prolog

11.8K 429 2
                                    

Jika kita dulu dipertemukan karena keinginan ku, hari ini kita dipertemukan kembali. Entah itu keinginan siapa.
_________________________

Lelaki itu terlihat gagah dengan setelan baju loreng dan baret ungunya. Langkahnya penuh wibawa sama seperti dulu.
"Eh, bukankah aku tak mengenalnya. Tapi kenapa seakan aku telah mengenalnya."

Aku Nabila Az-Zahra. Seorang psikiater yang baru mendapatkan gelarnya. Fresh graduate kalau kata teman sebayaku.

Mataku masih mengamati segerombolan pria berbaju loreng itu, entahlah kenapa hatiku seperti mengenal lelaki bermata hitam pekat diantara mereka.

Aku berjalan menuju depan gerbang rumah sakit tempatku bekerja.
Aku bukan seorang dokter, aku seorang psikiater yang diterima kerja di rumah sakit umum. Tugasku hanya menangani orang-orang yang mengalami tekanan besar dalam hidupnya. "Tapi terkadang aku sendiri yang berada dalam sebuah tekanan berat itu." Batinku kembali berkata.

Diseberang jalan sana segerombolan pria berbaju loreng itu sedang berjalan menuju sebuah rumah makan yang terletak disebelah selatan rumah sakit.

Ketika kakiku akan melangkah masuk ke halaman rumah sakit, aku sempat melihat kearah gerombolan itu, dan saat itulah mataku dan mata hitam pekat itu bertemu untuk sesaat. Tenang, penuh wibawa, dan ketegasan.

Seketika, kembali terbesit diantara relung hatiku. Siapakah lelaki itu, kenapa aku seakan tak asing padanya, atau mungkin aku memang mengenalnya.

Aku melirik kearah name tag pada sisi kiri baju lorengnya. Tak begitu jelas, namun yang terbaca oleh ku hanyalah sebuah kata "Zidan." Tapi sepertinya ada beberapa huruf lagi yang sedikit tertutup oleh tali ransel yang dibawanya.

Ah sudahlah aku harus cepat menyelesaikan tugasku hari ini. Karena esok aku harus mengambil cuti pulang kampung. Jangan tanya kenapa...

Tentu saja aku merindukan keluarga ku. Tapi selain itu aku juga akan menghadiri acara resepsi pernikahan salah satu teman ku SMA dengan salah satu saudara ku dalam perguruan dulu.

Aku pendamping marinirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang