79

16 2 0
                                    

"Raniya..."
Raniya menoleh dan melihat ibunya sedang duduk di salah satu bangku yang ada di kantin.
"Ibu kok dateng ke sini?"tanya Raniya.
"Sopirnya Pak Kepala Sekolah yang jemput ke rumah. Pak Fath bicara soal lomba minggu depan. Dia ingin ibu membantumu untuk fokus dengan persiapan lomba. Dia ingin kau jadi juara."
"Apalagi yang dikatakan Pak Fath?"
"Untuk sementara kau tidak perlu ke kios Pak Somad. Oya Pak Fath juga memberimu ponsel. Lihat..."
Raniya memandang kotak ponsel merek terkenal yang ada di tangan ibunya.
"Sebenarnya Pak Fath meminjamkannya padamu.Tapi ponsel ini akan jadi milikmu kalo kau juara nanti."
Raniya menarik nafas. Pak Fath akan membuat segalanya lebih mudah dengan ponsel itu.
"Nah...ambil ini. Ibu mau pulang dulu ya.."
Raniya mencium tangan ibunya dan memandang punggung ibunya sampai tak terlihat di belokan koridor. Lalu dia memandangi ponselnya. Wina harus melihat ini. Benda itu bahkan jauh lebih canggih dari milik Wina.
Lalu benda itu berbunyi pelan....lagu favoritnya....hei darimana Pak Fath tahu lagu itu?
"Halo..."
"Hai Raniya." Terdengar suara Arga.
"Ada apa? Kenapa menelponku?"tanya Raniya dengan nada ketus.
"Aku cuma ingin memastikan ponselnya berfungsi dengan baik...Pak Fath memintaku melakukannya."
Raniya mengangkat wajahnya saat mendengar suara Arga yang begitu dekat. Benar saja...dia berdiri tepat di depan Raniya dengan ponsel menempel di telinganya. Ekspresi wajahnya tampak ragu ragu. Tapi Arga sudah mulai terbiasa dengan sikap sangar Raniya.
"Aku mendownload lagu lagu kesukaanmu...maaf...kau bisa menghapusnya...nah,sampai jumpa."
Arga lalu berbalik dan melangkah meninggalkan Raniya.
"Em...tunggu..."
Arga menoleh pelan
"Ibuku tadi ke sini...ini buatmu...ibuku bilang kau suka kue lemper ini..."
Arga tersenyum gembira dan mengambil kotak kue yang diberikan Raniya.
"Thanks...ibumu sungguh baik."
"Thanks juga untuk lagunya." Raniya berkata sambil menunduk menatap ponsel barunya.
Arga bersorak gembira dalam hati...tidak sia sia usahanya membujuk dan memprovokasi Pak Fath untuk memberi Raniya ponsel. Dia jadi punya alasan untuk menelpon Raniya. Perlombaan siswa teladan itu bukan sesuatu yang penting bagi Arga.Dia menginginkan Raniya melebihi apapun di dunia ini. Dan Arga akan melakukan apapun termasuk memenangkan lomba itu. Dia telah melakukan kesalahan besar yang membuat Raniya marah padanya. Tapi Arga akan memperbaiki segalanya dan hari ini baru langkah awalnya. Raniya tidak akan marah padanya lagi....Arga akan memastikan segala rencananya berjalan tanpa cela.
Seulas senyum tersungging di wajah Arga.
Sudah saatnya....segalanya akan berubah.

Kevin tampak puas saat keluar dari ruangan Pak Rusdi. Dia bersedia melakukan apapun untuk bisa datang ke acara lomba itu. Apapun. Dan dengan sedikit tipu muslihat a la Kevin Pak Rusdi tidak bisa menolak ide yang dia berikan.
Dia tidak akan membiarkan Raniya berdua dengan Arga.
Kau pikir hanya kau yang cerdik,Arga?
Bukankah semua adil dalam urusan cinta?

Wina memandang Raniya dengan penuh dendam. Tunggu saja....batinnya. Kau tidak akan lolos kali ini gadis arang. Kau akan menyesal telah berani berurusan denganku. Kita lihat saja Raniya....siapa yang akan tertawa paling akhir....

Kekasih Untuk RaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang