42

34 3 0
                                    


"Frans.....apa kau mau memakan semua mentega itu sendirian?"
Frans terlonjak kaget dan menatap roti di tangannya yang penuh dengan mentega.Entah apa yang dipikirkannya hingga dia tidak sadar telah mengoleskan setengah kotak mentega ke rotinya. Teresa tertawa sambil mengacungkan pisau rotinya sementara tiga orang lain tampak menahan tawa.
" Frans banyak melamun setelah Sinta datang ke sini. Iya kan, Tere?" tanya mamanya sambil tersenyum.Teresa hanya mengangkat bahu. Sementara Frans ingin memasukkan wajahnya ke dalam roti mentega yang ada di piringnya.
"Mama...berhenti menggodaku. Ada banyak yang ku pikirkan...bengkelku yang bulan kemarin merugi....ujianku yang sudah dekat...." Dan Sinta yang membuatku hampir gila....sambung Frans dalam hati.
"Hari ini hari minggu...aku dan Tere akan membawa Rocky ke salon dan kami juga akan berbelanja ke mall."
Maria berkata pelan setelah semua orang selesai sarapan.

" Maafkan aku.Aku tak bisa mengantar kalian. Aku dan papa akan main golf. Sebaiknya kau mengajak Frans. Teresa tidak bisa mengemudi sambil menggendong Letty. Kau tidak punya acara kan, Frans?"tanya Bram.Frans menggeleng dengan enggan. Hari minggu yang sial.....kenapa keluarganya meliburkan sopir di hari minggu? Dosa apa yang dia perbuat kemarin hingga dia harus mengantar dua wanita cantik ini nyalon dan shopping.

Rocky tampak ragu saat memasuki salon anjing yang ramai itu.
"Sabar,buddy....kau akan jadi anjing paling tampan setelah keluar dari sini..." gumam Frans sambil menepuk kepala Rocky.
"Frans....tinggalkan saja Rocky di sini....ayo kita ke toko buku....papamu titip kertas dan buku buku....kau juga sekalian bisa lihat lihat buku kan?"

Frans mendorong kursi roda mamanya setelah Teresa menemukan pekerja salon di pet shop langganannya dan menyerahkan hidup Rocky di tangan mereka.

Toko buku itu tampak ramai di akhir pekan. Mereka juga punya kafe kecil dan ruangan luas untuk membaca buku. Frans membawa mamanya ke sana.
"Aku akan beli buku untuk Letty.
Biar Frans nanti yang beli titipan papa. Oke? Lalu kita ke salon."
Frans mengangguk dan duduk di salah satu bangku panjang yang ada di ruang baca itu.
Lalu dia melihat sosok yang dia kenal. Tepat di depannya....sedang berbicara dengan salah satu pegawai toko buku itu. Dia tengah berbicara dan tidak menyadari kehadiran Frans.ū
Gadis itu tampak manis dengan dress bunga bunga berwarna pink dan kardigan putih yang membungkus tubuh mungilnya.  Dia membawa sebuah tas tangan besar yang juga berwarna pink.Dia selalu terlihat anggun dan cantik dimanapun. Dan lihat aku....batin Frans. Memakai jins robek robek dan kaos oblong yang sudah tidak jelas warnanya dan sepatu kets nya yang merupakan bagian terbaik dari penampilan buruknya. Lalu penting sekali supaya Sinta tidak melihatnya dalam keadaan yang menyedihkan seperti ini. Frans berbalik...tapi terlambat....

"Sinta...kemari..."Panggil mamanya dan Frans langsung ingin menghilang ke dalam tanah.
"Hallo tante....hai Frans..." Suara itu mengalun merdu dan Frans bisa merasakan getaran halus di dadanya saat gadis itu mendekat.
"Senang melihatmu di sini. Kau membeli buku?" tanya Maria.
"Ya....dan juga beberapa keperluan untuk mading. Tante sendiri...juga membeli buku?"
"Ah ...ya...Tere sedang mencari buku untuk putrinya...dan Frans...bisakah kau membeli titipan Papamu sekarang. Ku kira Sinta bisa menemaniku sebentar....kau tidak keberatan kan?"
Tidak....tidak....tidak....Frans menjerit dalam hati.
"Tentu....aku sudah selesai belanja."

Frans berjalan sambil menoleh ke belakang. Dia merasa penasaran....apa yang akan dibicarakan dua makhluk cantik beda jaman itu. Dirinya pasti jadi topik yang akan dibicarakan. Jadi....dia mengambil barang barang yang ada di daftar belanja dengan cepat. Mamanya tidak akan punya banyak waktu untuk menceritakan hal hal rahasia dan memalukan( bagi Frans) tapi selalu dianggap lucu oleh mamanya.

"Jadi...bagaimana kau bisa kenal Frans....kalian pernah bertemu sebelum hari itu?"
" Iya tante.....dia datang ke sekolahku untuk bertanding basket. Dan aku punya sesi wawancara dengannya untuk majalah sekolah."
" Oh...begitu. Menurutmu....apa dia baik?"
Sinta tidak mengerti kenapa ibunya Frans menanyakan hal itu....tapi demi kesopanan gadis itu tersenyum dan menjawab,
"Baik...dia baik. Dia mengirimiku bunga dan beberapa hari yang lalu dia mengajakku bertemu dengan Sabrina...kami pergi ke kebun binatang."
Maria tampak terkejut...well... Frans...kau sudah mulai pendekatan rupanya...tapi pergi ke kebun binatang? Aneh sekali...batin Maria.
"Dan apakah kau sudah punya pacar?Gadis cantik sepertimu pasti punya lebih dari satu...iya kan?"
Sinta tersipu...membuatnya semakin terlihat cantik. Lalu dia menggeleng.
Sungguh kejutan...go get her, Frans.

Kekasih Untuk RaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang