Halo ... apa kabar?
Semoga sehat dan bahagia selalu ya 😁Menurut kalian, kalo disuruh milih cinta atau sahabat, mana yang bakalan kalian pilih?
Jangan lupa vote, komentar, dan krisannya 🙏
Happy reading ...
•••
"Kiano! Keluar kamu!"
Brak!
Devano menendang pintu utama, hingga menimbulkan suara keras mengejutkan para pelayan di dalam rumah Kiano. Ia berjalan masuk seraya berteriak memanggil nama sang sahabat, dengan tatapan membunuh, rahang mengeras, napas memburu, serta tangan terkepal kuat akibat api amarah yang sudah berkobar dalam diri. Bahkan, amarahnya sudah melumpuhkan beberapa penjaga yang mencoba menghalangi jalan untuk menemui Kiano, sampai babak belur tak berdaya.
"Tuan, saya mohon, lebih baik Anda pergi dari sini, karena Tuan Kiano sedang tidak sehat. Atau ... saya terpaksa menyeret Anda secara paksa," pinta salah satu bodyguard.
Alih-alih merasa takut, seringai iblis justru mengembang di bibir CEO muda itu, membuat para bodyguard langsung bergidik. Takut. Menyadari kalau lawan mereka kali ini, akan sulit dilumpuhkan. Mengingat bahwa sahabat sang majikan, adalah orang yang kuat dan jago berkelahi.
Semua pelayan meringis ketakutan, saat Devano menarik kerah baju bodyguard yang mencoba mengancamnya tadi.
"Kamu pikir, saya peduli?! Ini adalah resiko yang harus ditanggung olehnya, karena sudah berani menyakiti wanitaku!" raungnya, kemudian melemparkan tubuh bodyguard itu hingga tersungkur ke lantai.
Brugh.
"Akh!"
Bodyguard malang itu memekik kesakitan, kala pria jangkung itu menjatuhkan lalu menginjak perutnya dan lewat begitu saja. Sehingga membuat semua orang mundur seraya menunduk, tak berani beradu pandang dengan tatapan membunuh milik Devano. Mengerikan.
"KIANO! KELUAR! ATAU SAYA HANCURKAN SEMUA YANG ADA DI SINI!"
Ini sudah kesekian kalinya, teriakan Devano menggema di dalam ruangan. Membuat siapapun yang mendengarnya, akan bergidik ketakutan. Ya, bagaimanapun juga, ia adalah manusia biasa yang memiliki perasaan. Terkadang akan sangat baik dan ramah, tetapi juga bisa bersikap sebaliknya jika ada yang mengusik ketenangannya. Contohnya seperti sekarang ini, dia marah besar karena Kiano sudah menyakiti gadis yang selama ini dicintainya. Karena selain keluarga, Alana juga termasuk salah satu kelemahannya.
"Lo apa-apaan sih, Dev? Teriak-teriak kaya gitu, lo pikir rumah gue ini hutan?! Ganggu orang tidur, tau nggak?!" sahut Kiano, sambil berjalan menuruni undakan tangga dengan langkah malas.
Dia paham betul, sahabatnya itu pasti sudah mengetahui apa yang dilakukannya pada Alana selama ini. Itulah sebabnya, Devano membuat kekacauan di kediamannya. Entah siapa yang memberitahu, yang jelas menurutnya kemarahan sang sahabat sangatlah berlebihan. Ck, dasar budak cinta.
Bugh!
Devano langsung menerjang tubuh Kiano, memberikan bogem mentah tepat mengenai rahangnya. Sehingga membuat sang sahabat terjungkal seraya meringis, karena tidak siap menerima serangan mendadak.
Sejenak pria tampan itu menghela napas panjang, lalu tersenyum sembari menatap si pelaku dengan sinis. Sial. Rasa sakit yang diberikan oleh Gavin belum hilang, tetapi dia harus menerima pukulan dari Devano. Entahlah, dirinya bingung kenapa mereka sangat peduli pada Alana, hingga bersikap sangat kasar seperti orang kesetanan. Menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Sekretaris Mantan [Tamat]
RomanceMantan. Sebutan itu biasanya ditujukan untuk seseorang yang pernah mengisi kekosongan relung hati kita, tetapi harus berakhir dengan perpisahan. Disaat itulah seseorang mulai mengubur dalam-dalam semua kenangan indah yang pernah dilewati bersama pas...