Day 2
Di hari kedua di Italia mereka semua tidak mau melewatkan agenda tour singkat yang sudah diberikan oleh Ferrio kemarin sebagai tanda kerjasama mereka.
Tujuan mereka yang pertama adalah Sempione Park yaitu taman, adalah taman kota besar di Milan, Italia. Taman ini bersebelahan dengan taman-taman kastil Sforza dan Arch of peace, dua landmark utama Milan dengan luas area sekitar tiga puluh sembilan hektare.
Nay meminta Kallandra memotretnya di depan air mancur membuat Nay menikmati pemandangan indah yang sudah disuguhkan, Milan benar-benar indah.
Kezia dan Kenzi sudah berlari-larian di taman sambil diawasi Kentara yang memegang stroller Babby Ken.
"Kalian harus keliling taman yang luas ini, disana ada kastil, landmark, aku yakin anak-anak pasti suka," ucap Kallandra.
"Okay, kita jalan-jalan." Nay tersenyum.
Mereka semua berjalan mengelilingi taman yang luas itu. Kallandra ibarat tour guide yang berada di depan mereka, Nay menggandeng Kezia, Kentara menggandeng Kenzi dan mendorong stroller Babby Ken.
"Mereka kayaknya seneng banget," ucap Kentara tersenyum.
Nay mengangguk."lihat Zia sama Enzi," menunjuk keduanya.
Kenzi sedang memotret Kezia yang tengah mencium pipi Babby Ken.
Kentara tertawa pelan melihatnya begitupula dengan Nay, Kenzi sibuk dengan kameranya layaknya photographer, sedangkan Kezia sibuk bergaya dan mendandani Babby Ken yang sedang tidur dengan pulasnya.
"Sebelumnya kamu pernah ke Italia?" Tanya Kentara pada Nay yang sedang menikmati pemandangan.
"Milan sih baru pertama kali tapi, kalau Roma dan Venesia sering, 'kan aku sering pemotretan di Venesia tepatnya di Kanal besar Venesia dan peragaan busana di Roma," sahut Nay menatap Kentara.
"Aku mau tanya satu hal," ucap Kentara serius.
"Apa?" Tanya Nay.
"Gimana kalau ingatan Zia kembali?" Memandang Kezia yang tertawa lepas."kita bukan orang tuanya,"
Nay tersenyum."mungkin, aku akan jadi orang jahat karena aku gak akan pernah mau mempertemukan dia dengan orang tua kandungnya, lagipula aku gak sudi Zia terkontaminasi sifat buruk ibu kandungnya, Zia akan aku didik dengan cara aku,"
"Aku juga, aku berharap Kezia gak pernah ingat siapa yang sudah melahirkan dia dan cukup dia tahu kamu ibunya." Kentara tersenyum.
🖤
Kentara dan Nay bermain sepeda mengelilingi taman yang luas itu, keduanya amat bahagia diselingi obrolan-obrolan singkat mengenai pekerjaan maupun Kezia dan Kenzi.
"Ayo, kita lomba sampai di landmark sana?" Tantang Nay tertawa.
"Ayo siapa takut?" Kentara menerima tantangan Nay dan melajukan sepedanya.
"Eh curang," Nay mengayuh cepat sepedanya mengejar pria berambut pirang itu.
Kentara tiba terlebih dahulu di landmark disusul oleh Nay, pria berambut pirang itu tertawa puas sementara Nay mendengus sebal.
"Ice cream," menyodorkan ice cream di depan gadis itu.
Nay tersenyum menerimanya. "Thanks, Ken!"
Pria itu mengangguk kemudian mengayuh pelan sepedanya diikuti oleh Nay yang disisi kirinya sambil memakan ice cream.
"By the way, apa rencana kamu setelah sembuh?" Tanya Nay sesekali menoleh pada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince & Fire Heart
RomanceSeri ketiga dari My Ice Dosen -Jika kebohongan bagaikan kebenaran lalu apa yang harus aku percaya?- Started 25 January 2020 Finished 31 Jully 2021