Hukuman

20.6K 1.8K 280
                                    

Jangan lupa vote dan komentar 😊

______


Hari minggu biasanya digunakan untuk membersihkan rumah, bersantai, liburan, atau berkumpul dengan keluarga setelah menjalani kesibukan masing-masing. Namun, tidak untuk Gavin, hari liburnya justru akan digunakan untuk menjalani hukuman dari Devano. Ya, apalagi kalau bukan meminta ma'af pada mantan-mantannya yang sudah dia putuskan beberapa minggu lalu.

Tak sampai di situ saja, tetapi yang paling menyebalkan adalah dirinya harus mengajak Alana—musuh bebuyutannya. Entahlah, meski tak bisa akur, ia selalu saja dipertemukan dengan gadis itu. Mungkinkah Alana adalah tulang rusuknya? Atau ... mereka akan menjalani kisah benci jadi cinta?

"Tidak ...!"

Gavin langsung terduduk di ranjang setelah memimpikan sesuatu yang sangat-sangat tidak terbayang, dan buruk baginya. Sungguh, ia tidak mau mimpi itu jadi kenyataan, karena jika dirinya benar-benar menikah dengan Alana, maka akan terjadi perang dunia ketiga. Tak hanya mendapatkan amukan dari Devano dan Kiano, tetapi perabotan di rumahnya akan habis karena selalu berkelahi dengan Alana.

Memikirkan hal ini saja sudah membuatnya bergidik ngeri. Pria baik dan imut sepertinya, tidak pantas bersanding dengan gadis aneh seperti Alana. Setidaknya itu hanya pengakuan diri sendiri, bukan orang lain.

Sejenak menghela napas, lalu menyugar rambut hitamnya kebelakang. Wajah lesu, bibir cemberut khas bangun tidur, ditambah piyama bermotif Micky Mouse yang ia kenakan justru membuatnya semakin terlihat imut dan menggemaskan.

Jangan tanya, dari mana dia mendapatkan piyama itu, karena tidak akan ada satupun yang percaya bahwa Devano lah yang membelinya.

Saat itu, sang kakak mengajaknya berbelanja kebutuhan sehari-hari di salah satu pasar. Namun, setelah membeli sayuran, bumbu dapur, dan jajanan, bukannya pulang Devano justru mengajaknya ke toko pakaian.

Bukannya membelikan piyama polos dengan warna-warna gelap, sepupunya itu malah membeli yang bermotif kartun, seperti Mickey Mouse, lebah, Spongebob, BT21, Panda, Minion, serta Stitch. Untung saja Devano tidak memilih piyama bermotif Barbie, Hello Kitty, atau Unicorn. Bayangkan saja jika ia mengenakan piyama Hello Kitty, pasti harga dirinya sebagai playboy dan raja jalanan akan hilang dalam sekejap.

Dibalik sikap dingin dan tegas yang selalu membuat orang-orang segan pada Devano, aslinya dia adalah pria yang manis dan ramah. Saking manisnya, Gavin akan selalu jadi sasaran empuk barang-barang aneh yang dibeli oleh CEO muda itu. Contohnya, dinding kamar Gavin dihias dengan wallpaper panda, sedangkan kamar Devano sendiri bernuansa modern dengan didominasi warna abu-abu yang semakin menambah kesan tenang dan nyaman. Ya, sangat berbeda.

Tak jarang, Gavin mendapatkan ejekan pedas dari Kiano dan Zainal, disaat kedua sahabatnya itu menginap. Memang, memiliki sepupu seperti Devano adalah hal terunik yang membuat kesal, sekaligus senang juga.

_____

Jarum jam menunjukkan pukul 09.00 pagi. Bu Nia berjalan menuju pintu utama, membukanya setelah mendengar suara bel dari luar.

"Assalamu'alaikum, Tante Cantik."

Senyum tipis mengembang di bibir wanita paruh baya itu, kala melihat sesosok tubuh jangkung dengan wajah tampan bak pangeran berkuda putih itu berdiri, seraya memegang bingkisan. Gavin. Ya, dirinya masih ingat bahwa pria yang memiliki senyum semanis madu ini adalah Gavin—sepupu Devano.

"Waalaikum salam, mari masuk, Nak Gavin," ajaknya.

"Iya, Tante."

Gavin berjalan mengikuti bu Nia dari belakang, kemudian berhenti tepat di ruang tamu. Rumah ini tampak sangat sepi dan tenang, karena hanya dihuni oleh Alana dan ibunya saja.

Jadi Sekretaris Mantan [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang