51

30 4 0
                                    

Back to the story again...wuhuu...akhirnya😆😆😆
************************************

Raniya menyerahkan tumpukkan kertas yang dibawanya ke sopir Kevin yang sudah menunggu di depan gerbang sekolah. Arga berdiri di sebelahnya,di dekat mobilnya terparkir. Hari ini dia dan Raniya akan ke bengkel untuk mengambil sepeda.
"Kevin udah sembuh kan,Pak ?"
" Udah....cuma masih mau ke rumah sakit. Kata Nyonya Rabu baru bisa masuk.Permisi.."
"Hai...Sinta!"
Sinta berjalan tergesa gesa menghampiri Raniya dan Arga.
"Sori ya....aku lupa kalo kita mesti ke percetakan." ucapnya.
Arga mengangkat bahu
"Sinta. Kemari.." Bobby memanggilnya dari seberang jalan.
Tanpa pikir panjang gadis itu berlari menyebrang jalan.

"Lihat....jadi bener kalo Bobby lagi PDKT ama Sinta? Aduh males liatnya." Dia bertanya pada Arga yang hanya menggeleng. Raniya memandang Sinta yang tampak tertawa saat Bobby menunjukkan sesuatu di ponselnya.Bobby dan Sinta? The worst couple ever.

"Wah...wah...wah...duo curuts. Minggir lo. Mobil gue mau lewat."
Raniya menoleh dan melihat wajah yang paling tidak ingin dia lihat hari ini. Bayu. Rupanya papanya sudah membelikan dia mobil baru. Dia sudah jadi sombong lagi sekarang.
"Aku bilang minggir..." ulangnya sambil membunyikan klakson.
Arga diam saja. Pertanda buruk, batin Raniya. Benar saja, Bayu langsung turun dari mobil dan menghampiri Arga.

"Gue bilang minggir...budek lo ya."
Arga mengangkat wajahnya, "Jalanan masih lebar. Kenapa aku mesti minggir. Lagian bukan punya nenek moyangmu.."
Raniya ternganga mendengar ucapan Arga. Entah kesambet jin ( bukan jin BTS pastinya😂) dari mana sampai dia bisa berkata seperti itu..

Bayu tampak marah. Dia bergerak mendekati Arga dan menarik krah seragam sekolah Arga dengan marah. Raniya melangkah mendekati mereka. Dia tidak ingin Arga terluka karena Bayu jelas akan menyerangnya.

Tapi tanpa diduga, Arga melepas tangan Bayu dari lehernya dan menepiskannya dengan kasar. Gadis itu dapat melihat otot otot di lengan Arga....sesuatu yang tidak pernah diperhatikan Raniya. Bayu tampak kaget.

"Wah.... udah berani nglawan lo.Bagus."
Arga hanya diam. Tubuhnya kini tampak berdiri tegak sejajar dengan Bayu. Raniya baru menyadari Arga bertubuh tinggi. Selama ini dia tampak berjalan dengan menunduk.
Tapi detik ini...dia melihat Arga yang tidak dia kenal.

"Aku tidak takut selama aku melakukan hal benar."
Bayu tertawa mengejek..."Oke...kau tidak takut? Baik....aku tunggu kau di arena balap jam 10 nanti malam. Kalo lo kalah...lo bakal jadi budak gue sampe gue lulus."
"Kalo aku yang menang?" tanya Arga.
"Lo bisa ambil mobil baru gue."
" Oke. Aku setuju."
Raniya merasa tersambar geledek saat melihat senyum pongah di wajah Bayu sebelum masuk ke dalam mobilnya dan melaju pergi.
Raniya memandang Arga dengan wajah sedih. Dia sudah membuat keputusan yang akan merusak hidupnya. Tidak....tidak boleh...
"Jangan datang Arga. Jangan konyol."
"Lalu aku harus berjalan dengan invisible stamp total looser di keningku? Aku hanya akan jadi bahan tertawaan."
"Kau gila..."
"Kau ikut denganku atau tidak?"
Raniya menatap Arga seolah dia sudah kehilangan akal sehat."
"Dasar cowok.....yang kelihatan waras ternyata gila juga." gumamnya sambil menyebrang jalan menyusul Sinta.

Sinta membisikkan sesuatu ke telinga Bobby yang tampak mengangguk mengerti dan masuk ke mobilnya.
"Hai Raniya..."sapanya sambil melambaikan tangan sebelum pergi.
"Arga sudah gila....tolong nasehati dia. Mungkin dia akan mendengarkanmu..."
Sinta justru tertawa, " Biarkan saja...cowok memang begitu. Kita bisa apa? They need to play,right?"
Ya...Tuhan...ada apa dengan orang orang ini? Raniya menepuk jidatnya dengan bingung sambil dalam hati mempertanyakan kewarasannya sendiri. Sementara Sinta memandang wajahnya di cermin kecil yang selalu dia bawa.
"Ran, anter aku shopping ke mall yuk...aku mau beli baju ama wedges nih."
OMG....sahabat mereka dalam bahaya dan yang ada di pikiran Sinta adalah shopping? Luar biasa....
"Kenapa kamu sewot...biarin aja...Arga udah gede ini....jangan jadi babysitter deh."gurau Sinta.
Raniya mengeleng gelengkan kepalanya.
"Aku bujuk dia sendiri aja...percuma minta tolong sama kamu."
Sinta tersenyum kecil. Something right will happen. Arga harus mulai belajar berani and stand on his own. Gak akan ada yang menyelamatkan dia terus menerus dari dunia kan ?

Kekasih Untuk RaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang