13 - Alasan Mereka Memanggil 'Mama'

588 43 34
                                    

Keempat pria dewasa ini benar-benar kelabakan mengurus dua bocah kecil yang banyak maunya belum lagi kenakalan kedua bocah itu mencari perhatian keempat pria ini benar-benar membuat keempatnya nyaris menyerah.

Di situasi seperti ini mereka benar-benar membutuhkan Nay sebagai pawang kedua bocah kecil itu namun, untuk saat ini gadis berambut cokelat kemerahan itu tengah beristirahat dikamarnya akibat kelelahan menyebabkan kondisi kesehatan gadis itu menurun.

"Uncle Malio bisa masak gak sih, ini bukan nasi goleng yang biasa Mama buat, ini gak enak!" Omel Kezia layaknya seorang juri kontes masak sedangkan Mario adalah pesertanya.

"Ya ampun ini sama, Kezia Florensia Callins!" Geram Mario.

"Zia gak mau makan!" Gadis kecil itu memalingkan wajahnya.

"Zia, gak boleh gitu, sayang makanannya." Tegur Kentara lembut.

"Masakan uncle Malio gak enak, Pa!" Protes gadis kecil itu.

"Eh uncle Mario itu chef lho, di Restoran Italia." Ucap Arthur.

"Pokoknya Zia mau nasi goleng buatan Mama, sekalang!" Teriak Kezia.

"Zia, siapa yang ngajarin teriak-teriak begitu? Uncle udah berapa kali kasi tahu kalau di depan orang yang lebih tua gak boleh teriak-teriak begitu!" Tegur Kallandra.

"Uncle Kallan jahat!" Teriak Kenzi cemberut.

"Semua olang bakalan tinggalin uncle Kallan kalau selalu jahat sama anak kecil! Gak ada yang mau teman sama uncle Kallan!" Tambah Kezia.

"Dengerin tuh uncle Kallan!" Mario berpura-pura berpihak pada kedua bocah kecil itu.

Kallandra benar-benar malas menanggapinya dan kembali ke dapur untuk mencuci piring dan gelas.

"Zia mau cookies aja!" Gadis kecil itu memelan suaranya dan sambil memainkan ujung dress-nya.

Kentara berjalan menuju lemari penyimpanan makanan untuk mengambil toples berisi cookies buatan Nay yang baru saja di buat gadis itu beberapa hari yang lalu meskipun dalam keadaan tidak fit.

Arthur dan Mario saling pandang teringat mereka memakan cookies itu saat menonton bola hingga tandas.

"Mampus lah kita, itu cookies Kezia!" Bisik Mario.

Kentara menoleh mendapati toples-toples cookies itu kosong."kalian gak makan cookies nya Kezia 'kan?" Tanya pria itu curiga.

Arthur mengusap tengkuknya."gue lupa, kebablasan makannya, abisnya enak."

Kezia semakin cemberut."bikinin lagi cookies Zia, gak mau tahu!"

"Kita bikin cookies?" Tanya Mario dan Arthur.

"Pokoknya halus sama dengan cookies buatan Mama!" Kezia berkacak pinggang membuat Mario dan Arthur tidak bisa mengelak.

🖤

Kezia dan Kenzi terus saja mengganggu Arthur dan Mario yang sedang membuat cookies terlihat hanya pasrah saja dan berharap penderitaan mereka selama satu Minggu ini segera berakhir.

"Enzi, cepetan ikat kaki uncle Malio dan Althul!" Perintah Kezia.

"Udah!" Teriak Kenzi melompat-lompat kegirangan.

"Awas jangan gelak! Kita udah culik uncle Malio dan uncle Althul!" Titah Kezia.

"Iya!" Sahut keduanya pasrah membuat kedua bocah itu puas.

Kentara geleng-geleng kepala melihatnya."Zia sama Enzi minum susu dulu yuk, daritadi 'kan gak ada makan apa-apa," membawa dua botol susu.

Kenzi segera meminum susunya sampai tandas dalam beberapa menit saja sementara Kezia celingak-celinguk akan membuang susunya di westafel namun segera ditangkap Kallandra.

My Ice Prince & Fire HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang