Pak Rusdi memandang kepergian Raniya dengan rasa penasaran. Dia merasa muridnya itu telah banyak berubah. Sorot matanya tidak lagi seperti dulu. Penuh kemarahan. Ada sesuatu yang dia simpan. Semua yang terjadi diluar perkiraannya sebagai seorang guru. Dia selalu menganggap gadis itu akan menjadi jalan keluar dari masalah yang dihadapi sekolah ini. Raniya melakukan banyak hal. Semua guru kagum dengan kepandaiannya. Kecerdasannya yang di atas rata rata.
Pak Rusdi masih ingat,enam bulan lalu Raniya duduk di kantornya dengan gelisah. Dia menunggu hasil tesnya. Dia menunduk dalam diam.
Semua guru di ruangan itu tampak mengabaikannya. Semua pendaftar untuk mendapat beasiswa itu datang ditemani orangtuanya. Tapi Raniya datang dengan Pak Umar,penjaga sekolah yang sangat bersemangat merekomendasikan Raniya.
"Betul anak ini pintar,pak?Jangan bohong lho?"
"Betul pak....sejak kecil dia memang cerdas. Sayang orang tuanya tidak mampu menyekolahkan dia di sekolah yang bagus. Yang paporit gitu..."
Pak Rusdi mengangguk sambil tersenyum."Raniya Prameswari..."
Gadis itu sontak berdiri karena mendengar namanya dipanggil.
"Selamat,Nak. Nilaimu adalah yang terbaik.100%. Selamat datang di SMU NUSANTARA."
Pak Fathurrohman menyalami Raniya dengan wajah puas.
"Terimakasih,pak." Jawab Raniya dengan gembira.
"Nah....Pak Rusdi,tolong kau urus semua keperluan dan administrasi anak ini."
"Baik,pak."
"Ayo,nak ikut bapak ke ruangan tata usaha."Raniya melangkah mengikuti Pak Rusdi menuju ruangan lain.
Pak Rusdi berbicara sebentar dengan pegawai di sana lalu seorang pegawai datang membawa empat set seragam beserta perlengkapannya,sepasang sepatu dan sebuah tas. Juga setumpuk buku buku.
"Seragam ini terlalu besar...kau punya satu ukuran lebih kecil?"
" Tidak ada,pak. Hanya tersisa ini saja. Kalo tidak mau ya harus jahit sendiri."
Pak Rusdi menoleh ke arah Raniya.
"Bagaimana?seragam ini kebesaran untukmu? Kau tidak keberatan?"
"Tidak apa apa,pak. Aku akan memakainya."
"Bagus kalau begitu....besok selasa kau datang memakai seragam abu abu putih. Jangan terlambat."
"Baik,pak.""Pak Rusdi...pak!"
Pak Rusdi tersadar dari lamunannya dan melihat petugas TU berdiri di depannya sambil memegang telpon.
"Pak....orangtua Wina menelpon. Pak Fath sedang keluar."
Pak Rusdi mengambil telpon itu dengan tidak sabar.
"Selamat pagi....dengan Pak Rusdi...wakasek kesiswaan...iya pak...ada yang bisa dibantu?"Pak Rusdi menutup telpon itu dengan perasaan lega. Pertengkaran antar siswa biasa terjadi...tapi orangtua Wina tampaknya tak terima.
Dia sudah menjadi guru selama 32 tahun. Dia sudah sangat berpengalaman dengan hal seperti ini. Selalu ada jalan terbaik untuk setiap masalah. Itulah yang selama ini selalu dia percayai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Untuk Raniya
Genç KurguKisah Raniya,seorang gadis dari keluarga miskin yang harus survive bersekolah di SMU elit. Dengan kepandaiannya dia berhasil mendapat beasiswa penuh, tapi tak ada yang tahu bahwa dalam hatinya dia menyimpan luka. Semua orang memperlakukannya dengan...