Kowal

2.1K 161 0
                                    

الحباة أقصر من أنك تضيعها يتفكيرك بكلام الناس عنك.

Hidup ini terlalu singkat untuk kamu sia-siakan dengan memikirkan omongan orang lain tentang dirimu.

"Dokter Nabila, anda diminta ketua rumah sakit untuk keruangannya," ucap seorang suster yang baru masuk keruanganku.

"Baiklah, terimakasih, sus."

Sesampainya aku diruang kepala rumah sakit ternyata tidak hanya aku yang dipanggil. Ada sekitar 5 dokter psikolog skiater, juga beberapa dokter umum dari rumah sakit - rumah sakit cabang, termasuk aku dan Mia.

"Baiklah, berhubung semua sudah berkumpul.Saya dimintai bantuan untuk mengirim anda sekalian untuk menggantikan beberapa dokter psikiater dan dokter lainnnya yang sedang cuti, jadi saya meminta anda sekalian untuk hari ini bertugas di korps marinir sebagai petugas tes psikologi dan tes kesehatan lainnya."

Kami yang ada diruangan ini ternganga tak percaya, memang tak jarang rumah sakit ini mengirimkan petugas untuk membantu masyarakat. Tapi ini, sangat jarang dari pemerintah mengirimkan petugas dalam jumlah banyak.

"Maaf pak, lalu untuk jadwal kami hari ini bagaimana?" Tanyaku pelan. Beliau hanya tersenyum kecil.

"Sudah saya kosongkan semua jadwal anda dokter Nabila"

"Lalu kita berangkat jam berapa pak?" Kali ini Mia yang bertanya, dia terlihat semangat sekali.

"Sekitar satu jam lagi," jawabnya singkat. Kita mengangguk mengerti lalu segera keluar dari ruangan.

"Kamu kok kelihatan seneng banget mi, dapet tugas keluar rumah sakit"

Mia kembali tersenyum malu-malu. "Ya iyalah Nabil, disana kan banyak tentara ganteng-ganteng, gagah, sama aduh... Pokoknya maco banget" cerita Mia girang.

Aku menepuk jidat pusing menghadapi asumsi berlebihan Mia.

"Kau ini," gerutuku.

_________⚓________

"Tulisan bergandeng = ekstrovert, gila urusan, senang bergaul. Sebaiknya anda melatih pikiran untuk menekan sifat egois yang anda punya, cari cara anda sendiri untuk bisa nyaman dengan orang lain."

Aku mencoba menerangkan kepribadian dan solusi dari pribadi yang harus diperbaiki seorang tentara didepanku ini. Kulihat dari bed disalah satu bahunya, dia masih masuk dalam tamtama, tepatnya sebagai kelasi dua dengan pangkat 1 balok lurus merah biru.

"Dokter Nabila tinggalnya dimana" tentara didepanku ini mencoba menggodaku dengan senyum manisnya.

"Ya dirumah lah, kadang juga dijalanan" mendengar ucapanku yang bernada ketus malah membuatnya tertawa gemas.

Aku melirik meja Mia yang terletak di ujung ruangan, tepat didepan mejaku. Dari depan aku bisa melihat dengan jelaselas Mia yang sedang memeriksa seorang tentara menggunakan stetoskopnya.
Tapi pandanganku teralihkan pada sepasang orang disamping meja mia. Mereka terlihat begitu akrab, saling bercanda dan tertawa, terkadang yang pria mengusap rambut pendek wanita itu dengan gemas.

"Kak Zidan," lirihku pelan.

"Anda mengenal kapten Zidan dok"
Tanpa kusadari ternyata sudah ada seorang tentara lain yang duduk di kursi depan mejaku.

Aku pendamping marinirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang