Arthur memanfaatkan situasi kandasnya hubungan Nay dengan sahabatnya, Kentara sebagai momen pendekatannya dengan gadis itu.
Pria berusia tiga puluh enam tahun yang selalu tampak awet muda itu tidak munafik jika dirinya benar-benar menyukai Nay dengan alasan pertama adalah cantik.
Namun, mendekati gadis berambut cokelat kemerahan itu tidaklah semudah yang di bayangkannya, satu tahun mengenal gadis itu mereka seolah musuh bebuyutan dari jaman antah-berantah hanya karena pria itu mengenalkan Kentara pada pergaulan bebas.
Beruntungnya seorang Arthur Maxiliam Standford adalah sejak setahun lalu menjadi CEO Allaina Coorps perusahaan properti milik sahabatnya Kentara bersama gadis itu dan itu pun atas permintaan sendiri bahkan pria bermata hazel itu cukup dekat dengan Iqbal, ayah Nay.
Pekerjaannya sebagai dosen dan pemilik salah satu hotel mewah kenamaan rela di tinggalkannya demi Kentara sahabatnya yang dulu merupakan mahasiswa nya di Magister.
"Nay, ini laporan rancangan probilitas yang aku dapatkan dari GM kita," Arthur memberikan tab miliknya.
Gadis itu menerimanya kemudian mengembalikannya lagi."kirim aja ke email aku. Oh ya, gimana sama proyek kita di Dubai? Aku gak mau proyek ini sampai gagal dan aku mau investor mereka percaya dengan perusahaan ini!"
Arthur mengangguk paham."tenang aja, sebelum makan siang besok, mereka sudah menandatangani kerjasama, aku handal dalam menyakinkan investor seperti Kenzo jangan ragukan itu!"
"Bagus, memang itu yang aku harapkan sebagai pemegang saham mayoritas di perusahaan ini, aku gak mau para investor yang sudah lama bekerja sama menjadi kecewa." Sahut Nay.
"Ok, sepertinya rapat bisa di akhiri berhubung waktu sudah menunjukkan jam makan siang. Ingat Arthur, yakinkan investor kita dan jangan sampai gagal, aku gak mau pemegang saham mayoritas kecewa!" Tegas Kallandra formal.
"Oh ya, sebelum rapat di tutup apakah ada yang ingin ditanyakan Mr. Callins mengingat anda juga pemegang saham di perusahaan ini?" Tanya Nay formal menatap Kentara.
"Saya mempercayakan sepenuhnya pada CEO yang sudah saya tunjuk untuk memajukan Allaina," sahut Kentara.
"Kalau begitu rapat resmi di tutup, saya permisi!" Pamit Nay segera keluar dari ruang rapat.
"Nay," panggil Arthur segera mengejar gadis itu.
"Apa Lo dan Nay akan terus perang dingin seperti ini? C'mon Ken, apa susahnya Lo jujur sama dia? Apa kejujuran itu sulit?" Tanya Kallandra lelah melihat dua orang yang saling mencintai itu kini saling menghindar.
"Gue capek, Kallan! Gue gak bisa lama-lama dan harus kembali ke apartemen, kepala gue benar-benar sakit sekarang!" Tegas Kentara beranjak pelan dari duduknya di bantu oleh Kallandra.
"Gue anterin ko sampai ke mobil!" Tegas pria berambut hitam itu saat keduanya keluar dari ruang rapat terlihat Arthur tengah berbicara serius pada Nay di depan lift dan gadis itu segera memalingkan wajahnya saat Kentara melewatinya.
"Ayolah kita makan siang?" Ajak Arthur.
"Gak mau;" kesal Nay menunggu lift terbuka.
"Kalau berantem sama si brengsek itu jangan melampiaskan sama gue yang ada Lo strees marah Mulu," Arthur mencolek hidung Nay.
"Apaan sih Lo? Mending Lo ladeni aja tuh cewek-cewek yang Lo php'in di luar sana daripada ngajak gue makan siang!" Kesal Nay mendorong keras Arthur dan melihat Kentara dan Kallandra keluar dari ruang rapat.
"Gue maunya makan siang sama Lo!" Tegas Arthur.
Nay mengubah wajahnya yang ketus tiba-tiba tersenyum manis saat Kentara dan Kallandra melewatinya."kita makan siang dimana, Ar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince & Fire Heart
RomanceSeri ketiga dari My Ice Dosen -Jika kebohongan bagaikan kebenaran lalu apa yang harus aku percaya?- Started 25 January 2020 Finished 31 Jully 2021