Biasanya saat pagi hari ada Nay yang menyiapkan sarapan lezat untuk keempat pria dewasa ini namun, tidak berlaku untuk pagi ini sejak Kentara mengusir gadis itu kemarin.
Pagi yang biasanya berwarna kini suram bahkan terasa lambat untuk mereka jalani.
"Biasanya pagi-pagi begini kopi udah ada yang nyiapin eh sekarang bikin sendiri, rasanya juga beda kopi buatan sendiri sama buatan gadis cantik," sindir Arthur sambil menyeruput kopi buatannya sendiri yang terasa hampa.
Mario tergelak sambil membuat kopinya."bukannya Lo terbiasa puluhan tahun bikin kopi sendiri, Nanti baru dua bulan kali bikinin kita kopi di pagi hari tapi, Kenapa Lo berasa hampa?"
Pria bermata hazel itu melirik sahabatnya yang tengah sibuk di dapur sambil dibantu oleh Kallandra."kalau aja merebut kekasih sahabat itu di perbolehkan? Gue udah rebut Nay dari dua bulan yang lalu." Membuat kedua pria yang di dapur menoleh.
Mario membelalak kaget."Lo naksir Nay ceritanya? Gila, Nay masih kecil gak pantes pacaran sama om-om kayak Lo, Ar! Sadar!"
Arthur tersenyum sinis menatap sahabatnya itu."hanya pria bodoh yang menyakiti gadis sebaik dan setulus Nay, apalagi Nay begitu setia dengan pria brengsek, gue sadar gadis seperti itu seharusnya bukan di pacari tapi, di peristri!"
Kentara yang memanas akan maju namun, segera ditahan oleh Kallandra."maksud Lo apa?"
"Jelas 'kan? Gue suka sama Nay, gue diam karena gue masih menghargai Lo sebagai sahabat gue, sekarang apa? Lo nyakitin dia 'kan lalu apa salahnya kalau gue maju? Lagipula memang benar Lo gak akan bisa membahagiakan doa karena virus di tubuh Lo itu!" Sinis Arthur.
"Brengsek, gue gak akan biarin Nay sama Lo!" Umpat Kentara.
"What ever!" Sahut Arthur tak peduli.
"Heh, gue seperti ini karena Lo, Ar! Lo yang menjerumuskan gue, Mario dan Kallandra. Kenapa bukan Lo yang terkena virus ini?" Sentak Kentara emosi.
"Salah ko sendiri gak hati-hati saat bercinta! Gue, Mario dan Kallandra baik-baik aja 'kan sampai saat ini, kami bersih dari virus mematikan itu." Sinis Arthur.
"Brengsek! Seharusnya tahun lalu gue menikahi Nay tapi, karena virus ini menghancurkan semua impian gue dan dia!" Emosi Kentara.
"Ken, cukup!" Lerai Kallandra dan Mario.
"Gue dan Lo selalu berkencan dengan wanita yang sama, jadi Lo sebaiknya hati-hati, itu saran dari gue sebagai sahabat!" Sinis Kentara.
"Kalian berkencan dengan siapa?" Tanya Kallandra.
"Cukup! Kita semua akan berdebat panjang jika soal wanita," lerai Mario menghentikan perdebatan.
Arthur menggeleng."gue gak mungkin ceroboh seperti Lo, Ken!"
🖤
Kallandra mengklakson mobilnya di samping gadis berambut cokelat kemerahan yang tengah melamun membuat pria berambut hitam itu keluar dari mobilnya menghampiri gadis itu.
"Hei," sapa pria itu hangat menepuk lembut pundak gadis itu.
Gadis itu menoleh kaget."astaga, Kallan!"
Kallandra tersenyum hangat."sorry ngagetin, maksudnya tadi becanda."
Nay mengangguk paham."kita berangkat sekarang?"
Pria itu mengangguk membukakan pintu mobil sebelah kemudi untuk gadis itu."silahkan," setelah gadis itu duduk manis di mobilnya pria itu memutar ke bagian kemudi memasuki mobilnya.
"Gimana tidur kamu semalam? Nyenyak?" Tanya pria itu hati-hati.
Nay tersenyum singkat sebagai jawaban darinya meskipun bukti menguatkan bahwa wajahnya sembab karena menangis semalaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince & Fire Heart
RomanceSeri ketiga dari My Ice Dosen -Jika kebohongan bagaikan kebenaran lalu apa yang harus aku percaya?- Started 25 January 2020 Finished 31 Jully 2021