78

28 2 0
                                    

"Karena UAS kurang dua bulan lagi,aku harap kalian bisa berusaha mengejar pelajaran yang belum kalian kuasai agar kalian tidak kesulitan saat kelas12 nanti. Kalian bisa berkonsultasi untuk jam pelajaran tambahan dengan guru bidang studi."Bu Fitria berkata saat pelajaran Bahasa Indonesia hampir berakhir.
Murid murid tampak berbisik bisik. Ujian kenaikan kelas tinggal menghitung hari.
"Nah...kalian boleh istirahat sekarang."

Raniya sedang memasukkan buku dan peralatan tulis miliknya ketika Bu Fitria menghampirinya.
"Pak Fath memanggilmu. Lomba siswa teladan tahun ini tinggal seminggu. Bagaimana persiapanmu?"tanyanya.
"Sejauh ini semuanya baik dan lancar."jawab Raniya.
"Bagus. Kau tahu,Raniya....piala itu sudah sepuluh tahun tak pernah singgah di sekolah ini. Ku harap kau bisa membawanya ke sini."
Raniya tersenyum,"aku akan melakukan yang terbaik."
"Tentu...nah...sekarang pergi ke kantor KepSek."

Raniya mengetuk pintu ruang Kepala Sekolah dengan enggan.
Banyak peristiwa terjadi belakangan ini,hingga membuat dia lupa tentang lomba itu.
"Nah...Raniya sudah datang."Pak Fath tersenyum lalu duduk di kursinya.
"Jadi...karena Joshua harus mengikuti pertandingan basket antar sekolah, aku telah menggantinya dengan orang lain. Kau akan berlomba di bagian putri dan Arga di bagian putra."
Raniya menoleh dan melihat Arga yang tampak duduk dengan gelisah.
Harusnya Raniya memang berpasangan dengan Josh,tapi karena alasan yang tadi dikatakan Pak Fath,dia jadi harus bersama Arga......
Raniya menarik nafas dengan jengkel. Kenapa harus dia coba?

"Bagaimana persiapanmu,Raniya?"tanya Pak Fath.
"Sejauh ini baik. Aku sudah siap untuk tes tulis dan pertunjukkan seni. Wawancara dan pidato Bahasa Inggris."jawab Raniya.
"Dan kau Arga?"
"Aku akan berusaha keras untuk masuk 10 besar dalam tes tulis dan Pak Candra akan membantuku untuk presentasi robot buatanku."
Pak Fath tampak puas dengan jawaban mereka.
"Bagus...kalian akan jadi pasangan yang hebat....kalian akan menguasai tempat itu. Aku yakin."

Raniya menunduk
saat merasakan sesuatu menabrak kakinya.
Dia melihat sebuah mobil mobilan remote control berhenti di dekat kakinya. Mobil itu membawa sebuah keranjang kecil yang penuh berisi coklat beng beng kesukaannya dengan pita besar terikat di atasnya.
Raniya mengambil keranjang itu dan mengamati kertas yang terselip di sana.
"Sorry...aku minta maaf telah membuatmu marah. Katakan sesuatu,Raniya. Bukankah kita masih bisa tetap menjadi teman?"
Raniya mengenali tulisan itu, tulisan Kevin. Raniya memandang ke arah koridor yang ramai dan bertanya tanya darimana Kevin mengendalikan mobil itu. Tapi Kevin tak terlihat dimanapun. Di mana dia bersembunyi?
Nah...itu dia....Raniya melihat rambut Kevin menyembul dari balik loker. Tubuh jangkungnya tidak bisa dia sembunyikan dengan mudah.
Raniya memungut mobil mobilan itu dan berjalan menghampiri Kevin sambil berpikir...apakah setelah ini mereka tetap bisa berteman seperti dulu?

Kevin tampak terkejut melihat Raniya tiba tiba sudah berdiri di depannya dengan mobil remote control di tangan kanannya dan keranjang berisi coklat di tangan kirinya.
"Terimakasih...aku terima beng bengnya dan jangan minta maaf lagi...kita tetap bisa berteman."
Ucap Raniya seraya melangkah meninggalkan Kevin yang berdiri terpaku kehilangan kata kata.

Arga berdiri di tangga dan memperhatikan Kevin yang tampak gelisah. Sesuatu telah terjadi hingga membuat Raniya tampak marah dan bersikap dingin pada Kevin. Sesuatu yang juga dilakukan Raniya pada Arga. Kevin pasti sudah menyatakan cintanya pada Raniya,pikir Arga. Dan melihat sikap Raniya...dia juga ditolak. Arga menarik nafas, kasihan Kevin...lalu Arga juga mengasihani dirinya sendiri.
Cinta ternyata tak bisa didapat dengan mudah.....

Kekasih Untuk RaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang