Kembalikan masa indah itu dilain waktu Tuhan. Berikan aku rasa dan suasana yang sama seperti kenangan yang aku tinggal disini.
⚓Mas Zidan duduk diruang tamu yang sepi karena ibuk dan ayah juga Zafran sedang belanja bulanan dipasar terdekat.
"Mas ada yang luka nggak,"
Tanyaku melihatnya seperti baik-baik saja tanpa luka.
"Sedikit dek,"
Jawab mas Zidan sambil nyengir.Perlahan mas Zidan membuka jaket hitam TNI nya dan menampakkan kaos doreng Marinirnya yang dipenuhi darah.
"Hah..."
Aku menutup mulutku kaget.Darah, aku melihat ada beberapa luka ditubuhnya yang seperti jahitan yang terbuka. Dan itu tidak sedikit, ada sekitar 5 luka ditubuh depan mas Zidan.
"Mas, ini kenapa ?"
Aku menyentuh salah satu luka yang meneteskan darah segar.
Tapi melihat ini semua membuatku shock sampai pandanganku gelap dan tak sadarkan diri."La, Nabila. Bangun dek, astagfirullah malah kamu yang pingsan,"
Mas Zidan menepuk-nepuk pipi Nabila lembut mencoba menyadarkan Nabila tapi nihil, dia masih memejamkan matanya.
Mau tidak mau mas Zidan menggendong tubuh Nabila kekamar. Lalu dia menelepon dokter untuk mengobati lukannya sendiri dan membangunkan Nabila.
____________⚓_____________Kemarin setelah mas Zidan mengejutkan semua orang dirumah mas Zidan menjelaskan bagaimana dia bisa selamatkan dari kejadian yang menewaskan beberapa tentara angkatannya.
"Allah mempertemukan kembali hati yang belum ditakdirkan untuk berpisah dek, dan itu sangat mudah bagiNya"
Ucap mas Zidan yang saat ini sedang menggenakan atribut kebesarannya marinir.
"Apa yang sebenarnya terjadi mas,"
Tanyaku masih penasaran dengan cerita mas Zidan yang belum sepenuhnya selesai.
"Sebelum kapal itu meledak, aku mengirimkan pesan terakhir untukmu pada Rian sebenarnya aku dan beberapa orang lainnya sudah menggunakan pakaian penjinak bom dan kita sudah berada di pinggiran kapal yang siap untuk terjun kebawah."
"Lalu bagaimana bisa kamu dinyatakan hilang mas,"
Mas Zidan tersenyum padaku mengusap wajahku dengan lembut seakan mengatakan kalau dia sangat merindukanku.
"Mas terombang-ambing dilautan selama 3 hari. Dan setelah itu mas terdampar di pulau yang tak berpenghuni sampai mas bertemu dengan seorang nelayan yang lewat dan mas diselamatkan kembali dipulau ini."
Jelasnya dengan lirih.
"Kenapa kamu sekuat itu mas, kamu terluka dan aku tidak tega melihatnya."
Rengekku seperti anak kecil."Aku seorang marinir La. Aku harus kuat, dan tidak takut pada apapun, kau ingat semboyan seorang marinir,"
Mas Zidan sudah selesai merapikan pakaiannya yang melekat dengan sempurna pada tubuh kekar itu. Sekarang mas Zidan juga menatapku lekat dengan pakaian Jalasenastri yang sudah kupakai.
"Jalesu Jayamahe (dilautan kita berjaya),"
Mas Zidan tersenyum mendengar kata itu dariku.
"Selain itu marinir juga dijuluki sebagai hantu laut. Mana mungkin kita semudah itu menyerah pada keadaan,"
Lanjut mas Zidan."Siap, mengerti. komandan mayor Zidan,"
Aku melakukan penghormatan padanya, dan mas Zidan hanya tersenyum kecil melihatku.
"Eh salah, ya ?. Harusnya kan laksamana Zidan,"
Sambungku sambil tersenyum kecil menggoda mas Zidan dan merapikan kera baju putih angkatan lautnya."Kau ini, suka sekali menggoda suaminya."
Kekeh mas Zidan."Iya dong,"
Cengiranku."Ayo berangkat dek, mas takut kalau telat karena bermanja-manja sama kamu disini,"
Sekali lagi aku terkekeh mendengar mas Zidan.
"Iya deh yang mau dilantik menjadi laksamana,"
Godaku lagi.Mas Zidan mengecup pipiku sekilas seringan kapas.
"Yang mau jadi calon ibu laksamana juga harusnya nggak sabar dong,"
Godanya balik.
______________⚓____________"Saya, Laskamana Zidan Alfiansyah Akbar berjanji. Setia pada negara, menomor satukan negara, dan membela tanah air dengan segenap jiwa dan raga."
Sumpah terakhir dari mas Zidan menandakan upacara pelantikan laksamana baru ini telah berakhir. Setelahnya akan dilakukan serah terima pin simbol kebesaran laksamana yaitu Bintang 1 emas.
Upacara diakhiri dengan mas Zidan yang hormat kepada laksamana yang sekarang resmi lepas jabatan karena sudah masuk waktu pensiun. Setelah itu semua anggota angkatan laut yang memenuhi lapangan ini melakukan hormat pada mas Zidan.
Tak percaya rasanya kalau tubuh kekar itu selamat dari maut yang tidak masuk akal. Benar-benar sebuah keajaiban yang tidak terduga.
"Selamat ya Dan, Lo udah jadi laksana sekarang."
Kak Rian memeluk mas Zidan dengan haru karena melihat tubuh sahabatnya ini sehat tanpa kurang satu apapun.
"Makasih Yan, Lo udah jaga Nabila selama gue nggak ada,"
Balas mas Zidan.Mereka saling tersenyum hangat.
"Makasih kak, kamu menepati janjimu untuk membawa mas Zidan pulang dalam keadaan apapun,"
Ucapku pada kak Rian."Ah kau ini La, kemarin kata Zidan kau pingsan melihat luka ditubuhnya,"
Pipiku langsung merah karena malu. Mas Zidan apa-apaan sih bilang-bilang keorang lain.
"Mas Zidan, kok bilang ke orang segala sih."
Gerutuku menahan geram.Bukannya membujukku agar tak marah mas Zidan malah mengecup keningku didepan semua orang.
"Memang benar kan,"
Mendidih rasanya urat maluku diputus mas Zidan.
"Mas...."
Rengekku seperti akan menangis, dan mas Zidan malah membawaku kepelukannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/219049874-288-k787318.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku pendamping marinir
RomanceUntuk mendampingi orang besar seperti mu aku harus bisa tangguh sepertimu. agar aku tak mundur jika kamu membutuhkanku menahan keluh kesah mu. kita dipertemukan untuk sebuah perpisahan, ketika sang marinir memenuhi panggilan pertiwi, aku harus mampu...