plis jangan ngedown 😃

1.9K 145 0
                                    

Sang raja selalu berdoa untuk bisa bersatu dengan kekasihnya. Walaupun itu dalam waktu yang sangat lama.

Tapi saat aku baru sampai didepan pintu ruanganku tiba-tiba tubuhku ambruk menabrak seseorang.

"Danil"
Tanpa sadar aku menyebut nama orang yang sedang menangkap tubuhku saat ini.

"Kamu masih sama ya, masih suka merem kalau lagi nabrak orang"
Danil terkekeh kecil, tangannya masih memegang pundakku setelah membantuku berdiri kembali.

Ehem....

Deheman mas Zidan membuatku langsung mematung. Tapi tidak dengan Danil.

"Sepertinya kalian sangat akrab sekali"

Mas Zidan menarikku mendekat kearahnya sambil melayangkan tatapan sinis pada Danil.

"Ya, kami memang sangat akrab," jawab Danil tak mau kalah.

Mas Zidan menatapku dengan kerutan dikenangnya, dia menunjukkan dagu seakan bertanya padaku.

"A, aku bisa jelaskan semuanya mas," lirihku pelan ketika genggaman ditangan mas Zidan semakin menguat.

"Jangan kasar dong sama wanita!" Tukas Danil menarikku kearahnya hingga melepas cekalan tanganku dari mas Zidan.

"Nggak usah maksa dong kalau dia nggak mau" sarkas mas Zidan.

Aku melepaskan cekalan tangan Danil lalu menatap mereka bergantian.

"Aku lelah. Aku pengen sendiri," tukasku menjauh dari mereka berdua menuju taman depan.

Danil masih terpaku mencerna kejadian ini, tapi mas Zidan kembali mengikuti langkahku.

"Apa kamu masih punya hubungan dengannya la?" Tanya mas Zidan ketika kami sampai dikoridor.

Aku tetap diam malas menjawabnya.

"Jika kamu ingin menyudahi ini, aku ikhlas Nabila!"
Teriak mas Zidan.

Seketika langkahku terhenti. Kata-kata itu seperti bumerang bagiku. Tak tahukan dia jika bukan itu yang aku mau saat ini.
Apa benar kata Maria, jika dia tak sepenuhnya menginginkanku.

Masih dalam posisi yang sama. Mas Zidan juga terdiam dua langkah dibelakangku. Sedangkan aku tak mau menoleh kearahnya.

Air mataku menetes merasakan perih di perutku yang semakin mengiris hatiku juga yang sedang perih. Seketika pandangku kabur bersamaan dengan tubuhku yang limbung tak sadarkan diri.

_zidan pov_

"Nabila" pekik ku saat tubuh wanita didepanku ini limbung begitu saja.

Aku menangkap tubuhnya yang lemas itu lalu dengan cepat aku menggendongnya keruang UGD.

"Apa yang terjadi"
Danil panik melihat Nabila yang ada dalam gendongan ku ketika aku melewatinya.

Aku diam tak menjawab Danil yang sekarang sedang mengikutiku membawa tubuh lemah Nabila menuju ruang UGD.

"Dokter Mia tolong"
Aku membaringkan Nabila diatas bankar.

Aku pendamping marinirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang