Kevin memandang tumpukan kardus di depannya dengan gusar dan bingung.
"Apa yang harus kulakukan dengan benda ini? Membakarnya?" Kevin bergumam sendiri. Sinta tertawa dan tanpa sadar menyanyikan intro lagu fire-nyaBTS.
Arga hanya mengangkat wajahnya sekilas lalu kembali menulis. Sungguh dia ingin segera meninggalkan rumah Kevin setelah Raniya tampak sangat akrab dengan ibunya Kevin. Dia bahkan memanggilnya dengan sebutan mami. Ibunya Kevin tampak menyukai Raniya."Sebaiknya kau kerjakan dulu tugas Biologi ini,lalu pikirkan kardus itu setelahnya."ucap Raniya.
"Ayolah Raniya....aku punya 2 tugas lain."Kevin menjawab dengan nada pasrah.
"Tidak. Aku melihat Raniya mengumpulkan esai sejarah dan proyek kewarganegaraan atas namamu...aku saksi hidupnya." ucap Sinta. Mata Kevin membulat.
"Kau menyelamatkan hidupku....sungguh aku berhutang budi." Kevin memeluk Raniya dan ingin menciumnya tapi Sinta lebih dulu meletakkan buku biologi di pipi Raniya.
"Hentikan,Kevin. Sudahlah...."ucap Raniya dengan wajah merah padam.
"Baiklah...kau mau kan jadi pacarku?Mau kan?Mau?"Kevin memegang tangan Raniya dan berlutut di depan gadis itu.
"Lalu as your girlfriend aku mesti ngerjain tugas tugasmu gitu? ber ha yal."Raniya melepaskan tangan Kevin.
"Ayolah...aku akan membelikanmu es krim coklat mint tiap hari..."
"Tidak...aku bilang tidak. meskipun kau memberiku satu truk es krim jawabanku tetap tidak."
"Kalo ini...lihat...cantik bukan?"
Kevin mengeluarkan sebuah jepit rambut dari saku kemeja yang dia pakai.
"Aku sudah berjanji memberikannya padamu."Ucapnya sambil memasang jepit itu di rambut Raniya. Arga memandang keduanya dengan wajah gusar. Kenapa dia begitu kesal melihat Kevin mendekati Raniya? Apakah dia cemburu?"Well...kukira cukup aku melihat drama korea ala ala ini...ayo kerjakan tugasnya. Aku ada janji makan malam dengan keluarga Frans hari ini...jadi cepatlah."
"Done....jadi sekarang aku tinggal berurusan dengan kardus ini." Kevin menutup bukunya dan memegang kardus yang akan jadi bahan prakaryanya. Tak semudah yang dia bayangkan. Mungkin dia harus pinjam tongkat sihir Harry Potter untuk membuat tumpukan kardus itu menjadi barang yang berguna.
Raniya tersenyum dan mengambil cutter dari dalam tasnya.
"Lihat...kita akan membuatnya menjadi tempat buku bukumu atau tempat CD. Kau juga bisa simpan kaset PS 4 di sini."
Kevin melongo memandang Raniya yang dengan cekatan melipat kardus dan memotongnya lalu membentuknya lagi menjadi kotak besar dengan sekat sekat kecil.
"Aku butuh lem." Ucapnya sambil mengeluarkan lem tembak.
"Jadi...kita tinggal mengecatnya....kau punya cat semprot?"Kevin memandang kotak yang telah dia cat dengan takjub. Sihir Raniya benar benar luarbiasa. Kevin merasa otaknya hanya berisi remahan rengginang setelah melihat kotak itu.
"Aku sudah selesai....kau pulang bersamaku, Raniya?"tanya Arga
"Oke..."
"Baiklah....Frans juga udah mau sampai di sini....kita pulang,Kev. Salam buat mamamu ya. Bye..."Raniya memindahkan kertas kertas yang bertumpuk di kursi penumpang yang ada di mobil Arga supaya dia bisa duduk.
"Sori...aku belum sempat beres beres mobil. Biar aku saja..."ucap Arga.
"Gak pa pa kok..."
Selembar kertas jatuh di dekat kaki Raniya. Gadis itu mengambilnya dan melihatnya sekilas. Itu adalah foto Rihanna,penyanyi kesukaan Arga. Dia memang penggemar berat penyanyi bersuara indah yang eksotis dan seksi itu. Tapi ada sesuatu yang aneh di foto itu. Bukan Rihanna. Arga menyusun huruf huruf itu hingga terbaca Ranhnia. Mungkin Arga salah tulis?batin Raniya sambil mengembalikan foto itu ke tumpukan kertas di tangan Arga.
"Dia Rihanna....."ucapnya sambil tersenyum. Arga merasa seperti pencuri yang tertangkap basah. Apa Raniya begitu tidak peka hingga tidak menyadarinya? Dia menyukai Rihanna karena Arga melihat kemiripannya dengan Raniya. Dia tinggi dengan kulit eksotis dan wajah yang manis. Rambut yang hitam dan ikal tergerai di bahunya. Dia sangat suka saat melihatnya tertawa. Seperti seluruh dunia ini menjadi berwarna dan segalanya tampak lebih indah.
Hei....Arga. Kau jatuh cinta padanya?Dia adalah sahabatmu....bagaimana bisa kau jatuh cinta padanya. Arga tak menduga bahwa terjebak dalam friendzone sungguh menyiksa.....dan Arga menyesal kenapa dia begitu bodoh. Kevin bisa begitu mudah mengatakan perasaannya pada Raniya,sedangkan dia?Apa yang akan dia lakukan?Menunggu Raniya menyadari perasaan Arga padanya?
Mungkin butuh puluhan tahun......"Arga....halo....Arga?Kau baik baik saja?"Raniya melambaikan tangannya di depan wajah Arga dengan kesal.
"Eh iya apa?apa?" Arga tersadar dari lamunannya dengan kaget.
"Kau akan mengantarku pulang atau kita akan di sini sampai besok?"tanya Raniya.
Kita akan di sini sampai besok,jawab Arga dalam hati sambil menghidupkan mobilnya dan meninggalkan rumah Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Untuk Raniya
Teen FictionKisah Raniya,seorang gadis dari keluarga miskin yang harus survive bersekolah di SMU elit. Dengan kepandaiannya dia berhasil mendapat beasiswa penuh, tapi tak ada yang tahu bahwa dalam hatinya dia menyimpan luka. Semua orang memperlakukannya dengan...