80

10 2 0
                                    

Bu Rina membuka pintu mobil dan mengeluarkan barang barang yang ada di bagasi.
"Kalian sudah siap ? Kau tampak tegang,Arga. Santai saja.."
Dia tersenyum ke arah Arga dan Raniya yang baru turun dari mobil.
Arga menggeleng pelan dan berusaha tenang.
Raniya memandang Arga sesaat dan kemarahannya pada Arga selama beberapa hari ini langsung lenyap saat melihat wajah pucat Arga.
"Kita sudah berlatih...aku tahu kau bisa.."
Raniya tersenyum ke arah Arga. Arga tampak agak gembira.
"Kalian bergabung dengan peserta lain...ibu ambil nomer undian dulu dan memberikan peralatan kalian ke panitia."
Bu Rina membawa kotak berisi robot Arga dan kostum tari Raniya.
"Lihat...mereka membagikan minuman gratis...ayo,Arga."
Raniya menarik tangan Arga menuju kerumunan peserta lomba.
Mereka menyediakan jus buah gratis dan makanan ringan. Sebuah food truck terparkir di sana.
Raniya dan Arga bergabung dengan antrian.
"Apa yang kau pesan,Raniya?"
Raniya mendongak dan kaget melihat sosok di depannya.
"Kejutan..."Kevin tersenyum lebar.
Dia tetap tampan meskipun memakai celemek dan sarung tangan.
" Ngapain kamu..."
"Stroberi?"tanya Kevin. Tangannya terulur  meraih buah stroberi dan memasukkannya ke juicer.
Arga memandang Kevin dengan kesal.
"Kau mau pesan apa Arga?" Tanya Kevin. Jus pare? Batin Arga.
Arga tampaknya bisa membaca pikiran Kevin.
"Tidak. Aku tidak haus."
"Jus stroberi dan french fries untuk Raniya."
"Terimakasih...apa yang kau lakukan?" Tanya Raniya sambil menggigit french friesnya.
"Salah satu sponsor acaranya ini kan kantornya mami. Jadi mami ngirim food truck..."
"Oh ...gitu."
"Ini...untukmu...semoga jadi juara.."
Arga tampak semakin gusar saat melihat kotak coklat dengan bunga mawar yang diberikan Kevin.
"Thanks"
"Ayo, Raniya. Kita harus ambil nomor peserta."ajak Arga.
Giliran Kevin yang tampak kesal. Tapi Bukan Kevin namanya kalau tidak bisa memecahkan masalah. Dia tetap akan masuk ke arena lomba itu. Apapun caranya.
"Bye...Kevin."

Raniya melangkah ke arah Bu Rina yang segera mengalungkan nonor peserta milik mereka.
Arga nomor 19...Raniya nomor duapuluh.
Lalu mereka masuk ke ruangan besar di depan mereka.
Beberapa orang panitia memeriksa mereka menggunakan alat khusus yang bisa memindai apa saja...mulai dari ponsel,smartwatch,kacamata pintar,lembar contekan dan semua alat apapun yang bisa memungkinkan terjadi kecurangan. Mereka tidak boleh membawa apapun ke dalam ruangan. Panitia telah menyediakan alat tulis di setiap meja.
"Raniya!"
Raniya menoleh dan melihat Daphne,seorang siswi SMU MERDEKA,yang dia kenal saat olimpiade kimia beberapa waktu lalu.
"Hai...Daphne."
"Kau datang dengan Josh?Aku tak melihatnya."ucap gadis cantik itu.
Raniya tersenyum. Salah seorang fan girl nya Josh sudah menampakkan diri.
"Tidak...aku bersama Arga."
Arga menoleh.
"Hai...Arga...aku Daphne."
"Hai.."balas Arga.
"Dia datang bersamamu ke olimpiade kan?
Aku nyaris tak mengenalinya. Kalian juga mengubah penampilan untuk lomba ini? Kau terlihat cantik Raniya. Dan dia terlihat smart and sexy...."bisik Daphne sambil melirik Arga di sebelahnya.
Raniya berusaha untuk tidak tertawa. Tapi benar juga kata Daphne...Arga terlihat berbeda. Tidak seperti biasanya. Dia mengubah model rambutnya...kacamatanya...caranya berpakaian. Raniya tersenyum sendiri. Kenapa dia tak menyadarinya?
"Aku melihat Wina."tukas Arga
"Wina? Tidak..kau pasti salah lihat."balas Raniya. Ada ada saja....
"Mereka membatalkan lomba pidato bahasa Inggris.....sayang sekali."ucap Daphne dengan kecewa.
"Aku sudah berlatih lama..."
"Aku juga...tapi kita bisa berlomba lain waktu. Aku tidak sabar untuk mengalahkanmu."sambung Daphne sambil tertawa.
"Tidak adil Daphne...sejak bayi kau sudah bicara bahasa Inggris."balas Raniya.
Daphne memang bukan asli pribumi. Ibunya berasal dari Skotlandia. Tapi dia selalu mengatakan dia asli orang Indonesia. Lalu darimana rambut pirang dan mata birunya berasal?

Lalu terdengar pengumuman bahwa 15 menit lagi ujian tulis akan dimulai.
"Semoga sukses, Raniya..dan Arga."
Daphne memeluk singkat Raniya sebelum memasuki ruangan. 
"Kau juga."

Kekasih Untuk RaniyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang