Rencana rahasia dua sekawan

16.1K 1.7K 249
                                    

Halo semuanya ... ada yang kangen sama Pak Dev dan Alana, nggak nih? Hehe

Tapi, di part ini Alana absen dulu yak. Lagi sibuk ngerjain tugas kantor soalnya. Wkwk

Jangan lupa vote, komentar, dan krisannya.

Happy reading ....

•••

"Assalamu'alaikum ...."

Gavin membuka pintu dengan perlahan, kemudian berjalan masuk ke kamar Devano.

"Akh! Kamu bisa pelan-pelan, tidak?!" pekik Devano.

"Iya, Kak Dev, ini juga pelan-pelan." Zainal memutar bola mata malas. 'Nggak adeknya, nggak abangnya, semua sama. Kalo diurut pasti teriak-teriak kek orang kesurupan,' lanjutnya dalam hati.

Playboy kelas kakap yang baru saja datang menggeleng-gelengkan kepalanya, seraya berdecak kesal.

"Ya Allah ... ada orang ngucap salam, bukannya dijawab. Malah dicuekin," sindirnya.

"Waalaikum salam." Devano dan Zainal menjawab dengan serempak.

Gavin mendengkus kesal, lalu mendudukkan diri di sofa, sembari bersedekap dada. Menatap sang kakak yang tengah berbaring telungkup di ranjang dengan tubuh setengah telanjang, hanya mengenakan celana pendek selutut saja. Sehingga menampakkan tubuh kekar dan atletisnya.

Pantas saja, kaum Hawa banyak yang tergila-gila pada pria berhati dingin itu. Rupanya, selain cerdas dan disiplin, harus ia akui bahwa kakak sepupunya itu juga memiliki fisik yang nyaris sempurna.

Berbeda sekali dengannya yang kurus kering, tak berotot. Pantas saja, tidak ada perempuan yang mau menjadi kekasihnya. Kalau idaman mereka adalah pria sekelas Devano Kenza Pratama. Ck, menyedihkan.

Disaat sedang meratapi nasib, tiba-tiba terbesit ide jail dalam otak laknat playboy itu, kala melihat ponsel milik sang kakak tergeletak di atas meja. Ia segera menyambarnya, lalu membaringkan diri di sofa. Tak perlu takut Devano akan marah, karena kakak sepupunya itu tengah sibuk mengumpati Zainal.

Jarinya terus menscroll semua nomor di ponsel Devano, mencari kontak Alana. Namun, tidak menemukannya. Dahinya berkerut, kemudian mendengkus kesal, saat menemukan salah satu kontak yang diberi nama 'Panda' oleh sang kakak.

"Ck, apa-apaan nih? Katanya cuma suka sama si Bantet, terus ini siapa?" gumamnya kesal.

Dia menekan kontak itu, memutuskan untuk mengirim pesan WhatsApp pada gadis yang mungkin sangat spesial bagi Devano. Tidak, dirinya tidak bisa terima jika gadis yang entah siapa itu menjadi kakak sepupunya. Hanya Alana yang boleh bersama Devano. Ya, itu artinya dia akan berusaha membuat gadis ini jijik pada kakak sepupunya.

"Namanya Panda, tapi profil WA-nya gambar Doraemon. Aneh bat dah," ejeknya, diakhiri senyum sinis.

Namun entah mengapa, ia merasa tidak asing dengan sebutan 'Panda'. Bahkan wallpaper dinding kamarnya saja diberi gambar panda oleh Devano. Apa gadis itu lebih spesial dari Alana? Apa diam-diam sang kakak sudah memiliki kekasih lagi?

"Siapa sih nih cewek? Oh iya, pasti Kak Dev nemu di kebun binatang deh. Makanya, dikasih nama Panda." Gavin terkikik geli, lalu menyeringai. "Sorry ya, Panda ... tapi, hati Kak Dev cuma boleh buat si Bantet. Bukan lo," gumamnya pelan.

[Bunga mawar merah, untuk gadis yang saya cintai.]

Ia mengirimkan pesan pada kontak bernama 'Panda' itu. Tak lupa menyematkan gambar mawar merah sebelum menulis  kata-kata gombalnya.

Jadi Sekretaris Mantan [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang