"Kau baik baik saja, Raniya? Kau ingin aku mengantarmu pulang?" Tanya Arga sambil mengemudi.
Raniya memandang kue ulang tahun di pangkuannya dan terbayang wajah puas ibunya saat mereka selesai menghias kue tart itu kembali terbayang di mata Raniya. Ibunya pasti sangat sedih kalo dia membawa pulang kue itu. Kenapa Alina bisa begitu kejam?"Aku tak bisa pulang ke rumah. Ibuku akan bertanya tanya kenapa aku membawa pulang kuenya."
Betul juga...batin Arga. Lalu dia teringat sesuatu...
"Aku ada ide......kau tidak perlu membawanya pulang." Tukas Arga.Arga meletakkan kue ulang tahun di tengah meja. Anak anak mengerumuninya dengan kagum.
"Apakah ada anak yang berulang tahun hari ini?"tanya Raniya.
"Ada."jawab ibu pengurus panti asuhan itu.
"Alfia...kemari,Nak."
Seorang gadis kecil muncul dan tersenyum ke arah Raniya.
"Dia berulang tahun hari ini."
"Selamat ulang tahun untukmu...ayo tiup lilin dan potong kuenya."Dia tampak malu malu dan memandang kue di depannya dengan gembira. Raniya menoleh ke arah Arga yang membawa hadiah dan sebuah kotak kardus besar...entah apa isinya. Arga pergi selama beberapa menit tadi saat Raniya menghias ruangan itu dengan balon dan pita pita.
"Hadiah untukmu dan anak anak yang lain juga..." ucap Arga setelah mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
"Terimakasih,kalian sungguh baik. Kami bahkan tidak mengenal kalian." Ibu pengurus panti asuhan itu tampak terharu.
"Dia Raniya dan aku Arga. Ayo kita berfoto."Arga mengambil ponselnya.
"Apa kalian sudah mengisi buku tamu?"Raniya memberikan hadiah terakhir yang ada di dalam kotak dan ikut gembira saat melihat anak anak itu tertawa sambil memakan kue.
"Kuenya enak sekali,terimakasih Kak Raniya." Ucap salah satu anak yang duduk di dekat Raniya.
Raniya tersenyum dengan terharu...ibunya juga pasti senang."Kita pulang sekarang?"tanya Arga.
"Tentu. Tapi ini masih jam tujuh....ibuku akan bertanya kenapa aku pulang lebih awal."
Arga tersenyum,"kau ingin jalan jalan? Aku akan memberimu kejutan.""Kemana kita akan pergi,Arga?"tanya Raniya saat mobil Arga berbelok ke arah jalanan yang sepi. Raniya memandang Arga dengan curiga.
"Kenapa? Kau takut? Fasten your seatbelt... "Arga justru tertawa dan memacu mobilnya dengan kecepatan penuh menyusuri jalanan yang sepi dan gelap. Raniya merasa jantungnya hampir lepas saat memandang speedometer yang terus naik hingga mencapai batas maksimal. Raniya menoleh ke arah Arga yang tampak tenang.....
Dia berencana membunuhku......batin Raniya dengan panik.
"Berhenti,Arga.Aku bilang berhenti...!!"Raniya berteriak dengan panik.
Arga menoleh dan hanya tersenyum. Raniya memandang Arga yang kembali menatap ke depan dengan ketakutan. Dia sudah gila.
Raniya memandang ke luar mobil dengan tatapan ngeri. Semua tampak gelap dan bergerak cepat seperti terbang.....
Raniya mencengkram tepian kursi dan memejamkan matanya sampai dia merasa mobil itu berhenti dengan tiba tiba.."Kau ingin membuatku kena serangan jantung ya? Kau keterlaluan,Arga..." Raniya keluar dari mobil dan menutup pintu dengan marah. Lalu dia memandang sekeliling dan seketika ekspresi wajahnya berubah.....

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Untuk Raniya
Teen FictionKisah Raniya,seorang gadis dari keluarga miskin yang harus survive bersekolah di SMU elit. Dengan kepandaiannya dia berhasil mendapat beasiswa penuh, tapi tak ada yang tahu bahwa dalam hatinya dia menyimpan luka. Semua orang memperlakukannya dengan...