43

34 3 0
                                    

Frans menghentikan langkah kakinya saat melihat tiga perempuan dan seorang bocah kecil sudah berkumpul sambil bercakap cakap. Mereka tampak gembira.Terlambat....batinnya saat melihat Letty kecil sudah duduk di pangkuan Sinta sambil melihat sebuah buku. Hanya melihat. Letty belum bisa membaca. Jadi Sinta membacakan cerita untuknya. Tapi tampaknya Maria dan Teresa juga menyimak cerita itu dan sesekali tersenyum.

" Nah...ini Frans sudah datang....kau dapatkan semua yang ada di daftar?"tanya mamanya.
" Ya." jawab Frans singkat.
"Bagus....jadi kita langsung ke salon kalo begitu....ayo Letty..."ucap Teresa.
" Aku mau dengan Kak Sinta..."jawab Letty sambil menarik tangan Sinta.
" Jangan begitu....Kak Sinta sibuk...sama Kak Frans ya..."
" Gak mau...hua hua mau Kak Sinta...gak mau Kak Frans!!" Letty mulai menangis.
"Oke...oke...ayo sama Kak Sinta. Jangan nangis ya...ayo."
Sinta menggendong Letty yang langsung berhenti menangis. Dasar bocah...batin Frans.
"Frans...bisa tolong bawakan ini...sama ini...ini juga..." Teresa memberikan tumpukan kantong belanjaan ke arah Frans.
" Milik Sinta juga....."
" Tidak usah...aku bawa sendiri..."
"Ayo...kau kan gendong Letty...nih Frans."
Lengkaplah sudah penderitaanku...batin Frans sambil memandang tas tas belanjaan di tangannya. Pantas saja Kak Bram lebih memilih main golf....lain kali Frans akan kabur......

"Hallo...ladies....hallo Frans..." pemilik salon itu langsung menyapa mereka begitu masuk ke dalam salon itu.
"Dan gadis cantik ini?"
"Dia Sinta...temannya Frans." jawab Teresa. Wanita itu,Berta namanya, tampak terkejut.
" Wow..Frans....dia cantik sekali."
"Terimakasih." jawab Sinta.
" Jadi....seperti biasanya, Tere?" tanyanya lagi.
"Ya....tapi mama cuma mau menipedi aja...dan Sinta, kau juga mau facial atau creambath ato apa?" tanya Teresa.
" Tidak usah, Kak. Aku tidak biasa..."
"What? Kau tidak biasa ke salon? Frans...dengar...kau harus sering mengajaknya ke sini....dan kau juga waktunya potong rambut..."Berta mengarahkan telunjuknya yang memakai kuteks ungu ke arah Frans.
"Aku ke barber shop aja..."jawab Frans sambil mengusap rambutnya.
"Tidak...tidak...duduk di sini...Freddy...kemana Freddy..." Berta menarik Frans dan membuatnya duduk di kursi menghadap kaca besar. Teresa dan mamanya tertawa kecil.
Seorang pegawai salon laki laki muncul dari dalam dengan langkah gemulai. Sinta menutupi mulutnya dengan tangan menahan tawa.
" Hai...Frans...long time no see, darling..." sapanya. Frans tampak sedikit ketakutan saat Freddy mulai memegang gunting dan sisir.

"Kau mau potongan model apa? Model rambutmu ini membosankan. Kuno.Seperti apa?"tanya Freddy.
"Seperti dia." Letty menunjuk poster besar CR7 yang ada di supermarket tepat di seberang salon itu.
Freddy menoleh dan tertawa.
"Nona kecil...kau pintar sekali seperti mamamu. Oke...kita potong seperti itu...lalu warnai sedikit di sini dan..."
"Beast berubah jadi pangeran!" sambung Letty.
Sinta dan Freddy tak bisa menahan tawa.
" Aku tak mengatakan itu.....Sungguh Frans..." ucap Sinta di sela sela tawanya. Ya...memang berubah jadi pangeran....pangeran kodok.. ucap Frans dalam hati. Tapi dia tak bisa marah...tidak sekarang. Dengan Sinta ada di dekatnya...tidak....
Frans memandang Sinta dari cermin besar di depannya. Dia sedang melanjutkan membaca cerita untuk Letty. Lihat....mereka langsung akrab.
Sinta telah mengambil hati keluarganya. Dan hatinya juga.....Sebuah senyum terkembang di sudut bibir Frans...
"Frans...hallo...kenapa kau tersenyum seperti itu?Aneh sekali....bagaimana? Aku potong sekarang?"
Frans tak bisa berkutik...toh percuma melawan para perempuan dan perempuan wanna be ini....akhirnya dia juga harus pasrah di tangan mereka.

"Bagaimana?Apakah Letty merepotkanmu?"tanya Maria. Letty sekarang sedang bermain game komputer bersama Berta.
Sinta tersenyum, "Tidak. Dia sangat manis..."
"Kalo kau tidak keberatan...bisa kau mengantarku ke toko baju di sebelah sana. Aku ingin membeli beberapa baju untuk Frans."
"Tentu...ayo Tante." Sinta mendorong kursi roda itu dan mulai melangkah menuju sebuah toko pakaian laki laki yang terkenal.

Kekasih Untuk RaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang