39

38 3 0
                                    

"Ayo....Frans..kita jalan jalan. Tempat ini serasa milikku sendiri.. ." Sinta menarik tangan Frans melewati jalan setapak berbatu. Apa gadis ini tidak lapar?pikir Frans sambil memandang makanan yang ada di tangannya.

" Kita naik itu saja....butuh seharian kalo jalan kaki." Frans menunjuk mobil kecil berwarna hijau yang terparkir di depan mereka.
" Kau bisa mengemudikannya? Bagus sekali..."

Frans menyalakan mobil listrik itu setelah memeriksa baterainya. Terisi penuh. Artinya mereka bisa berkeliling tempat itu selama dua jam. Dua jam....batin Frans sambil melirik ke arah Sinta yang tampak gembira....sampai lupa dengan makan siangnya.

"Koleksi binatang apa yang mereka miliki?" tanya Sinta.
" Reptil kukira...burung....beberapa jenis kera...kudanil....entahlah..hanya itu yang kuingat." jawab Frans.
Lalu gadis itu tak terdengar suaranya. Frans menoleh dan melihat Sinta sedang melap tangannya dengan tisu basah.Akhirnya....
" Kau ingin kita berhenti untuk makan?" tanya Frans.
" Tidak...." jawab Sinta sambil meraih jus dari kantong kertas yang ada di depannya.
" Aku tidak ingin melewatkan apapun jadi kita akan makan sambil kau menyetir. Aku akan menyuapimu....nah....seperti ini..."Sinta memotong sandwich ditangannya.
" Ayo makan....tanganku sudah bersih..."

Aku tidak percaya ini....batin Frans girang. Seorang gadis cantik duduk di sebelahnya dan menyuapinya. Dia merasa beruntung sekali.
" Frans....kenapa kau tersenyum senyum sendiri....aku jadi takut..."
"Tidak...aku hanya merasa aneh saja....lihat...ada kudanil kecil di situ..." Frans berusaha mengalihkan perhatian Sinta.
"Dimana...dimana?"
Frans tertawa" Aku menipumu....tidak ada kudanil kecil..."
Sinta mencubit pipi Frans dengan kesal. Tapi Frans justru tertawa melihat Sinta yang semakin cantik saat marah.
"Kau sangat cantik saat marah." Ucap Frans tanpa sadar.
" Jadi aku harus marah terus supaya terlihat cantik. Begitu?"
Sinta melipat tangannya dan cemberut tapi justru membuat Frans gemas dan ingin mencubit hidung Sinta yang kecil itu.
" Berikan aku jus stroberi...aku hampir mati kehausan..."
" Tidak..."
" Baiklah...aku dan mobil ini akan masuk ke kolam buaya yang ada di sana supaya kita bisa minum bersama mereka.
"Frans!!"
Frans tertawa saat Sinta menyodorkan segelas jus yang sudah dipasangi sedotan.
" Thanks....
" Bye bye buaya..." ucap Frans setelah menghabiskan jus itu.
Sinta tersenyum dan memandangi Frans. Dia sosok yang menarik ternyata.....mungkin kau perlu mengenal orang lain dengan lebih dekat....dan kau akan melihat sisi lain yang bisa saja mengejutkanmu..... Frans mungkin salah satunya.

"Sebaiknya kita pulang....lihat mendung di sana gelap sekali,Sinta. Aku tidak mau kehujanan di sini."
" Oke...lagipula sudah jam 3 sore..."

Benar saja....hujan turun dengan deras saat mereka dalam perjalanan pulang. Sinta melihat lihat foto yang diambil Frans dari ponselnya dengan gembira.
" Lihat Frans....foto merak ini bagus sekali kan? Aku akan membuat artikel tentang kebun binatang ini bulan depan..."
Tidak ada jawaban dari Frans.
" Frans..."
" Aku sedang menyetir. Bisa kita bicara nanti..."
"Oh ...sori."

Tiba tiba mobil itu berhenti dan Frans melompat turun lalu menutup pintu.Sinta berusaha melihat apa yang tengah dilakukan cowok itu dalam guyuran gerimis rapat.

Frans menoleh dan melihat Sinta berdiri di sebelahnya dengan sebuah payung.Memayungi Frans yang sedang membuka kap mesin mobil itu..
"Kau tidak perlu turun...sebentar lagi selesai....kasihan mereka. Tidak ada orang dari bengkel yang akan datang saat hujan begini...nah selesai.Coba kau starter, Pak."
Dan mobil itu terbatuk sebentar lalu menyala dengan mulus.
" Terimakasih, Nak..." Laki laki tua itu menyerahkan lembaran uang yang langsung ditolak Frans.
"Simpan saja uangnya....sampai jumpa."
Keduanya berdiri dalam siraman hujan memandangi mobil itu sampai hilang di belokan jalan.

"Kenapa kau memandangku seperti itu?" tanya Frans sambil mengelap tangannya yang terkena oli dengan sehelai tisu.
" Lihat wajahmu, Frans. Lihat..." Sinta tertawa kecil saat Frans melihat wajahnya di kaca mobil.
" Lihat..."Sinta mengusap wajah Frans dengan lembut. Frans merasakan desiran halus di dadanya saat gadis itu menyentuh rambut jatuh di keningnya.
" Nah....kau kembali tampan meskipun kau basah seperti ini..."
Dia menyebutku tampan? Apa aku tidak salah dengar? tanya Frans dalam hati. Dia tak pernah merasa sebahagia ini....

Kekasih Untuk RaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang