16

46 5 0
                                    

"Kau baik baik saja Raniya?" Kevin bertanya saat Raniya melepas helm nya. Raniya mengangguk.
"Terimakasih...aku hanya lelah. Sampai besok di sekolah."
Raniya berbalik dan setengah berlari menuju rumahnya.
Ibunya pasti sudah tidur karena kelelahan membuat banyak kue. Raniya membuka pintu kamarnya dan mengeluarkan kotak kecil dari bawah tempat tidurnya.
Dia membuka kotak itu dan mengeluarkan jepit rambut dengan hiasan bunga yang terbuat dari mutiara palsu. Mirip sekali dengan pemberian Kevin.

"Ini cocok sekali untukmu. Nah kau bisa berkosentrasi mengerjakan soal soal ini tanpa harus repot dengan rambutmu. Nah..bagus kan?" Reval berkata seolah dia adalah pekerja salon kecantikan. Raniya tertawa saat Reval memasangnya dan mengacungkan ibu jari.
"Sudahlah Reval....ini tidak lucu...pegawai toko itu pasti tertawa saat melihatmu datang ke tokonya hanya untuk membeli sebuah jepit rambut...."

Raniya tersenyum dan menyimpannya kembali ke dalam kotak. Hanya sebuah kebetulan....ucapnya dalam hati. Kevin bukan Reval dan selamanya akan terus seperti itu. Yang harus dia lakukan adalah menjauh dari Kevin. Pikirannya tentang Reval bisa membuatnya kehilangan akal sehat.
Raniya melangkah ke arah jendela kamarnya. Tangannya terulur meraih tirai jendela. Kevin masih ada di sana....
Reval juga selalu melakukannya. Dia akan tetap berdiri di sana sampai Raniya mematikan lampu kamarnya.
Raniya menutup tirai jendela lalu mendengar suara motor melaju dan Kevin tidak lagi ada di sana....

Kekasih Untuk RaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang