Mengobati hatimu, menyembuhkan cintamu, adalah memperbaiki doaku.
⚓"Kamu adalah bagian dari dzikir dan doaku. Sang raja hanya berharap jika permaisurinya bahagia dalam istana bersamanya. Entah itu dengan cinta yang mewah ataupun sederhana"
Melihat wajah Nabila yang tersenyum lepas bersama lelaki lain membuatku seakan-akan dicabik-cabik dengan belati tertajam.
"Apa seperti ini rasanya ketika dia melihatku bersama wanita lain."
Batinku berkata lirih melihat senyum manis Nabila untuk lelaki lain.
"Kenapa dia begitu sabar menahan cemburu yang sesakit ini."
Emosiku tersulut ketika melihat lelaki itu mengusap ubun-ubun Nabila dengan lembut.
Aku tahu jika dia adalah lelaki humoris yang dulunya Nabila begitu dekat dengannya selayaknya sepasang kekasih. Tapi Nabila sekarang milikku bukan miliknya, dan aku tak akan membaginya ataupun melepaskannya.
Mungkin ini juga yang ada dalam pikiran Nabila selama ini. Dia pasti memiliki jalan pikiran yang sama.
Sekarang aku seakan ditampar oleh sifatku sendiri. Selama ini aku tak berfikir sampai sana, bahwa apa yang dimiliki tidak semuanya dapat dibagi dengan orang lain. Selama ini aku terlalu egois dengan menuruti nafsuku sendiri.
___________⚓____________"Dek, maafkan mas,"
Mas Zidan terus mencoba menyamakan langkah kakiku sampai ketika aku masuk ke rumah dan berhenti didepan kamar.
"Nak, sini biar mamak yang gendong Zafran. Kalian selesaikan permasalahan kalian secepatnya."
Mamak langsung mengambil alih Zafran. Sedangkan mas Zidan mengangguk cepat dan tersenyum sopan pada mamak seakan berkata terimakasih.
"Mas mohon, maafkan mas Zidanmu ini, La,"
Ketika memasuki kamar mas Zidan langsung menutup pintu dan menarik tanganku hingga badan kami bertubrukan.
Kata-kata pertama yang dia ucapkan saat aku jatuh ke pelukanya adalah maaf.
"Buat apa mas, semua sudah terlanjur kan,"
Hanya Isak tangis yang keluar dari mulutku. Berulang kali aku memukuli dada bidang mas Zidan yang semakin mengeratkan pelukannya.
"Maafkan mas, berikan mas kesempatan untuk memperbaiki semuanya, La. Mas mohon,"
Satu kecupan dikeningku membuatku semakin tergugu. Kenapa aku serapuh ini didepanmu mas, kenapa aku terlihat sangat lemah jika denganmu.
Praaaangk....
Dengan sengaja aku menjatuhkan gelas kaca ke lantai dan hancur berkeping-keping.
Telapak tanganku sedikit tergores hingga berdarah."Apa yang kamu lakukan Nabila,"
Mas Zidan sedikit tersentak melihat tanganku yang meneteskan darah. Dia mencoba menghentikan darahku dengan menghisapnya. Tanpa melepaskan pelukannya dan air mataku yang terus menetes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku pendamping marinir
RomanceUntuk mendampingi orang besar seperti mu aku harus bisa tangguh sepertimu. agar aku tak mundur jika kamu membutuhkanku menahan keluh kesah mu. kita dipertemukan untuk sebuah perpisahan, ketika sang marinir memenuhi panggilan pertiwi, aku harus mampu...