Gadis berambut cokelat kemerahan itu pagi ini benar-benar malas untuk bangun padahal waktu sudah menunjukkan pukul 07:00 pagi, padahal biasanya gadis itu sudah menyiapkan sarapan di jam seperti ini namun, pagi ini gadis itu masih tertidur dengan pulasnya.
"Pa, Mama masih bobo ya?" Tanya Kezia cemberut.
Kentara mengangguk."iya, Mama kayaknya kecapean makanya jam segini masih tidur."
"Yah," Kezia cemberut memegang botol minumannya.
Kentara mengusap kepala Kezia."Papa aja ya yang buatin sarapan nanti sebentar lagi uncle Kallan kesini,"
Kenzi cemberut."Enzi maunya dibuatin sama Mama,"
"Tapi, Mama kecapean. Kalian gak kasihan sama Mama?" Kentara menyiapkan susu untuk ketiganya.
Kallandra yang mendapat telpon dari Kentara untuk dimintai bantuan segera saja datang sekaligus pria berambut hitam itu ingin mengetahui keadaan Nay.
"Gimana sama Nay?" Tanya Kallandra memasuki apartemen yang sudah ia ketahui password nya itu membuat Kentara sebenarnya heran.
"Lo tahu password apartemen gue?" Tanya Kentara.
"Udah pasti tanggal lahir Nay," Kallandra geleng-geleng kepala.
Benar, password apartemen nya adalah tanggal lahir gadis berambut cokelat kemerahan itu, apakah semudah itu diketahui orang lain? Pikir Kentara.
"Nay kenapa?" Kallandra penasaran menghampiri Kentara.
Kentara menggeleng."entahlah, mungkin kecapean kali,"
"Jadi, dia gak ikut kelas Mario pagi ini?" Tanya Kallandra.
"Gak sih kayaknya," sahut Kentara.
"Kalian kenapa cemberut gitu?" Kallandra memandang Kezia dan Kenzi.
"Siapa yang siapin bekal kami ke sekolah, uncle?" Tanya Kezia cemberut.
"Uncle aja," Kallandra tersenyum.
Kezia cemberut."emang uncle bisa bikin bekal nya bergambar?"
"Bergambar gimana?" Tanya Kallandra bingung.
"Yang bentuk-bentuk itu lho," Kentara susah menjelaskannya.
"Gampang, tapi, kalian juga harus bantuin uncle, ya?" Ajak Kallandra.
Keduanya terlihat bersemangat sementara Kentara berkode mata pada Kallandra untuk kembali ke kamar.
Kentara melihat Nay masih tertidur pulas segera saja duduk di samping gadis itu.
"Sayang," Kentara membelai wajah Nay.
Tidak ada respon.
"Nay, kalau kamu gak mau ikut kelas Mario gak papa, asal kamu bangun dulu yuk?" Kentara mengusap rambut Nay.
Nay membuka sedikit matanya. "Ken, kita jalan-jalan yuk?" Merengek.
Kentara tersenyum melihat gadis berambut cokelat kemerahan itu mulai merengek seperti ini, seperti anak kecil dan menggemaskan. "Kemana sayang?"
Nay tersenyum."kemana aja, yang penting jalan-jalan, aku bosen aja, Ken."
"Tapi, 'kan kita ada kerjaan, sayang?" Kentara mengingatkan.
Nay kembali memejamkan matanya."kerjaan aja terus!"
"Ok, nanti aku lihat jadwal kapan bisa ambil cuti," Kentara membujuk Nay.
Nay membuka matanya menatap Kentara."beneran?"
Kentara mengangguk."iya," mendekatkan wajahnya mengecup bibir gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince & Fire Heart
RomanceSeri ketiga dari My Ice Dosen -Jika kebohongan bagaikan kebenaran lalu apa yang harus aku percaya?- Started 25 January 2020 Finished 31 Jully 2021