil memandang dua pot lain yang berjejer di dekat jendela ruang mading.
"Aku bertanya pada Josh kemarin...apa dia yang mengirimnya...tapi dia bilang tidak. Uh....siapa orang iseng ini..."
"Aku tahu siapa dia." balas Arga.
"Kau tahu?"
"Aku melihatnya dari CCTV."
"Kau meretas CCTV sekolah?Pak Fath akan menguburmu hidup hidup."
Arga hanya tertawa dan membuka laptopnya lagi.
"Hanya kau aku dan Tuhan yang tahu....tapi kalo kau melihatnya...aku akan punya teman saat Pak Fath menguburku...so...are you in?"
"Show me what you got darling."
Arga terkekeh,"Kau tidak akan percaya ini."

Keduanya mengamati rekaman CCTV di koridor tempat loker Sinta berada. Masih sepi. Lalu muncul sosok berseragam sekolah yang tampak mencurigakan. Laki laki yang menenteng tas plastik hitam. Dalam sekejap dia membuka loker Sinta dan memasukkan kantong plastik itu. Dia celingukan sejenak. Arga memperbesar gambar itu.

" Bobby..itu Bobby kan? anak 3 IPS?" tanya Sinta dengan bingung. Bobby....siapa yang tidak kenal dengan sosok pembuat onar itu...jelas dia selevel dengan Bayu dalam hal ketengilan.
"Wah....Sinta...sungguh aneh kan? Kau meninggalkan Josh yang ganteng dan keren sampai ke tulang. Lalu lihat pengagum rahasiamu sekarang....Bobby..."Arga tak bisa menahan tawa.

Sinta menggelengkan kepalanya. Tidak. Ada yang tidak benar di sini. Dia memang menemui Bobby beberapa hari yang lalu...dia memintanya melakukan sesuatu....tapi tak ada tanda tanda Bobby spongebob itu menyukainya. Atau....dia melakukannya bukan atas kemauannya sendiri.....
Sinta berdiri dan meninggalkan Arga yang masih tertawa.

"Apa Bobby udah dateng?"tanya Sinta saat tiba di depan ruang kelas 3 IPS.
"Bob...Sinta nyari lo nih..."
Bobby tampak kaget dan memandang Sinta dengan wajah seperti kucing yang ketahuan nyolong ayam goreng.
"Aku sudah tahu yang kamu lakuin, Bob. Sekarang giliran lo jelasin alasan kenapa lo lakukan itu..."Sinta berdiri di depan Bobby dengan telunjuk terarah ke wajah Bobby. Seisi kelas langsung terdiam melihat reaksi Bobby yang tampak ketakutan.
Mampus lo Bobby....maki Bobby pada dirinya sendiri. Mampus lo.
"Lo bilang...ato aku bakal nyari tau sendiri..." ancam Sinta.
Bobby memandang gadis cantik yang ada di depannya dengan ngeri...
Kecantikan itu tidak lagi mengintimidasi....tapi menakutkan....

Kekasih Untuk RaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang