66 - Sinyal Dari Semesta

116 19 4
                                    

- Tuhan, bolehkah aku meminta waktu lebih lama bersamanya?- Kentara & Nay

Atas permintaan pria berambut pirang keemasan itu akhirnya dirinya diizinkan pulang dengan syarat harus rutin kontrol, sekali lagi hanya diizinkan meninggalkan rumah sakit dan pemulihan dialihkan ke apartemen yang berada di sekitar rumah sakit dengan kata lain Kentara tidak boleh meninggalkan Guangzhou sementara waktu.

"Papa sudah siapkan apartemen untuk Kentara," Iqbal tersenyum.

"Makasih ya Pa," Nay tersenyum sambil membimbing Kentara berjalan.

"Ada dua perawat yang selama 24 jam full secara bergantian mengontrol Kentara, nomor darurat, infus dan segala kebutuhan Kentara sudah Papa persiapkan." Iqbal tersenyum menatap Nay.

Nay langsung memeluk Papanya."makasih ya, Pa."

"Sama-sama sayang," Iqbal melepaskan pelukan putrinya.

Satu kamar di apartemen tersebut seperti kamar inap rumah sakit, ada brangkar, dan beberapa alat kesehatan yang akan menjadi tempat tinggal Kentara sementara waktu.

"Papa dan yang lain ada di unit sebelah kalau kalian butuh sesuatu terutama Kentara," Iqbal menepuk pundak Kentara.

"Terimakasih Pak," Kentara tersenyum.

Iqbal hanya tersenyum dan meninggalkan Kentara bersama Nay.

"Kamu harus istirahat, Ken." Nay membimbing pria itu menuju brangkar.

"Makasih sayang," Kentara tersenyum.

"Kalau kamu butuh sesuatu langsung kasi tahu aku, Ken jangan diam aja." Nay menghela napas panjang.

"Aku bisa kok, sayang." Kentara tahu kekasihnya itu cemas padanya namun, ia tidak ingin merepotkan kekasihnya itu.

Seorang suster langsung memeriksa Kentara membuat Nay mundur mempersilahkan.

🖤

Kezia dan Kenzi di daftarkan di sekolah terbaik yang ada di Guangzhou oleh Iqbal, sekolah yang bersifat sementara waktu karena Kentara yang menjalani pengobatan dan agar Kezia dan Kenzi tidak merasa bosan di apartemen.

"Pa, tapi, sekolah itu terlalu mahal." Protes Nay.

"Kalau kamu saja bisa menerima Kezia dan Kenzi sebagai anak kamu, kenapa Papa gak bisa menerima mereka sebagai cucu Papa?" Iqbal tersenyum.

"Pa, biaya sekolah mereka setara dengan honor aku dua kali pemotretan di produk berbeda, Kezia dan Kenzi masih TK dan paud lho Pa," protes Nay.

"Kamu tuh kayak orang susah aja sih, Nay." Iqbal geleng-geleng kepala.

"Di sekolah biasa aja Pa, lagian cuma sementara." Nay masih protes.

"Kamu tahu, Papa tidak menerima protes!" Iqbal meninggalkan Nay.

"Pa," kesal Nay.

"Kenapa?" Kentara bersusah payah berjalan menghampiri Nay.

"Ken," menghampiri pria itu dan menahannya.

"Kenapa?" Tanya Kentara merasa lelah.

"Papa sekolahin Zia dan Enzi di sekolah terbaik, Ken." Nay cemberut.

"Yang ada asrama nya itu?" Tanya Kentara.

Nay mengangguk."tapi, kalau orang tua tidak mengizinkan ya, gak masalah juga soalnya mereka masih kecil buat tinggal di asrama sekolah."

Kentara menghela napas panjang ia tahu Iqbal akan memisahkan dirinya dengan malaikat kecilnya itu.

"Jelas aku gak setuju, Papa bilang supaya Zia sama Enzi mandiri jadi, kamu bisa fokus pemulihan dan aku fokus merawat kamu, tapi, mereka masih terlalu kecil Ken," keluh Nay.

My Ice Prince & Fire HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang