Arthur yang sedang berada di toko perhiasan terlihat sedang melihat-lihat kalung karena pria bermata hazel itu tahu persis bahwa gadis yang disukainya menyukai kalung, terbukti banyak koleksi kalung gadis itu dibanding cincin, gelang atupun anting.
"Aku ingin membeli kalung yang modelnya sederhana namun, tetap mewah dan elegan. Kira-kira kalung seperti apa yang cocok untuk gadis 22 tahun, cantik, mandiri tapi, dia sedikit manja, menggemaskan tapi, kalau dia marah justru semakin cantik." Arthur tersenyum mengingat tingkah Nay.
Seorang pramuniaga cantik memberikan Arthur sebuah kalung emas putih dengan liontin berbentuk gembok yang dihiasi permata berkilauan."ini kalung model terbaru dan terbaik di toko kami."
"Gembok? Tepat sekali, aku ingin dia segera tahu perasaanku karena gadis ini memang kurang peka," gumam Arthur pelan.
Tanpa berpikir panjang Arthur segera membelinya meskipun dengan harga selangit, pria bermata hazel itu tidak mempermasalahkannya dan segera kembali ke apartemen yang hanya tersisa Mario, Kezia dan Kenzi. Sedangkan Kallandra? Sahabatnya yang satu itu lebih suka menyendiri di suatu tempat, lalu Kentara? Ah ya, Arthur teringat pada sahabatnya yang sudah dianggap adik sendiri itu kini tengah menikmati waktu bersama Nay, gadis yang saat ini tengah ia perjuangkan.
Namun, Kentara mengacaukan saja dengan sengaja mengajak gadis berambut cokelat kemerahan itu bernostalgia padahal keduanya sudah putus setahun yang lalu, sahabat kampret! Begitulah umpatan Arthur dalam hatinya saat melihat Kentara memeluk Nay.
"Lo darimana aja sih? Gila ya, gue sendirian jagain dua bocah!" Kesal Mario masuk dalam kamar sahabatnya itu.
Arthur sangat berhati-hati melepas permata di kalung yang baru saja di belinya itu."jangan ganggu gue!"
"Kenapa permata nya Lo lepas, sialan?" Kesal Mario.
"Gue akan mengganti permata satu ini dengan GPS yang akan tersambung ke handphone gue." Arthur tersenyum.
"Buat apa?" Tanya Mario tak mengerti maksud sahabatnya itu.
"Mengawasi dimana pun Nay berada!" Arthur memasang gps kecil itu berwarna hitam mengganti salah satu permata tadi.
"Lo gila? Lo benar-benar jatuh cinta dengan mantan Kentara itu? Otak Lo sakit apa gimana sih? Masih banyak gadis yang bisa Lo pacari asal bukan Nay mantan Kentara!" Keluh Mario.
"Kenapa? Apa masalahnya?" Tanya Arthur tertawa pelan."oh jangan-jangan Lo juga suka sama dia?"
"Nay bisa aja membunuh Lo, Ar! Dia dendam kesumat sama Lo karena Lo yang menjerumuskan Kentara, seharusnya Lo mikir jika seorang gadis patah hati dan kehilangan, dia akan kehilangan kontrol diri dan mencari tahu penyebabnya, setelah dia tahu? Dia akan memusnahkan penyebab itu!" Peringat Mario.
Arthur justru tertawa mendengarnya."apa Lo lupa? Gue ini si nomor satu dalam menakhlukan wanita. Gue bisa jamin dalam hitungan waktu Nay akan jatuh dalam pelukan gue dan melupakan Kentara. Akhir yang happy ending, bukan?" Masih tertawa.
"Jadi, Lo benar-benar lagi jatuh cinta dengan gadis itu? Dengar Ar, mungkin Nay gak akan bunuh raga Lo tapi, hati Lo. Dari caranya menatap Lo menusuk dia menunjukkan kebencian terhadap Lo." Ucap Mario.
"Tapi, sejak gue menyelamatkan dia, dia sedikit melunak." Sahut Arthur santai.
"Nay itu sangat mencintai Kentara, sebaiknya Lo mundur teratur sebelum perasaan Lo semakin dalam!" Peringat Mario keluar dari kamar sahabatnya itu.
Arthur tersenyum puas memandangi kalung yang sudah di pasangi nya alat pelacak itu agar dirinya selalu mengetahui keberadaan Nay."sebentar lagi, aku adalah orang yang paling tahu dimana keberadaan kamu, babby!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince & Fire Heart
RomanceSeri ketiga dari My Ice Dosen -Jika kebohongan bagaikan kebenaran lalu apa yang harus aku percaya?- Started 25 January 2020 Finished 31 Jully 2021