Waktu yang tidak tepat

18.8K 1.8K 268
                                    

Jangan lupa vote dan komentar ☺️
Yang belum follow, silahkan follow dulu ya. Terima kasih 😁

______

Malam itu, Kiano pergi ke cafe bersama Devano dan teman-temannya, untuk sekedar nongkrong bersama. Ya, dia dan Devano sudah berbaikan sejak beberapa hari lalu, karena bagaimanapun juga dirinya lah yang salah, jadi harus meminta ma'af terlebih dahulu. Di tengah obrolan mereka, tiba-tiba ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk.

Senyum lebar mengembang di bibir, tatkala melihat nama yang tertera di layar gawainya. Siapa lagi kalau bukan sang kaksih—Alana Paramitha, yang dinamai "My Love" olehnya.

"Bentar ya, gue angkat telpon dulu," ujarnya, sambil beranjak dari tempat duduk.

"Lain kali, pacar lo ajak kumpul juga dong, No. Kenalin sama kita-kita," timpal Riko diiringi kekehan kecil.

"Iya, setelah sekian lama akhirnya ada juga cewek yang mau jadi pacar lo. Bener nggak, Dev?" Andri—pria berambut gondrong itu mengalihkan pandangan pada Devano, yang langsung disambut anggukan kecil oleh sahabatnya itu.

"Ogah. Kalo gue ajak kumpul sama kalian, yang ada diledekin terus," canda Kiano, kemudian berlalu pergi menerima panggilan dari Alana. "Halo, Al?"

"Halo. M ... kamu, lagi ngapain?"  Alana bertanya dari ujung sana.

"Ngumpul sama temen-temen."

"Oh."

"Kenapa?"

"Nggak papa."

"Ngambek?"

"Nggak." Lagi-lagi gadis itu menjawab dengan singkat, padat, dan jelas. Namun, hal itu justru membuat Kiano tahu bahwa dirinya sedang kesal.

"Ya udah, gue ke rumah lo sekarang."

"Nggak usah, kapan-kapan aja!" sahut Alana.

"Is, manisnya kalo lagi ngambek gini. Jadi gemes deh."

Pria bertubuh tinggi itu terkekeh kecil, mendengar jawaban super jutek dari sang kekasih. Sehingga membuatnya ingin cepat-cepat menemui Alana, dan mencubit gemas pipi chubby bak squishy itu.

"Gombal!"

"Ya udah, gue OTW ya."

"Jangan!"

"Mau dibawain apa?"

"Aku bilang, jangan, ya jangan!"

"Seblak? Bakso? Cemilan? Kue? Atau boneka?"

"Nggak mau semuanya!"

"Oke, gue bawain semuanya."

"Kiano ...!"

"Udah dulu. Mau naik motor nih."

"Tap--"

"Dah, Sayang ...."

Jadi Sekretaris Mantan [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang