69

29 4 0
                                    

" Bagaimana menurutmu,Raniya...kau suka tempat ini?" Tanya Arga sambil merentangkan kedua tangannya.
Raniya memandang ke atas...tepat ke arah bulan purnama yang menggantung rendah di langit...juga ribuan bintang yang berkelip. Seperti kilauan berlian di atas kain beludru berwarna biru gelap.
"Supermoon."gumam Raniya. "Dia terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya. Sungguh cantik..."
"Yeah...aku tahu kau pasti suka...dan lihat danaunya.. "Arga menunjuk ke arah air danau yang tenang. Raniya terpesona saat melihat pantulan bayangan langit yang terlihat jelas di permukaan danau. Dua bulan purnama yang bersinar dengan cantik. Keindahan yang tidak bisa di dustakan oleh siapapun.

"Hanya terlihat indah dari kejauhan...tapi jelek dan gersang saat kau injakkan kakimu di sana..."ucap Arga saat mereka duduk di tepi danau.
"Apa maksudmu?"tanya Raniya.
"Dia. Bulan itu....kau lupa pelajaran fisika? Kau bahkan tidak bisa bernafas di sana."
Raniya tertawa, "Kau terlalu realistis....nikmati saja kecantikannya. Lalu kenapa kau membawaku ke sini?Untuk mendengar komentar sarkasmu?"
Arga menggeleng.
"Saat melihat bulan itu...aku teringat Wina dan Alina. Mereka memoles wajah mereka dengan kosmetik berharga mahal. Tapi mereka lupa,tak ada make up yang bisa mempercantik hati dan kelakuan mereka.....mereka tetap jahat seperti itu. Aku tak percaya bagaimana bisa ada manusia yang lebih kejam dan jahat daripada setan."
Raniya memandang Arga dengan kaget. Bagaimana dia bisa berbicara seperti itu?
"Orang bisa berubah....mungkin mereka belum sadar saja. Aku percaya....suatu saat pasti mereka tahu dan mengerti."
"Kau tidak marah dengan perlakuan mereka?"
"Tentu aku marah...aku sakit hati...lalu aku sadar,kemarahan tidak mengubah apapun....aku belajar menerimanya. Itulah yang membuatku tetap bisa bertahan di sekolah sampai sekarang." Raniya berkata pelan dan tersenyum samar memandang air danau yang tenang.
Arga terpesona memandang Raniya dan menyadari hanya keindahan dan ketulusan yang ada dalam hati gadis itu.
"Aku punya hadiah untukmu....kau pasti suka."Arga membuka bagasi mobilnya dan memberikan benda yang dia bawa.
"Untukmu...aku membuatnya sendiri."
Raniya memandang robot burung hantu kecil itu dengan kagum.
"Ini hebat,Arga. Kau pasti bohong...kau membelinya."
"Tidak...Pak Candra sudah memberi nilai A+...lihat."
"Ya...bagus sekali. Kau bekerja keras membuatnya. Kenapa kau berikan padaku?" Tanya Raniya.
"Bukankah kau menginginkannya? Lihat..."
Arga menekan sebuah tombol dan burung hantu itu menyala kebiruan lalu bersuara,"Hai...Raniya...I'm your friend."
"Dia juga bisa terbang.."Arga menekan tombol lain dan robot itu mengepakkan sayap kecilnya lalu mulai mengangkat tubuhnya dari tangan Arga. Selama beberapa detik dia terbang rendaht lalu turun pelan pelan dan mendarat di atas tanah berumput.
"Oh...lucu sekali...kau benar benar memberikannya untukku?"Raniya mengambil boneka itu dan memeluknya.
"Tentu....ambil saja.."
"Terimakasih,Arga. Ini hadiah paling hebat yang pernah kuterima sepanjang hidupku."
Dan melihatmu gembira adalah hal paling indah dalam hidupku, Raniya..ucap Arga dalam hati. Dia melihat wajah Raniya berbinar gembira diterpa cahaya bulan. Sungguh cantik....lebih cantik dari rembulan di atas sana....

"Kenapa kau melihatku seperti itu?"tanya Raniya saat melihat Arga terpaku menatapnya.
"Em....tidak...ayo kita pulang. Aku tidak mau terlambat ke sekolah besok."
"Kau tidak akan ngebut kan? Janji?"
Arga mengangguk dan tertawa.
"Aku janji."

Kekasih Untuk RaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang